AFISKA DANIEL FABIANO 11

2.9K 310 4
                                    

Hari pertama sekolah benar-benar menyenangkan. Itulah yang dirasakan Bian waktu itu. Benar-benar menyenangkan walaupun ia belum mendapatkan seorang teman.

Setelah permintaannya kepada Diana dan Rangga akhirnya Bian di pindahkan ke sekolah milik teman ayahnya.

Sudah beberapa bulan ini Bian aktif bersekolah. Tiga bulan pertama dia sekolah senyuman tak pernah luntur dari bibirnya.

Namun memasuki bulan keempat dirinya bersekolah entah mengapa Barra merasa jika ada sesuatu terjadi ada adiknya. Entahlah mungkin itu hanya firasat Barra saja.

Namun yang Barra rasakan pada bulan keempat adiknya bersekolah ini ia merasa adiknya menjadi pribadi yang sedikit berubah.

Mulai dari adiknya sedikit mengurangi interaksi dengannya. Mungkin pikirannya saja karena akhir-akhir ini Barra juga sedang sibuk menyiapkan dirinya untuk menghadapi ujian kenaikan kelas. Jadi ia tidak terlalu memperhatikan.

Hari ini Barra berencana untuk mengantarkan adiknya yang paling lucu untuk pergi ke sekolah setelah meminta izin pada papa dan mama nya.

Tubuh kecil itu terangkat saat Barra mengangkatnya untuk ia dudukkan di atas jok motor.

"Pegangan dek" peringat Barra sebelum menjalankan kuda besinya untuk membelah jalanan menuju sekolah si adik yang kebetulan satu jalan dengan sekolahnya.

"Hati-hati ya, belajar yang giat dan jangan nakal oke" Barra menjawil hidung mungil Bian gemas juga sebagai bentuk peringatan.

Perlakuan manis Barra sama sekali tidak mendapatkan respon dari Bian.

"Hey kok malah ngelamun? Kenapa?" Tanya Barra setelah membuat seng adik tersadar dari acara melamunnya.

"Abang aku boleh nanya?"

"Iya boleh. Bian mau nanya apa sama Abang?"

Bian menatap Barra dengan ragu. Apakah ia harus menanyakannya. "Emm.... Bian mau ta-"

Belum juga Bian menyelesaikan ucapannya, panggilan dari seseorang membuat pasangan kakak beradik itu kompak menoleh.

Disana terdapat dua anak laki-laki dan satu orang perempuan yang mungkin kakak kelas Bian. Terlihat dari bet kelas pada lengan seragam ketiganya.

"Temen kamu?" Tanya Barra pada Bian yang terlihat meneguk ludahnya.

"I-iya itu temennya Bian" anggukan cepat dari sang adik malah membuat Barra semakin heran dan curiga?

"Adek mau masuk dulu ya Abang"

Barra mengangguk lantas merendahkan tubuhnya agar di cium sang adik pun dirinya yang mengecup balik si adik.

"Belajar yang bener ya jangan nakal" sekali lagi barra mengeluarkan petuahnya sembari mengelus sayang kepala adiknya.

Bian mengangguk kemudian masuk ke dalam sekolah bersama tiga orang temannya?

****

"Dek sini dek" panggil Barra yang melihat sang adik melintas di depan kamarnya karena pintu kamarnya terbuka.

"Kenapa bang?" Tanya Bian sambil berjalan masuk ke kamar Barra.

"Duduk sini" ajak Barra supaya lebih nyaman.

"Kamu tadi pagi mau nanya apa sama Abang? Pas mau masuk ke sekolah sebelum di samperin temen kamu itu"

Terlihat Bian seperti berfikir terlihat dari keningnya yang mengerut dalam.

"Itu lho yang tadi kamu mau tanya sama Abang"

"Ohhh yang itu. Bian tuh mau tanya boleh ga sih kita tuh jahat sama orang?"

" Jahat sama orang? Ya jelas ga boleh dong. Emangnya Bian ada jahat sama orang atau sama temen Bian?"

"Ishh enggak Abang Bian tuh cuman tanya"

Barra menatap tepat di kedua bola mata adiknya.

"Apa temen kamu yang jahat sama kamu?"

Tepat setelah barra bertanya, pupil mata Bian sedikit membesar dan bergetar pun ia meliarkan pandangan matanya agar tidak bertatapan dengan sang Abang

"Engga Abang"

Dari sini barra bisa berspekulasi bahwa mungkin saja adiknya ini sedang di ganggu di sekolahnya namun tidak berani mengadu.

"Oke Abang percaya"

Bian tersenyum lebar lantas memeluk leher barra erat sembari berbisik "Abang ayok jajanin Bian"

AFISKA DANIEL FABIANO [END]Where stories live. Discover now