End

177 15 1
                                    

Gedung elit di tengah Kota Seoul itu sudah ramai di penuhi orang yang berlalu lalang dengan baju terbaik yang mereka punya karena hari ini adalah hari dimana seorang pebisnis muda dan putri dari pemilik bisnis besar akan melangsungkan pernikahan. Terlihat banyak wartawan dari berbagai media massa juga turut andil dalam acara ini.

"Yeonjunie!!!!!" Hoseok berlari kencang saat melihat sahabatnya baru saja turun dari mobil hitam yang membawanya bersama dengan Kai dan juga Taehyun, di belakang juga banyak mobil yang mengiring mereka.

"Aigoo!! Ahahaha merindukanku princess??" Yeonjun membalas pelukan erat dari sahabat manisnya itu.

"Hiks hiks aku kira kau benar-benar mati." Rengek Hoseok masih dengan membenamkan wajahnya di dada bidang Yeonjun.

"Aku tidak akan mati semudah itu, ngomong-ngomong di mana Paman Jae?" Tanya Yeonjun.

"Ayah ada di dalam. Aku belum memberitahu siapapun jika ayah masih hidup." Hoseok dan Yeonjun berjalan beriringan dengan tangan Yeonjun melingkar manis di pinggang ramping Hoseok.

"Good girl, kita akan menggemparkan dunia hari ini princess." Ucap Yeonjun penuh kebanggaan pada Hoseok yang hanya mengangguk dengan tersenyum cerah.

"Selamat pagi paman." Sapa Yeonjun saat melihat seseorang yang ia cari tengah bersiap di depan cermin merapikan kembali tampilannya dengan setelan jas mahal dan juga tatanan rambut yang dibuat sedemikian rupa. Ia berbalik dan menyungging senyum yang luar biasa tampan pada sosok yang menyapanya itu. "Uwahhh aigo aigo, benarkah paman hampir setengah abad? Sepertinya kita seumuran." Goda Yeonjun yang hanya ditanggapi kekehan renyah oleh Jaehyun dengan wajahnya yang terlihat tengil itu.

"Sudah bertemu Tuhan?" Tanya Jaehyun yang seketika mengundang tawa keras Yeonjun.

"Apa paman juga sudah bertemu Tuhan?" Jaehyun hanya geleng-geleng kepala mendengar joke yang baru saja ia ciptakan itu.

Jaehyun berjalan dengan gagahnya menghampiri Yeonjun dan memeluk sahabat putrinya itu, "Orang tuamu dan cucuku sudah ada di rumah utama, adikmu juga ada di sana. Kita akan bertemu mereka di sana."

Yeonjun mengangguk, "Ya paman, ah aku sangat merindukan mereka. Bagaimana dengan Lehyun samchun dan Suga hyung? Apa mereka sudah berada di lokasi?"

Jaehyun mengangguk, "Mereka berdua sudah berada di sana. Semua berjalan sesuai rencana. Semua akan berakhir dan mari kita jalani hidup yang lebih baik ke depannya."

Yeonjun tersenyum dan mengangguk, "Tentu paman. Baiklah jja kita pergi sekarang. Seokie sudah menunggu di bawah."






Jimin terlihat gusar di ruangan yang memang menjadi tempatnya bersiap. Acara akan di mulai kurang dari satu jam lagi dan sekarang lihatlah dia bahkan tidak bisa melakukan apa-apa. Oh Tuhan tolong selamatkan Namjoon, ya begitulah rapalan doa yang selalu Jimin ucapkan dalam hati.

Sama halnya dengan Namjoon yang terlihat gugup setengah mati, namun beruntunglah Suga bersamanya. "Tenanglah, pernikahan ini tidak akan terjadi. Yang akan terjadi mungkin kau akan melihatnya mati di depan matamu." Ucap Suga terlampau santai.

"Yak! Hyung, kenapa kau santai sekali mengucapkan kata mati? Kau ini dokter kalau kau lupa." Dengus Namjoon menatap tak percaya pada Suga yang sedari satu jam lalu hanya merebahkan diri di atas sofa dan memejamkan mata.

"Ya ya ya, lihat saja nanti. Eoh! Bangunkan aku jika sudah waktunya naik ke altar. Karena aku harus memberi tahu seseorang."

"Siapa?" Hening, Suga sudah terjatuh ke alam mimpinya meninggalkan Namjoon yang mengumpat ribuan kata mutiara untuk pemuda pucat itu.










Daddy??? (NamSeok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang