Bagian-10

1.4K 51 14
                                    

-selamat membaca-

-selamat membaca-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿ ✿ ✿

Maira kini sudah siap untuk pergi bekerja, ya dia kembali bekerja sebagai sekertaris Aldo tentunya. Awalnya ia akan kembali bekerja besok saja karena semua pakaiannya masih di apartemen, namun ternyata tadi pagi-pagi sekali salah satu anak buah Aldo datang mengantarkan pakaian miliknya.

"Maira," panggil Aldo.

Maira yang sedang bercermin bisa melihat Aldo yang baru bangun dari tidurnya, dan kini berdiri di belakangnya, ia pun kemudian membalikkan tubuhnya. "Kenapa Pak Aldo?"

"Kalung kamu," ujar Aldo sambil menyerahkan kalung ditangannya.

Maira kemudian mengambil kalungnya ditangan Aldo. "Makasih Pak."

"Sama-sama."

Maira membalikkan lagi tubuhnya menghadap cermin karena dia ingin memakai kalungnya, namun ternyata cukup susah. Aldo yang melihat hal itu pun kemudian menawarkan bantuannya.

"Saya bantu," ujar Aldo kemudian membantu Maira memakaikan kalungnya.

Saat tengah memainkan kalungnya tangan Aldo tak sengaja menyentuh leher Maira, yang menimbulkan sengatan listrik diantara keduanya, sampai pada akhirnya mereka saling bertatapan lewat cermin didepannya.

"Cantik," ungkap Aldo tiba-tiba.

"Hah?" bingung Maira.

"Kalungnya," sambung Aldo.

"Owh iya, kalung saya emang cantik," kata Maira yang sebenarnya sempat berpikir jika kata cantik untuk ia.

"Hmm, jadi lebih cantik lagi dipake sama kamu," seru Aldo tersenyum tipis lalu mengecup singkat leher Maira dan kemudian pergi ke kamar mandi.

Sementara Maira sendiri hanya terdiam saja saat Aldo melakukan hal itu, ia merasa mati rasa dan tak bisa melakukan apapun untuk melawan lelaki yang kini sudah menjadi suaminya itu.

Tak ingin terus terbayang kejadian tadi, Maira pun langsung pergi ke dapur berniat menyiapkan sarapan untuknya dan untuk Aldo juga. Bagaimanapun ia harus melakukan tugasnya sebagai istri yang baik, walaupun ini hanya bisa dibilang pernikahan kontrak.

Kini sarapan itu sudah selesai dibuat oleh Maira, dan itu pun bertepatan dengan Aldo yang baru keluar kamar dan juga sudah siap pergi ke kantor.

"Pak Aldo, sarapan dulu," panggil Maira menyuruh Aldo sarapan.

Aldo tak menolak dan menuruti permintaan wanita yang baru menjadi istrinya itu, dan kemudian duduk di kursi makan. Maira pun langsung memberikan sepiring nasi goreng pada Aldo untuk dimakannya.

MY HUSBAND DEVIL CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang