[ 02 ] KANA MASUK RUMAH SAKIT!?

465 29 2
                                    

Seperti biasa yang bangun pertama kali ialah Kaivan dan ia yang harus membangunkan adek-adeknya.Walaupun mereka susah di bungunin sama Kaivan tapi Kaivan tetap berusaha dengan apapun itu supaya adek-adeknya bangun, terutama Raga sama Juan yang sangat susah Kaivan bangunkan.

"Woi bangun! Kalian gak mau sekolah apa? Udah siang nih nanti telat," teriak Kaivan serta membawa panci dan sendok yang ia ketokkan.

"Eughh, baru jam lim--," belum selesai Juan ngomong Kaivan sudah memasukkan sendok ke mulut Juan.

"Gak ada jam lima jam lima, sekarang tuh udah jam 06:44 kalian pikir sendiri kita masuk aja jam 07:00,"

"Ck, iya gue mandi dulu,"

Kaivan yang melihat Kana enggan juga bangun pun segera mengecek suhu tubuh Kana dan ternyata suhu tubuh Kana 39,4°c.Sudah dari kemarin suhu tubuh Kana tidak juga menurun tapi sekarang malah menambah 3 angka.

"Kana... Na bangun..." ucap Kaivan sambil menoel-noel pipi Kana.

"Eughh," regang Kana.

"Suhu tubuh Lo makin tinggi Na, kita kerumah sakit, ya,"

"Pusing, bang." keluh Kana.

"Bentar ya abang mau ngambil tas dulu,"

"Kalian siap-siap kita kerumah sakit sekarang,"

"Kalo yang tadi bang?"

"Itu urusan nanti yang penting Kana harus ke rumah sakit dulu,"

Mereka pun berganti baju masing-masing dengan Kaivan yang sudah siap dengan baju dan tas yang ia gunakan dan segera menggendong Kana.

••••

Sebuah dokter laki-laki keluar dari ruangan dimana Kana di rawat, sebenarnya mereka ingin masuk ke dalam ruangan tapi ada seorang suster yang tidak memperbolehkan mereka masuk dan mereka di suruh untuk menunggu di luar ruangan saja.

Wajah mereka semua tampak khawatir dengan kondisi Kana terutama Kaivan, karena ia sangat menyayangi Kana dan ia sangat takut jika Kana kenapa-kenapa di dalam ruangan tanpa adanya dirinya.

Dokter yang memeriksa Kana tadi pun berjalan ke arah mereka yang sedang duduk di kursi rumah sakit.Di baju dokter tersebut ada name tag yang bernama dr. Raden Alanky Archio A. P.

"Permisi, apakah ini keluarga atas nama pasien Kanaka Luthfan Galenio?" tanya dokter Raden sembari berjalan ke arah Kaivan.

"Ah iya dok," jawab Kaivan.

"Keadaan pasien Kanaka sudah membaik, tetapi ada faktor yang menyebabkan pasien drop,"

Javier, Aksara, Raga, Juan, dan Lingga berjalan ke arah Kaivan serta dokter Raden yang tampaknya sedang serius.

"Pasien Kanaka di fonis mengalami Anxiety disorder, penyakit itu adalah penyakit dengan gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebihan," putus dokter Raden.

"Dengan itu membuat pasien menjadi tidak semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk hobi yang biasa pasien gemari." lanjutnya.

"Kalau saya boleh tau apakah ada yang berbuat kekerasan terhadap pasien?"

Kaivan mengangguk dadanya terasa sesak dan kepalanya mulai pusing dengan apa yang Kana alami sekarang.

"Kemarin sore ada temen sekolah yang berbuat kekerasan dan membentak Kana, dok,"

"Penyakit yang pasien alami sudah berjalan selama 2 Minggu, jadi pasien tidak bisa di kasari dan juga tidak bisa di bentak,"

"Kalau ada orang lain yang membentak pasien alhasil pasien akan mengalami trauma lagi dan jika itu terjadi terus-menerus alhasil penyakit yang di alami pasien tidak akan sembuh karena adanya hal tersebut,"

 Another LUKA [ On Going ]Where stories live. Discover now