Bagian-12

1.7K 53 9
                                    

-selamat membaca-

-selamat membaca-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿ ✿ ✿.

Sudah beberapa hari terakhir ini Maira selalu lembur, rasanya pasti ada saja pekerjaan yang membuatnya tak bisa pulang di jam biasa kantor. Karena hal ini pun ia jadi selalu menolak ajakan Ervan untuk makan malam bersama, keduanya memang menjadi akrab karena selalu berpapasan di pantry kantor jika jam istirahat. Entah kebetulan atau apa.

Maira melihat ke arah jam yang ada pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam, dan pekerjaannya masih belum selesai. Ia sangat merasa kesal pada Reno yang tiba-tiba melimpahkan semua pekerjaan padanya, sementara dia pulang begitu saja. Apa Reno mulai menggunakan sistem senioritas padanya? Entahlah Maira tidak tau.

Tak ingin pulang lebih lama lagi, Maira pun lantas kembali mengerjakan pekerjaannya dengan secepat mungkin agar bisa pulang.

Satu jam berlalu dan akhirnya tumpukan kertas itu sudah Maira selesaikan. Ia merenggangkan seluruh otot-ototnya yang pegal, memutar-mutar badannya ke kiri juga ke kanan agar rasa pegalnya sedikit berkurang.

Setelah selesai melakukan peregangan pada tubuhnya, Maira pun kemudian membereskan semua barang-barangnya dan ingin bergegas pulang.

Setelah selesai membereskan semuanya termasuk meja kerjanya, Maira pun lalu berjalan meninggalkan ruangannya, dan menuju lift untuk turun ke loby.

Saat tengah menunggu lift Maira dibuat terkejut saat seseorang dengan tiba-tiba berdiri disampingnya, dan saat ia lihat itu ternyata adalah Aldo.

"Kenapa, kaget?" tanya Aldo, ia ingin tertawa rasanya melihat wajah terkejut Maira yang lucu, namun tentu saja ditahan oleh dirinya.

"Pak Aldo bisa gak jangan muncul tiba-tiba kayak hantu, bikin kaget aja," gerutu Maira.

"Saya gak muncul tiba-tiba, kamu nya aja mungkin yang tuli," ujar Aldo pedas.

"Sabar sabar," gumam Maira sembari mengelus dadanya.

Tak lama dari itu lift pun kemudian terbuka, Aldo dan Maira kemudian masuk ke dalamnya. Aldo yang bersandar pada dinding lift belakang dan Maira yang berdiri di depan Aldo, tak ada percakapan keduanya membuat suasana didalamnya seketika menjadi canggung.

Namun kecanggungan itu terpecahkan saat Aldo berdehem dan mengatakan sesuatu yang membuat Maira seketika menoleh.

Ekhemm...

"Saya gak suka kamu berdekatan dengan staf itu," ujar Aldo.

Maira menolehkan kepalanya pada lelaki dibelakangnya itu. "Maksud Pak Aldo?"

MY HUSBAND DEVIL CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang