🐾 SEVEN 🐾

281 18 0
                                    






Setelah fakta yang dikatakan oleh Alan kemaren malam, Leon pun menjadi makin lengket dengannya, alasannya yaitu karena takut diikuti aunty kun, padahal mah aunty kun juga ga minat sama si Leon.

Dimulai dari minta tidur sekamar, kalo lampu dimatiin dia teriak teriak, minta peluk lah, temenin ke kamar mandi tengah malam. Alan kudu sabar ngadepin kembaran satu satunya yang banyak tingkah, tau gitu kemaren mending dia diem diem aja.

"Lu minggir dulu" Ucap alan pada leon karena dirinya kesusahan berjalan

"Gak gak, gue takutt" Rengek leon sambil menggenggam erat baju kembarannya

Ayolah kesabaran Alan itu setipis plastik, tapi dia harus menahannya. Alan berbalik dan memegang pundak kembaran pelan, serta menatap dalam mata kembarannya.

"Lenn, kamu ada dirumah kamu aman, ga bakal ada aunty kun lagi" Ucap alan menenangkan sembari mengusap surai kembarannya.

"Tapi..." Lirih leon

"Percaya sama gue, gue mau ke kamar ikut?" Putus alan yang diangguki leon, lalu alan pun menarik pelan tangan len dan membawanya ke kamar.

"Duduk sini, gue mau mandi" Ucap Alan setelah mendudukan len di kasur, dirinya melangkah pergi ke kamar mandi

Meninggalkan leon yang bengong memandangi pintu kamar mandi, kini leon menatap sekitar dan matanya tertuju pada jendela, dilihatnya keadaan luar rumah yang tenang angin semilir menerpa wajah gantengnya.

Gue penakut banget sih, hahaha

"Len" panggil alan

"Hm?"

"Sana mandi, mau gue tunggui-" Belum alan menyeleseikan ucapannya main di potong aja sama si leon

"Gausah sana keluar aja" Ucapnya setelah itu langsung menuju kamar mandi, menyisakan alan yang sedang kesal

"Yeu bocah"

Alan melangkah kan kaki ke ruang keluarga dan menyalakan TV , menganti ganti channel sembari menghilangkan bosan.

Beberapa menit kemudian..

"ALEX PULANG~" teriakan membahana memenuhi rumah tersebut, yang membuat alan terkejut.

"Jangan teriak cil" nasihat papi sambil menyentil pelan pipi bakpao di samping nya aka dibawahnya.

"Asik tau pi serius" ucap alex menghiraukan apa yang di lakukan tangan papi kepada pipi kesayangannya.

"Masa? Papi mau coba" saat papi akan mencoba teriak, pundak nya langsung di geplak oleh sang istri tercinta. Yang awalnya ingin marah langsung ciut.

Plak

"Awss sakit tau mih" ringis papi mempoout

"Ga usah bikin ulah kamu" ucap mamih sambil membuang muka.

"Ayo sayang " ajaknya kepada sang anak, langsung di angguki olehnya setelah puas menertawakan papi adi. Kasiann.

"Abang lann~" ucapnya manja, langsung memeluk abang tersayangnya.

"Habis darimana hm?" Tanya abang lan

"Ikut mamih ke pasarr, liat nih adek beli bubur jagung buat abang kembar" jelas alex dengan semangat 45

"Wiih kayaknya enak tuh" ucap leon setelah keluar dari kamar

"Iya dong jelas enak"

"Sini bagi" ucap leon lagi tak sabaran

Kedua orang tua yang melihat pun hanya geleng geleng kepala, kalo ada makanan lah baru akur tuh dua bocah, lalu meninggalkan ketiga bocah itu.

Tapi belum ada 15 menit, udah berulah aja

"ISH ABANG" teriak bocil tiba tiba

"Minta dekk" ucap leon dengan tangan yang akan mengambil bubur jagung milik alex

"No no ga boleh minta minta" alex memegang bubur jagung nya erat erat

"Adek kan ada dua minta dikitt aja kok" rayuu leon tau aja mempan.

"Ga mau" ah emang dasar keras kepala dan pelit, leon dan alan bertatapan, alan yang mengerti tatapan kembarannya menggeleng, namun leon menyakinkan.

Akhirnya leon merebut bubur milik alex dan terjadilah kejar kejaran di ruang keluarga tersebut, dimana leon yang tidak mengalah dan alex dengan mata berkaca kaca. Oke sebentar lagi bocil itu akan menangis.

"Hiks.. hiks..hiks.. mamihh" tangis Alex sembari mendekat kearah mamih ara dan tentunya di sambut baik.

"Why sayang?" Tanya mamih ara sambil menangkan anak gemasnya.

"Abang hiks nakalll~" adu alex sambil menunjuk leon yang sedang diam.

"Leon... sini buburnya" pinta papi adi kepada leon, tumben peka pak

"I-ini om, maafin leon" ucap gugup leon sambil memberikan bubur jagung kepunyaan alex

"Gapapa, lain kali ajak om yah biar seru" papi menerimanya lalu mengelus rambut keponakannya, sembari berucap pelan yang membuat leon terkekeh kecil dan menganggukinya.

"HUAAAA PAPI MAHH NAKALL" alex yang mendengar nya langsung nangis kejer, huh pokoknya ngambek sama papi , batin bocil itu

Plak

"Bercanda doang kok, awss" dua kali, papi menerima geplakan dari mamih tercinta 2 kali, mana sekarang lebih keras.

"Nih buburnya" cepat cepat papi menyerahkan bubur dan di terima oleh alex

"Huum mau sama abang Lan hiks" pinta alex dengan mata berkaca kaca, yang di angguki mamih ara.

"Sini dek, ke kamar yuk bobo siang" ucap abang lan, dan membawa alex ke kamar setelah pamit kepada tantenya.

Setelah alan dan alex ke kamar atas, kini tersisalah dua orang dengan sang mamih yang sedang menatap datar.

"Kalian berdua mami hukum!" Ucap mamih dengan bekacak pinggang

"Bersihin satu rumah harus bersih tanpa debu!"

"Tapi mihh-" papi hendak protes tapi di potong oleh mami

"Ga ada tapi tapi"  ucap mami tegas

"Oke tante/mih"

Lalu mamih pun melangkah pergi meninggalkan kedua manusia yang sedang meratapi nasib, tak lama leon dan papi pun menjalankan hukuman.

Sedangkan di kamar, kedua bocah berbeda umur sedang asik bercanda dan akhirnya menuju alam mimpi sembari berpelukan.

Poor leon dan papi.






♡♡♡

Tbc.

Thank you udah mau bacaa😸👋
Lop lop sekebonn💗💗

Kisah Si BocilWhere stories live. Discover now