4 GENTALA [END]✔

5

¤¤¤

Malam ini semua anggota keluarga kecil Gentala tengah berkumpul di ruang keluarga, menikmati waktu bersama sebelum si kepala keluarga dan si sulung kembali sibuk dengan kerjaan kantor.

"Ihhhhh" Zian merengek saat pipinya terus-terusan di toel oleh Nolan.

"Maafin dulu kalau gak Bang Nono gak bakalan berenti nih" Ujar Nolan memaksa.

"Iya Adek maafin" Balas Zian ogah-ogahan.

"Gak ikhlas banget keliatan" Ujar Nolan protes.

Zian menatap sengit sang abang, Nolan yang ditatap malah terkekeh. Jayden yang sejak tadi memperhatikan keduanya ikut tersenyum.

"Idih galaknya" Ledek Jayden pada si kecil.

"Kakak jangan ikut-ikutan bikin Adek kesel ya, nanti Adek gigit nih" Ucap Zian pada Jayden.

"Rawrrrrr~" Timpal Nolan seperti yang di tikt*k.

Jayden terkekeh mendengarnya.

"Udah-udah nanti Adek ya nangis" Lerai Samuel si sulung.

"Oh iya Pa, ada yang mau Nolan omongin" Seru Nolan pada David yang sejak tadi bermain ipad.

"Apa?" Tanya David tanpa menoleh pada sang putra.

"Mau minta izin" Jawab Nolan.

David mematikan sejenak ipadnya, lantas ditatapnya anak ketiganya itu. Samuel, Jayden dan Zian juga turut menaruh atensi mereka pada Nolan.

"Izin apa?" Tanya David.

"Ikut camping tiga hari, jum'at sampai minggu ini" Jawab Nolan.

"GAK BOLEH"

Bukan David yang berucap, tapi si kecil yang tiba-tiba berseru lantang.

Wajah anak itu sudah cemberut menatap sang abang ketiganya.

"Bocil gak usah sibuk deh" Ujar Nolan membuat Zian semakin cemberut.

"Perginya ramai?" Tanya David.

"Ramailah satu angkatan kelas dua belas, sekalian ngumpulin moment sebelum lulus nanti"  Jawab Nolan tak ia pedulikan si kecil yang mulai menarik-narik baju kaosnya.

"Yaudah pergi aja, tapi ingat jaga diri baik-baik" Ujar David membuat Nolan memekik tertahan.

Beda pula dengan si kecil, anak itu memasang tampang kesalnya pada sang papa.