Jalan-jalan keluar

48 9 0
                                    

Sudah beberapa minggu Alma tidak melihat keberadaan musuh bebuyutannya siapa lagi kalo bukan Ustadzah Siti!

Sekarang Alma sedang duduk santai diayunan bawah pohon depan Asrama sambil memakan kuaci Rebo

"Alma kamu dipanggil nyai disuruh ke Ndalem" Panggil seorang santri putri datang menghampirinya

"Oh, makasih ya" Setelah mengatakan itu Alma langsung pergi ke Ndalem memenuhi panggilan nyai yg terhormat

Sesampainya diNdalem ia langsung masuk karna pintu ndalem yg terbuka,Sangat tidak sopan sekaliiii

"Alma" panggil seseorang membuat sang empu menoleh kesumber suara.Alma melihat seorang wanita yg masih terlihat muda walaupun sudah berumur dengan balutan gamis marun dan kerudung syar'i nya menuruni tangga dan menghampiri Alma

"Kenapa nyai panggil Alma?" Tanyanya sopan

"Kamu nggk usah manggil nyai, panggil umi aja" sahut umi sambil tertawa pelan diikuti oleh Alma

"Kamu bisa bantu umi didapur nggk? umi lagi sibuk nih jadi perlu bantuan kamu" jelas umi terdengar sangat santai bahkan Alma yg mendengar saja terkejut bukan main pasalnya baru kali ini ada yg minta tolong padanya, biasanya nggk ada tuh

"E-emm kenapa umi minta bantuan sama Alma? kan banyak santri yg sering bantu' disini"

"Karna udah banyak santri yg bantu umi cuman kamu yg nggk pernah umi liat bantu umi disini, makanya umi manggil kamu langsung" jelas umi membuat Alma cengengesan,memang ia sangat jarang ke ndalem bahkan kalau dia piket pun dia selalu menghindar

"Maafin Alma ya umi" ucap Alma tulus diangguki umi lalu ia digiring dibawa kedapur

"Kamu potongin sayuran ini, terus nanti dimasukin ke panci itu, kamu bisa bikin sop kan?" tanya umi diangguki Alma

"Kalau gitu umi tinggal dulu ya, umi masih banyak yg harus diberesin" Setelah mengatakan itu umi Aminah meninggalkan Alma sendirian didapur

Ia mulai memotong beberapa wartel, kentang dan sayur lainnya.setelah semuanya terpotong ia kemudian membersihkan semua sayuran itu dengan air, setelah bersih ia memasukkan sayur'itu kedalam panci dan mengaduknya perlahan

Tiba' umi Aminah datang menghampirinya dengan membawa keranjang penuh baju yg siap dijemur

"Alma, umi minta tolong kamu bawain bubur sama obat ke kamar gus kamu, dia lagi sakit" suruh umi membuat mata Alma mengerjap beberapa kali

"Umi aja deh ya, biar aku yg jemurin cuciannya" tawarnya namun dibalas gelengan oleh umi aminah

"Ini tugas umi, kamu tolong anterin itu aja ya" Paksa umi Aminah dengan pasrah Alma mengangguk membuat umi Aminah tersenyum

Setelah selesai memasak, Alma kemudian mengantarkan bubur dan obat untuk gus dafa.

Ia berdiri didepan pintu berwarna hitam, dengan ragu' ia mengetuk pintu tersebutn , beberapa saat pintu terbuka menampilkan gus dafa yg memakai kaos hitam polos dan sarung jangan lupakan rambut yg acak'an dan wajah bantalnya itu

"Apa?"

"Ini disuruh umi nganterin bubur sama obat"
Ucapnya sambil memberikan nampan itu

Saat hendak berbalik tiba' ujung kerudungnya ditarik gus dafa membuat Alma sedikit terhuyung kebelakang

"Baju saya mana?" pertanyaan itu membuat Alma berkeringat dingin ia memberanikan diri menatap mata elang itu

"Ada kok"

"Kenapa tidak dikembalikan?"

"Robek" ceplosnya tak sengaja membuatnya merutuki kebodohannya itu

"Robek? kenapa bisa?" tanya gus dafa walaupun nadanya terdengar santai namun bagi Alma itu sangat menusuk

ALMAIRA•[TAMAT]Where stories live. Discover now