MIMPI

51 8 0
                                    

Beberapa minggu kemudian...

"Saya serius Alma, Saya tidak mau menunda' Niat baik saya"

"Apa gus nggk malu diliatin satu pesantren?" tanya Alma menatap sekeliling nya

"Semua itu tergantung kamu Alma, kalo kamu nolak saya maka saya malu tapi kalo kamu nerima saya maka nggk ada kata malu tapi kata bahagia"

"Itu resiko sih"

"Jadi gimana Alma? apa kamu menerima saya?" tanya gus dafa dengan suara yg terdengar serius tidak ada candaaan.

Alma meneguk salivanya kasar, sekarang ia bingung mau menerima atau tidak, ia tatap sekeliling ternyata diujung lapangan ada ayah dan bundanya serta Umi dan Abah umar yg seperti menunggu jawaban baik dari Alma.

"E-ee Bissmillahirrohmanirrohim dengan segenap jiwa raga dan hasil dari pertempuran pikiran dll yg membuat Alma hampir stres dengan ini Alma.....BRUK!"

"ALLAHU AKBARRR" pekiknya tak sengaja jatuh dari kasur

"Stshhssss...pantat gue yg semok ini jangan sampe lecet nih" Ringisnya sambil mengusap' pelan bokongnya yg berbenturan dengan lantai

"Orang' pada kemana ini? kok gue ditinggal?" Bingungnya menatap sekeliling.ia berdiri sambil memegang pinggiran ranjang sebagai tumpuan.

Matanya melirik kearah jam dinding "Owh...baru jam 7 toh" Ucapnya sambil berjalan santai kearah lemari..tanpa sengaja matanya menatap kalender refleks matanya membulat sempurna

"GUEE KESIANGAN!!!!!" Pekik nya langsung buru' berganti pakaian dan bersiap' untuk pergi kesekolah

•••
"Kurang asem punya temen kek setan! bukannya dibangunin malah ditinggal! awas aja ntar enggk gw kasih jajanan lagi tuh" Gerutu Alma dengan langkah cepat menuju kelas, sepertinya ia akan terlambat dan di hukum.Lagi!

"Eh umi lagi ngapain mi?" tanyanya saat melihat umi Aminah yg sedang berjalan' santai sambil melihat' sekitar

Umi aminah berbalik dan menatap orang yg menegurnya "Owh umi nggk lagi ngapa'in Alma,kamu kenapa masih diluar? bukannya ini udah masuk jam pelajaran ya?" tanya umi aminah berhasil membuat Alma diam seribu bahasa

"E-ee..aku tadi ijin ke toilet bentar mi, ini mau balik kekelas" sahutnya sedikit gugup sedangkan umi aminah memicingkan matanya membuat Alma semakin panas dingin

"Owh, yaudah balik kekelas lagi"

Alma menghela nafas pelan untung dia tidak ketahuan " Alma pamit dulu ya mi,Dadah" setelah mengatakan itu Alma hendak meneruskan jalannya, namun terhenti karna umi Aminah menegurnya lagi

"Assalamualaikum Alma bukan dadah" koreksi umi Aminah geleng' kepala melihat kelakuan santrinya itu sedangkan Alma hanya nyengir lalu melanjutkan jalannya

Alma berlari sekuat tenaga untuk sampai dikelas, namun karna ia terlalu bersemangat lari sampai tidak bisa mengerem saat ingin berbelok masuk Al hasil ia menabrak punggung seseorang mengakibatkan ia terhuyung dan bokongnya mencium lantai untuk kedua kalinya

"Aduhh..Shtsss" ringisnya sambil mengusap' bokongnya yg terasa sakit

"Sudah jam berapa ini?" tanya seseorang yg baru ia tabrak tadi dengan bersedekap dada menatapnya datar

Dengam santai ia bangun dari duduknya sambil mengelus sedikit bokongnya dan menatap orang itu yg merupakan gurunya..matanya memicing menatap sesuatu dipergelangan tangan gurunya itu

"Ngapain nanyak? Gak ada gunanya punya jam tangan" bukannya menjawab Alma malah menatap remeh orang didepannya itu membuat seisi kelas melongo

"Sudah terlambat dan berani melawan saya, kamu saya hukum" Ucap nya membuat Alma shok

ALMAIRA•[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang