7

2.4K 404 6
                                    

Ternyata seru juga...

"Bawang, minyak, terus tepung, ayam.." kamu meneliti bahan yang ada di meja. Hari ini kamu telah memutuskan untuk belajar memasak. Memasak makanan normal yang bisa disantap untuk keluarga tanpa ada yang harus ke klinik.

"Sip!"

Kamu mulai menyiapkan bahan sesuai yang ada di buku resep di depanmu. Bawang kamu cincang halus, lalu dilumurkan ke ayam dengan macam-macam kecap.

"(Name) mau buat apa?" Seishiro muncul di belakangmu. Membuatmu sedikit berjengit kaget.

"Eh! Sei-nii.., mau buat karaage."

"Heeeh? Pedas?"

"Enggak kok, ini gak pakai saus atau cabai sama sekali." Kamu tersenyum sedih teringat kejadian dulu.

"Wah, mau (name)"

"Iya, nanti (name) kasih."

"Gak main game?" Lanjut mu.

"Enggak, capek."

"Tumben capek main game?"

"Ya pokoknya capek." Jawabnya sekenanya membuatmu mencibir pelan. Terbiasa dengan kakakmu yang seperti tak ada semangat hidup jika bukan saat main bola atau game.

Kamu meneruskan kegiatanmu. Kakakmu ada di belakangmu mengamati setiap gerak gerikmu.

Setelah menggoreng ayam, kini kamu akan mengiris tipis daun bawang untuk pelengkap.

"Ih hati-hati (name). Kamu jarang pegang pisau."

"Iya iya ini hati-hati kok." Kamu menunduk mendekatkan wajahmu saat mulai memotong tipis memanjang daun bawang.

Kini kamu juga merasa kakakmu ikut mendekatkan wajahnya mengamati pisaumu.

Kamu sedikit gugup. Memotong tipis begitu sambil diamati seseorang membuatmu tanpa sadar melukai tanganmu.

Ces..

"Duh, kena deh.." kamu meletakkan pisaumu. Jari telunjuk kananmu tergores pisau tajam. Perih sedikit, tapi tidak masalah untukmu.

"(N-name) berdarah!...itu berdarah!"

Sei, kakakmu nampak kebingungan sekarang. Kamu melihat ekspresinya lucu sekali. Raut malasnya hilang sekarang. Terlintas sedikit ide jahil di kepalamu.

"Aduuh! Sei-nii tolong! Ambilin obat cepetan! Ini jari (name) periih banget!" Kamu berjongkok untuk menambah kesan dramatismu.

"(N-name) sebentar! Bentar! Kotak...kotak obat di mana?!"

"Di mana yaa? Aduh gak tahu Sei-nii! Ini udah makin berdarah! Cepetan Sei-nii!"

"Iya bentar (name) bentar! Duh!"

Kamu menahan tawamu melihatnya mondar mandir ke sana ke mari mencari kotak obat. Padahal ada di atas dinding, menggantung di sana.

"Aaaa Sei-nii"

"Iyaaa (name)!!!"

"Hahaha!"

...menjahilinya begitu.

HEY SISTER! Nagi Seishiro Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt