26. Takut

1.2K 156 4
                                    

"Tidak, aku tidak mau."

"Oh, ayolah Bii ... Aku hanya ingin mengobatimu."

"Aku bisa mengobatinya sendiri, Bai."

Biu menutup rapat tubuhnya dengan selimut tebal. Paginya jadi rusuh karena Bible yang ingin mengobati luka-lukanya. Biu tidak keberatan sama sekali, tapi tidak untuk bagian di bawah sana. Dia terlalu malu untuk menunjukkan bokong seksinya pada sang suami.

"Biu, kau tidak perlu malu, bahkan aku sudah melihat semuanya."

Wajah manis Biu langsung memanas, melihat semuanya tapi dalam konteks yang berbeda. Saat mereka bercinta, rasa malu itu akan tertutup oleh hasrat, tapi tidak dalam kondisi biasa seperti ini. Membayangkannya saja Biu sudah tidak sanggup. Rasanya seperti ingin membenamkan wajahnya ke dasar danau tapi Biu tidak berani. Dia takut mati sebelum adiknya bisa hidup mandiri tanpa dirinya.

"Bai, aku berjanji akan mengobatinya sendiri, naa?" pinta Biu dengan puppy eyes andalannya. Biasanya suaminya akan kalah dengan tatapannya puppynya.

"Maaf, baby. Untuk kali ini aku tidak akan kalah dengan tatapan mautmu itu."

Bible merangkak naik ke atas tempat tidur, membuat Biu panik seketika. Bahkan dia belum siap sama sekali sampai Bible berhasil meraih selimut tebalnya dan melepasnya dari tubuh kecilnya.

"Ba, Bai .... Hwaaaa."

Bible buru-buru menindih tubuh Biu, sayangnya dia tidak dalam kondisi prima sehingga tidak bisa melepaskan diri dari suaminya.

"Maafkan aku sayang, tapi aku harus mengobatinya."

Biu menahan napasnya saat Bible mulai melepaskan piyama dan celana dalamnya sekaligus. Netra mereka saling bertatapan saat Bible membuka tube salep yang akan dia pakai. Mengeluarkan isinya sebanyak satu ruas jarinya lalu Bible kembali membungkuk untuk mendekatkan wajah mereka. 

"Buka kakimu, sayang," bisiknya sensual yang membuat Biu patuh seketika meskipun dalam hati dirinya mengumpat karena suami mafianya itu selalu tau bagaimana cara membuatnya patuh. Biu meremas sebelah lengan Bible yang dia gunakan untuk menumpu tubuhnya agar tidak menindih Biu. Rasa dingin langsung terasa di belakang sana dan membuatnya tidak nyaman. 

"Ssssh, tenanglah baby. Anggap saja kau sedang menggunakan pelumas," ujar Bible pelan saat ia merasakan tubuh di bawah kungkungannya itu menegang. Biu masih berusaha tenang saat jari besar itu memasuki tubuhnya. 

"Ba, Bai ... Maukah kau menciumku?" tanya Biu malu-malu. Tanpa menunggu jawaban, Bible langsung menunduk untuk mempertemukan bibir mereka. Bible tersenyum di sela ciuman mereka saat ia merasakan Biu sudah mulai rileks dan dia bisa dengan leluasa mengoleskan seluruh gel itu di dalam lubang favoritnya. Biu menutup kedua matanya menikmati lumatan lembut di bibir tipisnya. Sampai tiba-tiba kilatan-kilatan kejadian semalam muncul di ingatan Biu. Pemuda manis itu langsung mendorong dada Bible kasar hingga pagutan mereka terlepas. Bahkan jari Bible yang tadinya di dalam tubuhnya pun terlepas dengan kasar. 

"Bii?" 

"Ma, maaf ... Aku ...." 

Biu tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Potongan-potongan kejadian saat Jo melecehkannya benar-benar memenuhi isi kepalanya. 

"Biu, kau kenapa?" 

Biu buru-buru menarik mundur dirinya saat Bible hendak mendekat. Membayangkan bagaimana Bible akan menyentuhnya membuat seakan-akan Jonathan lah yang akan menyentuhnya. Biu langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Dibenamkan wajahnya di antara kedua lututnya. 

"Bii.... "

TOK TOK TOK!!

Bible bergegas turun dari tempat tidur dan membukakan pintu.

Love in the Dark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang