♡♡

122 7 0
                                    

helow~!

.

.

.

.


.


.



.



Tuing~~

Cast Firza

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cast Firza.

Versi manusia sedang berada di dalam kamar nya yang nyaman, sembari bermain game di komputer kesayangannya.

"Ck, lawan main nya lemah banget!"

Dirinya menggerutu kesal karena lawan di dunia game nya kalah lebih cepat, bahkan Firza belum mengeluarkan skill terkuat.

Ibu kunti memandang sang anak dengan tatapan malas, bukankah sudah dari 2 jam lalu dirinya minta sang anak untuk bersiap siap? Kenapa ini malah masih kek gembel. Baju masih sama duduk jegang di kursi sambil mendumel dumel.

"Anak itu."

"Firza! Mana iyaan kamu tadi? Udah dua jam ibu tunggu malah masih asik nge game! Tak tinggal baru tau rasa kamu!"

Ibu kunti menjewer telinga anaknya, hingga sang anak meringis.

"Ish ibu.. lagian mau kemana sih pake rapi rapi segala?" Decak sebal keluar dari bibir manis Firza.

"Kerumah Alex." Jawab sang ibu cepat, dan tanpa basa basi lagi sang anak meloncat dari kursi dan dalam 5 menit dirinya sudah sangat rapi.

Ibu merotasikan mata, "Kalau tentang temennya langsung sat set."

"Hehe, ayok ibu!" Firza menyengir lucu lantas mengajak ibunya untuk pergi ke rumah teman favoritnya itu.

--ooOoo--

Sesampainya di rumah Alex.

"Assalamualaikum," Firza sekeluarga mengucapkan salam kepada sang pemilik rumah dan di balas salam itu, bersamaan dengan terbukanya pintu.

"Waalaikumsalam wr.wb, mari masuk."

Tuan rumah aka mami Ara mempersilahkan mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

"Sebentar nggih, anak anak lagi pada siap siap."

"Gapapa bun, santai saja."

Kedua ibu tersebut saling melepas senyuman.

"Mamii~"

Dari atas tangga, Alex memanggil mami Ara dengan fokus mengkancing kan benik yang berada di bagian pergelangan tangannya.

"Sayang, jangan membagi fokus nanti kamu jatuh." Peringat mami dari arah ruang tamu.

"Aman, mii."

Tinggal 2 anak tangga lagi untuk bisa sampai ke bawah, namun kakinya seakan licin jadi dirinya terpeleset.

"HWAA!" Teriak Alex saat akan menyentuh lantai dingin itu, tapi.. ia tidak merasakan sakit.

"Eh, aku melayang?"

"Iya, melayang layang di awan."

Alex melongo melihat Firza yang telah menolongnya. Dengan gemas Firza mencawil hidung munyil Alex.

Ekhem! Deheman itu berasal dari abang Lan dan Len yang baru turun dari lantai atas, langsung menarik Alex ke dalam gendongan Alan.

"Eh udah pada dateng, sini sini kemari." Pinta mami kepada anak anak.

"Iya tante/mami."

Mereka sudah duduk semua dan para maid menaruh makanan kepada mereka, dan acara makan makan pun di mulai.

Setelah acara makan makan, para orang tua berada di ruang keluarga sedang berbincang bincang, para anak anak sedang berada di teras sambil bermain.

"Iza, kok bisa jadi manusia?" Alex membuka pembicaraan.

"Iya bener tuh," ucap abang Len sedangkan Abang Alan hanya menatap mereka.

"Ada deh!" Mereka berdua mendesah kecewa.

"Eh betewe," ucap leon sambil menyalakan layar hp nya, sembari menekan tombol rekam.

"Hallo ges, kenalin nama gue Le- aww."

"Apasih?" Ucapnya garang menatap ke arah orang yang memukul mulutnya.

"Udah pada tau kali."

"Sini sini biar Al aja yang pegang."

Alex memegang hp itu di tangan kanannya dengan posisi landscape.

"Haii kalian semua," melambaikan tangan ke arah kamera yang lain pun ikutan.

"Hai." Sapa Alan.

"Haiiii. " sapa leon dan Firza.

"Kami disini mengucapkan selamat menunaikan idul adha yaa-!"

"Bye bye." Ucap Alex lagi melambaikan tangan nya ke arah kamera.

Ia memencet tombol off dan melihat ke arah para abang serta temannya dengan senyuman manis yang terpatri di wajahnya.

"Kok di matiin sih?" Tanya abang leon dengan muka sebal.

"Gapapa xixi, hp nya Al pinjem dulu ya abang~"

"Ga boleh, lagian siapa suruh kamu berhentiin rekamnya."

"Ish, abang!"

Alex merampas hp milik abangnya dan langsung berlari menjauh sembari menarik Firza.

"Jangan lari!!"

"Wleee~ abang kalah~"

Mereka bertiga berlari kejar kejaran mengelilingi Alan yang duduk santai di rumput, sembari menyeruput jus mangga kesukaannya.

"Masa kamu kalah sama bocil si len?" Alan memberikan ejekan kepada saudara kembarnya, lalu terkekeh.

End.


***

End bestie..
Bukan end cerita kok, cuma hiburan aja~
Biar otaknya ga jenuh jenuh amat.

Maaf nee, aku ga update kemaren :v

Aku usahakan up nanti deh~

Byee, ku kasih 💌 buat kalian yang baca♡

Kisah Si BocilWhere stories live. Discover now