➤ Masalah

2.5K 535 586
                                    

"Sa, jangan diem-diem aja nape

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sa, jangan diem-diem aja nape." celetuk Jaehyuk pada Asahi yang sekarang sedang menemani nya membeli bensin.

"Ngomong gitu ngomong, gue berasa ngebonceng angin anjir." dumelnya pada Asahi yang hanya diam saja dengan mulut terbuka lebar untuk menyetok angin.

"Ngomong," balas Asahi dengan wajah datar nya.

"BODOAMAT SA, BODOAMAT!" seru Jaehyuk merasa sebal sendiri dengan teman nya itu.

"Cape gue sama lo, nyesel kagak beli bensin bareng sama si Heeseung gue."

Asahi tampak tidak peduli, dia sekarang sedang menatapi langit malam.

"Malam ini cerah banget ya," ujar Asahi mencoba berbasi-basi.

JDER

"ANJIR, GELUDUK!" pekik mereka berdua kaget sampe kaki Asahi saja naik ke atas paha Jaehyuk.

"Perasaan cerah tadi," gerutu Asahi yang merasa alam punya dendam kesumat padanya.

Dan akhirnya, mereka berdua kembali diam. Jaehyuk sudah malas membuka percakapan. Dan Asahi sudah full masuk angin sekarang.

Hingga tiba-tiba saja Asahi balik membuka suara. "Gue mau nyanyi, lo dengerin ya."

"Tumbenan amat lo," heran Jaehyuk dan hanya diam mendengarkan Asahi yang sedang bersiap.

"Lihat kebun ku ..."

"Cih, lagu anak kecil." decih Jaehyuk namun selang berikutnya malah merinding.

"Penuh dengan pocong," sambung Asahi melihat kanan kiri mereka yang sekarang adalah kebun warga.

"Ada yang bogel dan ada yang semrawut,"

"Sekarang melotot, mereka melototin kita."

"Pocong dan kunti, mereka NGEDEKET!" pungkas Asahi menyelesaikan lagu nya dan meninggikan suara di akhir.

"ASU, ASU, ASU. OALAH, JANCUK." umpat Jaehyuk sepanjang jalan dan menggas full motornya.



"Si Sunghoon kemana?" tanya Jay pada Jake yang sedang menyemir sepatu Yedam yang katanya nanti dia akan di ajak ke restoran terkenal.

"I don't know," Jake mengangkat kedua bahunya tidak tau.

Dan tak berselang lama, Yedam muncul. "Woi, Jake. Kumaha? Ngges ncan? Rek di pake ondangan eta." [Woi, Jake. Gimana? Udah belum? Mau di pake undangan itu.]

"Wait, wait ... sebentar lagi ini," Jake meniup-niup sepatu itu dan kembali menggosoknya hingga kinclong.

"Di bayar berapa lo mau ngelakuin itu?" heran Jay pada teman nya yang mau saja di suruh.

Humans UnitedWhere stories live. Discover now