22- Pregnant (?)

1K 54 6
                                    

⚠️Jangan lupa votenya
Happy Reading

"Lebih baik ayah kembali saja lebih dulu. Aku dan Gevariel akan menyusul ke-Huek! Huek!"

"Astaga. Kasihan sekali putriku."

Ayah Liora terus memijat pelan tengkuknya. Setelah kejadian anaknya di perlakuan tidak baik oleh Lionel, Liora jatuh sakit. Terlebih Liora yang sering muntah. Makan atau minum sedikit saja langsung keluar lagi. Ayah Liora jadi mengurungkan niatnya untuk segera membawa anaknya pulang.

Kini mereka masih di mansion Liora. Luka pada perut perempuan itu sudah di obati. Untunglah tidak terlalu dalam lukanya, hanya goresan saja.

Liora dibantu berjalan kembali ke kasur. "Istirahatlah. Ayah akan memanggil dokter lagi." Katanya. Lalu mengusap lembut puncak kepala Liora.

"Dokter wanita saja. Aku tidak mau lelaki asing menyentuh tubuhku."

"Iya baiklah." Javas-ayah Liora menuruti keinginan putrinya. Dia keluar dari kamar setelah melihat mata Liora terpejam kembali. Lebih baik Javas menyuruh bawahannya untuk membawa dokter ke mansion.

"Datangkan seorang dokter terbaik. Dokter itu harus wanita." Perintah Javas pada bawahannya.

Di tempat yang sama namun kamar berbeda. Saga sedang melamun menatap jendela. Semenjak kejadian itu, dia terpikirkan tentang Claretta juga anaknya. Haruskah ia bertanggungjawab demi anaknya?

"Apa yang kau pikirkan?" Katrina datang sambil membawa secangkir susu coklat hangat. "Daripada melamun, lebih baik tidur. Hari sudah malam."

"Aku terpikir sesuatu. Ada pertanggungjawaban yang harus aku lakukan."

"Dalam bentuk apa?"

"Menikahi seseorang."

Katrina langsung terdiam. Tangannya memegang erat cangkir itu. Perasaannya mulai tidak enak. Jika Saga akan menikahi seseorang, pasti dirinya akan ditinggalkan.

"Siapa orang itu?" Tanya Katrina. Tanpa menatap ke arah Saga yang berdiri di sampingnya.

"Kakak Lionel. Korban pemerkosaan yang aku lakukan. Dan ternyata dia mengandung setelahnya."

Katrina langsung menangis. Cangkir isi susu miliknya jatuh. Membuat Saga panik saat Katrina menutup wajahnya menggunakan telapak tangan. Dia tidak memedulikan pecahan cangkir serta air susu coklat itu yang tumpah mengenai kakinya.

"Katrina. Ada apa denganmu?" Saga mencoba menjauhkan tangan Katrina dari wajahnya. "Terjadi sesuatu? Katakan, ayo katakan padaku."

Di tengah isak tangisnya Katrina berkata, "aku hamil Saga. Aku mengandung anakmu." Tangisnya semakin kencang begitu tangan Saga melepaskan tangannya.

Saga mematung syok. Ia tidak pernah berpikir atas tindakannya selama ini. Lagi-lagi ia melakukan kesalahan yang sama. Lalu bagaimana sekarang? Dia berkata akan bertanggungjawab demi Kiara pada Claretta, tapi sekarang Katrina sedang mengandung anaknya.

Tiba-tiba Katrina berhenti menangis. Ia tatap wajah Saga dengan seksama. "Pergilah menikahinya. Maka akan aku gugurkan kandungan ini," ucap Katrina. Dengan mudahnya merubah sikap.

Katrina berjalan mendekati lemari. Mengambil sebuah testpack yang disimpan di bawah lipatan baju. Lantas ia lempar benda itu tepat mengenai wajah Saga.

"Lagi pula kau tidak mengharapkan anak ini. Hanya kepuasan yang kau inginkan dariku. Pergilah, dan aku pun akan pergi dari hidupmu."

Perkataan Katrina membuat jantung Saga berdebar hebat. Semuanya terdengar seperti ancaman yang mengerikan.

Parella Perigosa {REVISI}Where stories live. Discover now