10. Janji

1.3K 139 2
                                    

Sore hari tiba, pemakaman papi mereka sudah selesai dilaksanakan dan orang orang disana juga sudah pulang kerumahnya masing masing, hanya tersisa Anaya dan Anala disana..

"Naya.. papi bohong, dia bilang ga akan ninggalin kita.." air mata Anala kini jatuh kembali sambil memeluk batu nisan papinya tersebut sementara Anaya hanya mematung sambil mengeluarkan air matanya menatap makam sang papi.

"Maafin Naya ya pi.. maaf kalo Naya ada salah sama papi, sampai kapanpun papi tetap bakal jadi cinta pertama Naya dan Nala.. selamanya" ucap Anaya lirih sambil tersenyum tipis menatap batu nisan papinya lalu beralih memeluk Anala yang masih menangis.

"Jangan sedih lagi Nala.. nanti papi ikut sedih kalo lo nangis terus, kita masih punya mami yang harus kita jaga habis ini, okey ?" Anaya mengelus kepala Anala sambil berusaha menahan kembali tangisnya karna tidak ingin adik nya itu semakin sedih.

"uhm.." Anala mengangguk dan mengusap air matanya dan disenyumi oleh Anaya.

"Yuk balik, kapan kapan kita kesini lagi" ucap Anaya yang langsung berdiri dari jongkok nya.

"Papi.. Naya sama Nala pamit ya, kita bakal kesini lagi nanti kalau mami udah sembuh.. selamat tinggal" Anala mencium batu nisan papinya dan ikut berdiri kemudian pergi dari sana.

***

Diperjalanan menuju rumah sakit Anaya dan Anala hanya diam didalam mobil, tak ada percakapan apapun disana sampai akhirnya Keenan menelpon Anala dan segera Anala angkat..

"Halo.." ucap Anala pelan.

"Kamu baik baik aja ?.." Tanya Keenan dengan nada khawatir.

"Iya.. aku baik baik aja nan" jawab Anala yang sebenarnya sedang tidak baik baik saja tapi dia tidak mau Keenan khawatir.

"Bisa kamu kirimin alamat rumah sakit dimana mami kamu dirawat ?" Tanya Keenan lagi.

"Buat apa ?" Anala bingung.

"Kirim aja, nanti kamu juga tau" jawab Keenan dan Anala segera mengirimkan alamatnya lewat chat.

"Thanks, Anala" sahut Keenan, "jangan terlalu sedih okey ? Masih ada aku dan keluarga kamu yang lain" sambungnya.

"Iya, thanks Keenan.." Anala tersenyum tipis.

"Yaudah, aku tutup ya telponnya" ucap Keenan dan diiyakan oleh Anala lalu telpon pun berakhir.

"Naya, boleh mampir ke toko boba dulu ga ?.." tanya Anala yang melihat toko boba.

"Yaudah, pak berhenti dulu ya" ucap Anaya pada supir, Anaya sedikit senang karna setidaknya Anala mengisi perut nya meski bukan dengan makanan.

Disisi lain ternyata Keenan, Shaka, Galen, Marvin, Bella dan Aretha tengah bersiap siap pergi ke rumah sakit tempat mami Anaya dan Anala dirawat menggunakan motor, Galen, Marvin, Bella dan juga Aretha sudah mengetahui kabar mengenai orang tua Anaya dan Anala..

"Ayo berangkat, udah gaada barang yang ketinggalan kan ?" Tanya Galen pada yang lain.

"Udah semua, kita kan ga bawa barang banyak cuma baju sedikit doang" jawab Bella pada pacarnya itu.

Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang