Page 19: Closed

0 0 0
                                    

BAB 19 – Closed

Kabar menyebar dengan luas, tak mengenal waktu setelah penangkapan Takuma dan kasus penindasan yang dilakukan oleh Ichigo terungkap. Hal ini dibuktikan saat Akari berjalan di koridor, bisik-bisik segera memenuhi lorong tersebut. Ia menghela napas, memaklumi. Memang tak dapat dielakkan, sebab telah merenggut berbagai nyawa. Menyedihkan, ia bahkan tak tahu apakah di balik bising kecil yang dilakukan oleh orang lain itu adalah suatu kebenaran atau hanya gossip menyenangkan semata. Mereka tak tahu, terbuai oleh apa yang dihidangkan di hadapan mereka.

"Yah, bagaimana bisa Ryoume-kun melakukan hal itu? Kujou-san sendiri aneh, ya? Tidak menyadari padahal sudah lama bersama."

"Bukannya ia melakukan hal itu agar bisa semakin terkenal?"

"Benar, bisa jadi ia terlibat dalam pembunuhan tersebut dan angkat tangan saat Ryoume-kun ditangkap, bukan? Toh, mereka berdua terlihat sangat dekat."

Para murid itu berbicara dengan rasa tak bersalah.

Lagipula, ia tak mampu untuk mengendalikan pikiran dan perasaan orang-orang, meskipun rasanya ingin sekali memukul mereka karena hal tersebut keliru. Namun, ia mengurungkan niat. Ada hal yang lebih penting dari mengurusi omongan tersebut. Lantas, sampailah gadis berkacamata itu di tujuan, memperhatikan pintu dengan papan bertuliskan Houkago Club.

Ia menggeser pintu tersebut, mendapati sosok pirang familiar yang telah keluar dari rumah sakit, meskipun ia tahu pasti bahwa tangan kanan itu masih terasa sakit. Lalu, ia memutuskan untuk melangkah masuk ke ruangan. Setelah duduk, pemuda itu mulai mengangkat suara, meskipun masih berdiri seraya menghadap ke jendela, melihat pemandangan bunga sakura di balik kaca, "Nampaknya di luar berisik sekali, ya. Kalau mereka berkata yang tidak mengenakkan mengenaimu, laporkan saja padaku, Senpai. Aku siap memberi mereka pelajaran."

"Lebih baik, jangan berbuat yang aneh-aneh, Hanakawa. Biarkan saja mereka. Rumor akan reda dengan sendirinya, kok."

Mendengar penolakan ketus yang diberikan padanya, Iori terkekeh lalu mengambil tempat di samping sang gadis berambut hitam yang tengah fokus dengan ponsel genggamnya. Iris hijau itu melirik, memperhatikan dalam diam.

Hasil Konferensi Pers Kasus Bunuh Diri di Hanagaoka

Kamis, 4 April 2018

Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh berbagai siswi Yuigaoka beberapa tahun silam tak lain disebabkan oleh aksi penindasan anak kepala yayasan sendiri, Nishiyama Ichigo. Selain merangkap menjadi Ayah, Nishiyama Yoshio mengaku bahwa tidak mengetahui sama sekali mengenai tingkah laku anaknya sendiri dikarenakan banyaknya pihak yang tutup mulut dengan tindakan tak bermoral itu, salah satunya adalah para guru.

Penindasan ini mendorong banyak korban, terutama pada siswi di klub seni lukis. Kasus ini pun dapat diungkap melalui aksi teror yang dilakukan oleh Ryoume Takuma di rumah sakit beberapa hari lalu. Ternyata, tiga korban bunuh diri yang berasal dari Hanagaoka adalah pelaku penindasan di Yuigaoka. Ryoume Takuma menyatakan kalau ingin membalas dendam terhadap para pelaku yang telah membuat sepupunya meninggal. Meskipun begitu, kejahatan ini tidak bisa dibiarkan, sehingga kepolisian memutuskan untuk mengambil tindak lanjut. Untuk sementara, siswa SMA ini akan ditahan, sebelum menerima sanksi selanjutnya.

Nishiyama Yoshio sendiri tidak menuntut apa pun perihal anaknya yang meninggal akibat teror, selain itu ia juga meminta maaf kepada seluruh pihak keluarga korban Yuigaoka dulu. Konferensi Pers berakhir dengan pernyataan Nishiyama Yoshio mengenai akan memperhatikan lebih terhadap keadaan yayasan yang ia kelola, baik itu Yuigaoka maupun Hanagaoka, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Suicidal Message [✓]Where stories live. Discover now