10

2.6K 418 9
                                    

Seishiro itu akan selalu menjadi...

Sorak sorai penonton memenuhi pendengaranmu. Setelah membanting lawanmu, pertandingan berakhir dengan kamu yang akan maju pada penyisihan berikutnya.

Peluh kamu rasakan mengalir di punggungmu yang terbalut kaus. Kamu bisa melihat di sana, papa dan mama berpelukan girang karena kemenanganmu. Kamu tersenyum melihat itu.

Namun masih kurang. Kamu mencari sosoknya, tak juga bertemu mata. Sampai kamu maju ke pertandingan selanjutnya juga kamu masih tak menemukannya.

Pertandingan selanjutnya dimulai, fokusmu sekarang adalah mengalahkan lawanmu ini. Yang digadang-gadang menjadi kandidat juara pertama tahun ini.

"Uh!" Cukup sulit membuatnya jatuh, kalian masih bertahan berdiri dengan usaha saling menjatuhkan.

"(Name) mereka udah pergi, ayo pulang sama Nii-chan." Kata bocah kecil yang pipinya sedikit lebam.

"Sei-nii sakit.."

"Yang mana yang sakit? Sini Sei-nii tiup, sakit sakit menghilang lah!" Kini dia mengangkat kedua telapak tanganmu lalu meniupnya setelah membacakan sebuah mantra.

"Bukan (name).. tapi Sei-nii.." kamu menyentuh pipinya.

"A— gak sakit (name).." hanya senyum simpul yang dia tampilkan.

"Akh!" Kini tubuhmu berhasil setengah dijatuhkan namun kamu masih bertahan menggenggam bahu dan mengunci kakinya. Kini lawanmu tak bisa bergerak.

Seakan waktu berhenti, kamu mendengar suaranya.

"(Name) katanya mau juara 1?! Dikit lagi itu menang! Ayo (name)!"

Kakakmu yang pemalas, untuk pertama kali setelah berapa tahun itu berteriak. Kamu mengerjap lalu menyeringai disela ringismu menahan beban.

"Ah Sei berisik banget!" Kamu mengunci kakinya lebih kuat, kini kamu membalikkan posisi, dan berhasil membuat punggungnya mencium matras.

Pertandingan selesai dengan poinmu yang lebih tinggi.

Sorakan penonton menggema keras. Kamu melihat papamu memeluk mama yang menangis. Lalu atensimu beralih pada kakakmu yang menunggumu di pinggir arena.

Kamu langsung berlari lalu menubrukkan tubuhmu padanya yang ia balas dengan pelukan erat.

"SEI-NII!"

"Hahah berhasil, (name)!"

"Sei-nii (name) menang!"

"Iya (name)"

Kamu menjauhkan wajahmu sebentar untuk melihatnya. Dia juga menatap padamu.

"Hehe!" Kalian tertawa bersama sampai kedua mata kalian membentuk bulan sabit.

"Sei-nii terima kasih..."

"Huh? Ah aku telat, lihat (name), tadi harus lari ke sini."

Kamu melihat ke bawah, dan benar saja dia masih memakai sepatu bolanya. Kini kamu melepas pelukan dan menunduk.

"Bukan, tapi... terima kasih, udah ada buat (name) terus..."

Kamu masih menunduk, tak kunjung ada jawaban darinya. Lalu kamu merasakan usapan lembut di kepalamu.

"(Name) ternyata masih anak kecil,"

"Huh?" Kini kamu mendongak melihatnya menyeringai lalu mencubit kedua pipimu gemas.

"Whaaah lewhaaas!"

"Hahaha,
(Name), nii-san pasti akan selalu ada."

...kakak terbaik yang aku punya.
.
.
.
.

⚽⚽⚽
HEY SISTER! Nagi Seishiro
FIN

HEY SISTER! Nagi Seishiro Where stories live. Discover now