45- Tragedi Gazebo

883 46 2
                                    

⚠️Jangan lupa votenya guys
Happy Reading 🥳

"Di mana Feli?" Gevariel bertanya pada Rafael yang sedang menunggu makan malam di mulai karena Tuan rumah belum berada di sana.

"Dia sedang mempersiapkan sesuatu untuk wawancara lusa, di dekat kolam katanya." Jawab Rafael. Gevariel pun langsung menuju ke tempat di mana gadis baru lulus sekolah itu berada.

Tibanya di halaman belakang, Gevariel melihat Fali yang begitu fokus dengan laptopnya di pinggir kolam renang. Kakinya yang memang hanya mengenakan celana pendek itu menjuntai ke dalam kolam, sengaja membuatnya basah.

"Kenapa di sini? Bagaimana jika laptopnya jatuh ke dalam air?" Kedatangan Gevariel yang tiba-tiba ini membuat Feli terkejut. Gadis itu hampir saja kelepasan karena berjingkrak kaget, untungnya laptop di pangkuannya masih aman.

"Ish! Kau ini membuatku terkejut saja!" Gevariel malah terkekeh melihat respons dari gadis itu.

"Yasudah, maafkan aku. Ayo kita makan malam, semuanya sudah menunggu." Ajak Gevariel.

"Kalian duluan saja, aku akan menyelesaikan ini dulu. Hanya sedikit lagi." Setelah sedikit menolak, Feli pun kembali fokus pada laptopnya.

Gevariel tidak pergi dari sisi Feli. Dia malah mengantongi kedua tangannya ke dalam saku celana pendeknya, dia berpakaian santai jika sedang di rumah. Gevariel pun memperhatikan apa yang Feli lakukan sambil berdiri.

Satu menit kemudian Gevariel mengambil laptop dari pangkuan Feli. Membawa benda itu ke arah meja yang tersedia di sana, membuat Feli mengikutinya.

"Apa yang kau lakukan Geva? Aku harus menyelesaikannya." Protes Feli sebab kegiatannya di ganggu.

Saat gadis itu hendak mengambil laptopnya, Gevariel menahan tangan kecil itu. Lalu menariknya menuju gazebo dekat kolam renang namun di sisi yang berbeda.

Gevariel menyuruh Feli untuk duduk, sedangkan dirinya berjongkok didepan gadis itu.

"Apa yang kau lakukan? Ayo ke meja makan, aku akan menyelesaikan tugasku setelah makan." Ketika Feli hendak beranjak, Gevariel menahannya.

"Tunggu sebentar, ada yang ingin aku bicarakan denganmu Feli."

"Apa?"

"Kau akan berkuliah?"

"Tentu saja. Aku sudah mendaftarkan diri dan akan melakukan wawancara lusa."

"Lalu besok kau akan pergi lagi?"

"Iya."

"Kau meninggalkanku lagi?"

"I-iya. Um tidak juga. Haish! Apa yang kau bicarakan? Katakan saja dengan jelas."

Gevariel pun menghembuskan nafasnya sebelum mengatakan sesuatu yang lebih jelas pada Feli. Ia genggam kedua tangan kecil gadis itu dan mengusapnya dengan penuh kelembutan.

"Katakan dengan jujur Feli. Apa kau mencintaiku?"

Pertanyaan Gevariel membuat Feli gugup seketika. Pasalnya, memang sudah lama Feli menyukai pria dewasa didepannya ini. Hanya saja dia sedikit gengsi karena harus menyukai pria yang usianya sangat jauh berbeda dengannya. Tapi, Gevariel itu sangat tampan dan kaya, wanita mana yang bisa menolak karismanya?

"Ayo Feli, katakan saja sesuai perasaanmu."

"Yah, jika kau mencintaiku, aku pun mencintaimu Geva. Aku yakin kau sudah tahu perasaanku terhadapmu seperti apa."

Seulas senyum tercetak di bibir Gevariel. Pria itu merasa puas mendengar jawaban dari Feli yang sesuai harapannya.

"Aku sangat mencintaimu Feli. Jadi, bisakah kita langsung menikah saja? Kau tidak perlu berkuliah."

Parella Perigosa {REVISI}Where stories live. Discover now