CHAPTER 55 - AFTER BREAKUP

2.9K 400 216
                                    

YANG SPAM NEXT AKU TANDAIN!

UDAH DIBILANGIN YA GAK BOLEH SPAM NEXT! Kalo aku lupa gak kasih peringatan di chapter kemarin, tapi di chapter sebelumnya aku selalu bilang no spam next! Itu berlaku untuk seterusnya.

Oke! No siders! No spam next! Komen tiap line paragraf! Follow first then read!

Panjang nih! 2k kata loh. Kapan lagi. Vomennya dipersilakan ....

200 vote 150 komen!

Harusnya mah 300 vote karena yang baca makin banyak. Tapi kan pada siders. Makanya ayo dong kerja samanya, jangan siders. Jangan mau enak aja loh. Vote gak susah. Pencet bintang pojok kiri kelar. Gak capek! Gak secapek aku yang mikir dan ngetik sampe tangan kesemutan.

Bikin orang seneng bulan puasa dapet pahala ✨

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh, maaf." Ian meminta maaf ketika tak sengaja menabrak kepala seseorang dengan bahunya. Jalan yang benar adalah menghadap ke depan, Ian malah menengadah. Melihat pesawat terbang melintas.

"Nggak minta uang?" tanya orang yang Ian tabrak.

Ian speechless. Ini kebetulan atau takdir? Hubungan mereka baru saja berakhir kemarin, tapi semesta mempertemukan mereka kembali. Secepat ini?

"Ah, itu-itu. N-nggak deh. Me-mereka nggak bakal denger. Dulu pas kecil Ian gitu, yang ada tenggorokannya sakit teriak-teriak terus." Begitu jawaban Ian dengan suara gugup yang membuat Aika terkekeh.

"Oh, ya." Aika teringat, ia membuka tas yang digendong untuk mengambil sesuatu.

"Nih, buat lo. Gue kemarin stok banyak susu pisang sama permen anggur susu. Tapi kan sekarang kita udah putus hehe. Jadi ini buat lo aja soalnya lo yang paling suka."

Aika menyodorkan sebuah tas kecil berisi susu kotak lima buah dan permen anggur susu satu renteng. Aika niatnya akan memberikan itu setiap harinya, tapi hubungan mereka sudah berakhir. Sebenarnya Aika bisa memberikannya seperti biasa. Namun, takutnya itu akan mengganggu Ian.

"Aah, makasih, Ai." Agak ragu, tetapi Ian tetap menerimanya.

"Ian juga ada sesuatu buat Aika." Kini giliran Ian yang menyodorkan sesuatu ke hadapan Aika.

"Bunga?" Dahinya mengernyit. Maksudnya apa ini?

"Kata buku yang Ian baca, perempuan bakal seneng kalo dikasih bunga. Kemarin Ian mau ngasih Aika bunga ini, tapi Ian lupa. Jadi, nggak papa kan dikasih sekarang? Bunganya bunga boongan kok. Nggak bakal layu," terang Ian.

Setelah mengatakan itu Ian menunduk malu. Bunga itu masih Ian sodorkan. Sebuah bunga mawar merah kecil dan cukup cantik. Ian sengaja beli yang kecil karena enak saja dipegang. Ia sudah memegangnya sejak berangkat sekolah. Memang niatnya ingin diberikan ke Aika. Tidak tahunya mereka bertemu di sini.

CHRISTIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang