TRANSMIGRASI ZAHRA - 10

10 2 0
                                    

Zahra kini tengah duduk santai di kantin bersama dengan teman-temannya, siapa lagi kalo bukan anggota Zafa's. Dia memakan nasi goreng dengan lahap sampai pipinya mengembung.

"Pelan-pelan aja kalo makan, kayak gak pernah dikasih makan Lo" Ucap Anya sambil menyeruput minumannya.

"Tersewrwah gwe dwong ywang makwan kan gwe" ucap Zahra dengan mulut tersumpal nasi goreng.

"Telen dulu baru ngomong. Gue gak ngerti bahasa alien" protes Anya bergidik ngeri. Zahra menelan makanannya dan meminum air es teh hingga menyisakan setengah air dalam gelasnya.

"Terserah gue dong yang makan kan gue. Napa sih lu yang pada repot" Zahra tak terima dan kembali melahap nasi gorengnya dengan suapan besar.

Brakkk

Uhukk

Uhukk

Zahra tersedak makanan ketika seseorang memukul mejanya.

"Bangsat" umpat Zahra ketika meminum air.

"Lo gapapa?" Tanya Fariza. Zahra mengangguk menandakan bahwa dia jauh lebih baik.

"Lo gila, hah? Lo buta gak liat orang lagi makan? Main asal geprak meja orang aja Lo?" Bentak Zahra menatap tajam si pelaku penggeprak meja. Dadanya terasa sakit karena nafasnya yang tersendat oleh nasi goreng, matanya sedikit berair karena terbatuk tadi.

"Lo yang udah gila!" Balasnya dengan emosi. "Gue liat di CCTV sekolah kalo Lo nyuruh siswi lain buat jilatin toilet! Jangan macem-macem Lo, gue OSIS disini!" Ucap Andri anak kelas dua belas yang merupakan anggota OSIS sekolah, dia cukup terkenal karena kecerdasannya dan memiliki banyak penghargaan yang dia menangkan dalam mengikuti olimpiade. Termasuk salah satu siswi kebanggaan guru SMA CAKRAWALA.

"Kayaknya Lo belum tau gue deh" ucap Zahra santai.

"Baru jadi anggota OSIS aja belagu huuuuu" teriak Alana menyoraki.

"Gue gak peduli siapapun Lo! Siapa nama Lo dan apapun itu yang menyangkut tentang Lo! Salah tetap salah!" Bentak Andri menunjuk wajah Zahra dengan emosi memuncak.

Bisa dikatakan Andri bersikap seperti itu karena dia suka mencari perhatian orang banyak (caper). Ia mencoba menjadi pahlawan kesiangan agar banyak orang yang memujinya. Namun, sepertinya dia salah sasaran.

Andri mengetahui tentang Zafa's yang terkenal di Sekolahnya dan apa saja ulah yang dilakukan oleh geng itu. Hanya saja Andri kurang update, ia terlalu sibuk belajar sampai-sampai dia tidak tau siapa saja anggota Zafa's.

"Lo tau Zafa's bitch?" Alana tersenyum miring menatap Andri yang sok menjadi pahlawan kesiangan untuk Mona.

"Gue tau, terus kenapa? Apa urusannya sama kalian, hah?" Mendengar kata Zafa's yang diucapkan Alana membuat Andri pucat pasi.

"Oh ternyata Lo gak tau siapa saja anggotanya. Apa boleh kita kenalan dulu sebagai pembukaan?" Shireen mendekati Andri sembari mengulurkan tangan. Mengajak bersalaman.

"Males gue! Gak Sudi bersentuhan dengan orang yang tidak berpendidikan seperti kalian!" Ucap Andri dengan mencoba memberanikan diri. Karena jika dia mundur tentu saja dia akan malu. Sebab semua mata hanya tertuju pada mereka.

Transmigrasi ZahraWhere stories live. Discover now