Page 6: Question

2 1 0
                                    

BAB 6 – Question

Hari ini, Ichigo tak bisa ditemukan di bagian sekolah mana pun. Akari dan kawan-kawan pun memutuskan untuk menyesuaikan jadwal dengan langsung bertanya pada tersangka selanjutnya. Shinkai Kasumi. Restoran cepat saji, MakkuDonald's, cukup dekat dengan lokasi Hanagaoka Gakkou di mana sosok gadis pirang tersebut akan mampir di sana setiap pulang sekolah. Jari jemari milik Akari membalik lembaran kertas yang ditulis oleh Iori secara perlahan, iris hitamnya menelusuri biodata dan informasi milik para tersangka.

"Dari mana kau mendapatkan berbagai info ini, Hanakawa? Entah sudah keberapa kalinya, aku bertanya mengenai hal ini ... tapi kau mengerikan," ujar Akari seraya bergidik ngeri di balik tatapan datarnya pada tulisan di pegangannya. Sementara pemuda yang disebut hanya mengendikkan bahu sembari tersenyum kecil dan tetap melangkah menuju tempat tujuan.

Mengabaikan Katsuya yang tengah bersiul dan merangkul bahunya, Iori mulai membuka mulut untuk menjawab pertanyaan dari sang senpai, "Shinkai Kasumi, pernah satu sekolah dengan Nishiyama Ichigo, tak lain di Hanagaoka Chuugakkou. Bahkan, di akhir semester Nishiyama-senpai dan Kirihara-senpai, mereka bertiga terlihat sangat dekat meskipun Shinkai-san berbeda bukatsu. Chuugakkou yayasan kita terkenal dengan banyaknya gadis yang bunuh diri, namun pemilik yayasan menutupi kasus ini dengan mengatakan bahwa depresi adalah hal lazim di Jepang."

"Mendapatkan informasi mengenai chuugakkou kita sangat mudah karena banyak lulusan dari sana yang lanjut ke sekolah kita, lho, senpai," Iori memberi jeda dengan menghela napasnya, melirik ke arah gadis berhelaian rambut hitam itu dan menyipitkan mata, "aku yakin sekali mereka semua berkaitan."

Ketiga sosok itu sontak saja menghentikan langkahnya secara bersamaan ketika tiba di tujuan. Pemuda dengan helaian rambut coklat tersebut segera saja mendapati seorang gadis pirang di balik kaca restoran yang sesuai di foto. Lalu, Iori segera membukakan pintu untuk kedua seniornya dan mengambil tempat di dekat target, mengarahkan kedua senpai-nya. Telah menjadi kebiasaannya untuk bersikap baik kepada wanita maupun pria.

Mereka bertiga mengambil tempat di dekat target, lantas Iori pergi ke kasir untuk memesan hamburger dan kentang goreng. Menurut Iori, tidak sopan jika datang ke sebuah rumah makan tanpa memesan apa pun dan Katsuya ikut setuju, meskipun itu hanyalah alasannya saja untuk menghilangkan rasa lapar. Mau tak mau, gadis dengan helaian rambut hitam yang diurai lebat tersebut hanya bisa mengikuti. Sembari mereka menikmati pengganjal perut, obrolan dari Kasumi dan kenalannya terdengar jelas.

"Ngomong-ngomong, Kasumi, bukankah kau cukup dekat dengan senpai yang bunuh diri lalu?" tanya sosok di hadapan Kasumi. Gadis dengan tampang gyaru itu memainkan handphone-nya secara malas, meskipun telah melontarkan pertanyaan sensitif bagi Akari, waktunya benar-benar pas dengan tujuan mereka bertiga. Memilih untuk diam dan memperhatikan suasana, obrolan kembali dilanjutkan oleh jawaban dari Kasumi.

"Hmph, dekat dengan penakut itu? Apa kau bercanda, Karin? Tidak lucu," balas Kasumi seraya menekuk wajahnya, kesal.

"Sou ne, aku pikir juga begitu. Ah, jadi bagaimana hubunganmu dengan Haruto-san?"

"Ugh, kau mengingatkanku lagi mengenai Haruto-kun! Mentang-mentang sudah kelas akhir, jadi dia lebih memilih untuk sibuk dengan kelasnya. Hah ... tidak bisa kusalahkan, sih. Tapi, keluargaku 'kan kaya. Apa dia harus tiba-tiba berubah dan berjuang keras seperti itu? Padahal dia dulu sama sekali tidak peduli dengan nilainya. Aneh, bukan?"

Fokus Akari teralihkan ketika Iori dan Katsuya telah selesai dengan makannya. Mengangguk, mereka bertiga pun bangkit dan berjalan ke tempat duduk Kasumi. Merasa kehadiran asing yang tiba di sekitarnya, gadis dengan helaian rambut pirang pendek itu menoleh, mendapati sosok Iori dan Katsuya yang mengulas senyum juga ekspresi datar dari Akari.

Suicidal Message [✓]Where stories live. Discover now