12. SOSOK ASING

192 10 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat membaca chapter dua belas, jangan lupa vote dan komen, enjoy 💗

-

-

-

"Pulang sekolah, langsung aja ke rumah gue. Kita semua bareng, pake mobil."

"Ada untungnya ya, satu kelompok sama anak orang kaya."

"Ya, lo nggak usah manfaatin gue juga kali, Dar." Dengan gerlingan matanya, pria itu berdecak.

Dara tertawa, Adam, teman satu kelompoknya memang anak dari orang tua yang hartanya lebih dari cukup. Selalu berangkat sekolah dengan membawa mobil pribadi miliknya sendiri.

"Jangan lupa nanti ke laboratorium ambil dulu alat dan bahannya," ucap Reza mengingatkan.

"Lo kuat, kan, Far kalo pulang sekolah langsung ke rumah Adam? Jangan pingsan lagi, nanti kita yang panik," sambung Reza.

"Aku nggakpapa kok, kemarin efek karena puasa aja, lupa sahur," jawab Fara canggung.

"Nah, kan kata gue juga apa, Dam. Fara ini bukan sok alim, mereka aja nggak suka karena udah nolak si Reino." Reza tiba-tiba menepuk pundak Adam.

Entah apa yang ada diantara keduanya, tiba-tiba Reza membahas hal tentang Fara yang sudah sering digosipkan.

"Lo jangan ke makan gosip gitu aja," sambung Reza.

Adam yang disudutkan berdecak. "Apaan sih, lu. Nggak usah bahas hal itu, sekarang niatnya mau kerja kelompok bukan ngobrol," celetuk Adam melirik sinis ke arah Reza.

"Gue, kan sebagai teman yang baik ngasih tau lo, supaya nggak ke makan gosip, iya nggak, Far? Sebar fitnah itu dosa, kan?"

"Iya," sahut Fara tanpa menatap Reza.

"Yaa, kasian dicuekin. Jangan sok tau lo makanya." Tangan kanan Adam mengambil pisang goreng dari piring Reza.

Sedangkan Fara yang merasa tidak enak karena menjawab singkat ucapan Reza melirik Dara, berusaha meminta pemahaman pada kedua teman laki-lakinya agar tak salah paham soal sikap Fara yang terbilang cuek.

"Sorry, ya kalo Fara keliatan cuek, dia nggak terbiasa ngomong sama laki-laki kecuali bokap sama abangnya." Beritahu Dara.

"Santai, kita ngerti," sahut Reza. "Justru gue malah agak aneh kenapa si Reino itu mau sama lo, Far. Dari segi penampilan udah keliatan kalo lo itu perempuan yang paham agama, dia yang berandalan kenapa nggak sadar diri sih?"

"Jangan ngomongin orang lain Reza."

"Tapi, Far. Coba lo inget aja gimana kelakuan dia selama sekolah, nggak pernah tuh gue liat dia sholat dzuhur," celetuknya. Masih gencar membicarakan Reino padahal sudah diperingatkan.

Fara menggelengkan kepalanya, sangat jarang menemukan pria yang pandai bergosip seperti Reza.

"Reza, udah jangan ngomongin orang terus. Nanti kedengeran sama orangnya marah," ucap Fara berusaha mengingat sebelum nama yang sedang dibicarakan itu datang.

"Biarin lah, Far. Kedengaran ya silahkan, biar dia sadar diri. Nggak ada harapan buat si Reino itu, habisnya sikapnya aja gitu, apalagi kal-"

Brugh!

Baik, Fara, Dara maupun Adam yang sedang duduk berdiri terkejut. Reza terduduk di lantai dengan ujung bibir yang mengeluarkannya darah.

"Ahk!"

"Puas lo jelek-jelekin gue? Lagian Fara nolak gue bukan karena gue berandalan, tapi karena dia emang nggak suka sama yang namanya pacaran!"

Bugh!

Qisat Fara [END]Where stories live. Discover now