70. Menerima sebuah kenyataan

14.4K 1.3K 165
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 apa kabarnya nich?

Ada yang kangen Aurakham nggak yaa 🤔

Komentar setiap paragraf yaa ? 😍

Kawal sampai ending yuk 🥺

PLAGIAT diharapkan segera minggat ⚠️
Jika ditemukan karya ini ada yang copas, mohon untuk segera menghubungi Bunnes 🙏

Vote setelah membaca biar berkah dan bermanfaat 😘😘😘 sayang kalian banyak-banyak 😍😍😍😍😍😍😍

~SELAMAT MEMBACA~

Suara lantunan ayat suci Al-Quran membuat Aurora menyipitkan matanya, dirinya perlahan-lahan membuka kelopak matanya dan memegang kepalanya yang terasa pusing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara lantunan ayat suci Al-Quran membuat Aurora menyipitkan matanya, dirinya perlahan-lahan membuka kelopak matanya dan memegang kepalanya yang terasa pusing. Suara khas yang sangat Aurora kenali itu mampu membuat nya tersadar, ia mengalihkan pandangannya ke arah Arkham yang tengah duduk di sofa seraya fokus membaca Al-Qur'an.

Arkham yang mendengar suara ringisan dari Aurora segera menyadari jika istrinya telah siuman, tanpa berlama-lama ia menutup mushaf Al-Qur'an dan mencium nya.

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar sayang." Arkham mengusap puncak kepala istrinya dengan lembut, berbeda dengan Aurora ia masih kebingungan karena berada di ruang rawat. Sedangkan seingatnya, terakhir kalinya ia jatuh di toilet.

"Aku kenapa?" Tanya Aurora dengan suara parau nya, ia melihat ke arah Arkham yang menundukkan kepalanya.

Arkham bingung harus bagaimana menjelaskan kepada Aurora tentang apa yang sudah terjadi, ia menghela nafasnya panjang dan duduk di kursi seraya memegang erat tangan Aurora.

"Kamu tadi kepeleset Ra," jawab Arkham dengan tatapan penuh ke seluruh istrinya.
Terlihat raut wajah Aurora kebingungan melihat Arkham tampak lesu.

"Lalu kenapa tadi ada darah keluar dari gamis ku?" Tanya Aurora lagi dengan mimik wajah penuh tanda tanya.

Arkham yang mendengar pertanyaan itu hanya mampu menundukkan kepalanya, ia bingung harus mulai kata dari mana untuk menjelaskan mengenai apa yang terjadi kepada istrinya.

"Jawab aku! Kenapa? Kenapa ada darah keluar dari gamis ku, dan kenapa perut ku bisa kram? Jawab aku mas!" Sentak Aurora karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Arkham.

"K-kamu keguguran Ra."

Deg!

Satu kalimat yang mampu membuat Aurora terdiam beberapa saat setelah Arkham mengatakan perkataan itu, bahkan perkataan dari suaminya hanya seperti angin yang berlalu di telinga Aurora. Rasa sakit menusuk relung hatinya, tak terasa setetes air mata lolos membasahi pipinya yang putih pucat pasi.

"Ra?" Arkham menangkup pipi Aurora yang masih terdiam, Aurora yang menatap ke sekeliling Arkham seraya menggelengkan kepalanya kecil.

"J-jadi selama ini aku hamil?" Tanya Aurora lirih, dan di balas anggukan kecil dari Arkham. Suami nya itu hanya mampu menundukkan kepalanya karena tidak bisa menahan air matanya.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Where stories live. Discover now