[ 15 ] CANDA TAWA

24 2 0
                                    

Assalamualaikum HAII
Sebelum baca alangkah baiknya kalian vote dulu, karna itu salah satu support dari kalian yg membuat aku ini semangat buat update.

Apalagi kalian lagi nunggu Aksa tersiksa kan?

Enaknya gimana ya, buatin Aksa tersiksa atau Kana yg tersiksa? (☞゚∀゚)☞

Okeyy and enjoy!

••••

Setelah kejadian Kana pingsan akibat ulah Aksa kemarin, Aksa sudah membawa Kana kenrumah sakit untuk di tangani dan langsung untuk menelfon Kaivan

Dan sekarang tubuh Kana sudah jauh lebih sehat dan bugar kembali walaupun masih ada beberapa lebam yang terdapat di rahangnya. Beberapa lebam itu tidak membuat ketampanan Kana hilang, malah membuat ia menjadi lebih tampan dan bergagah!

Kana sedang berbaring di kasur sambil memainkan headphone nya, entah apa yang ia lakukan sedari tadi tengah mengetik sesuatu dari benda pipih itu. Saking asiknya mengetik sesuatu ia tidak sadar kalau di samping nya sudah ada orang yang menatapnya.

Cahaya putih.

Cahaya putih tidak bergeming sedikitpun, ia takut nanti Kana malah menganggap nya hantu.

Kan emang hantu? Jadi selama ini cahaya putih itu apa? Penjelasannya ada di akhir okeyy

Ia melihat ke arah nakas di samping tempat tidurnya, ia mulai beranjak berniat untuk mengambil sebuah gelas yang berisi air putih dan tanpa ia sadari juga ada cahaya putih yang berdiri di belakang pintu sambil melihat seluruh pergerakannya sedari tadi.

Kana merasa jeran karena ia tidak menggantung baju ataupun jaket di belakang pintu tetapi kenapa ada sesuatu di sana?

Kana berpikir sebelum akhirnya ia menoleh dan terperanjat kaget membuat cahaya putih juga ikutan gelagapan melihat reaksi Kana.

"Arghh!!"

"E-eh Kana ini aku cahaya putih, teman mu!" Ucap cahaya putih sambil melambaikan tangannya.

"O-oh sejak kapan berdiri di sana?" Kana ber oh ria sebelum akhirnya ia bertanya.

Cahaya putih mendekati Kana dan duduk di ujung kasur sambil menjawab pertanyaannya tadi. "Sejak kamu sibuk dengan headphone mu,"

Kana menganggukkan kepalanya lalu mengambil gelas yang berisi air tadi lalu meminumnya dan menaruhnya kembali ke tempat semula.

"Kamu kenapa gak bilang dulu kalo mau kesini?"

"Emangnya harus ngabarin kamu dulu? Kan aku gak punya headphone, lagian juga kalo aku mau ketemu kamu aku langsung teleport."

"Oh iya gimana keadaan kamu?"

"Udah agak mendingan kok, tapi masih sakit dikit."

"Lagian kenapa sih? Kok sampai babak belur begini?"

Sebenarnya cahaya putih terkejut melihat wajah serta lengan Kana yang dipenuhi oleh banyaknya lebam, tetapi ia enggan untuk bertanya.

"Tanpa aku kasih tahu juga pasti kamu tahu."

Setelah Kana menjawab, kamar itu kembali sunyi tidak ada yang berbicara lagi dan Kana yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Oh iya aku pengen nanya deh sama kamu," ujar cahaya putih sambil menatap Kana yang masih sibuk dengan headphone nya.

Kana menoleh beralih menatap cahaya putih, "Hm mau nanya apa?"

"Kamu ini anak yang punya perusahaan di Bandung itu kan? Aku lupa namanya apa."

"Iya, perusahaan itu punya papa,"

"Tapi kenapa kamu bisa disini sama mereka? Kan perusahaan itu milik papa kamu alhasil kamu bisa dong tinggal di situ?"

"Ceritanya panjang, hmm..mau di ceritain?"

"Boleh, kalo kamu ngga keberatan."

Kana menceritakan semua tentang dirinya, dari masa kecilnya hingga masa ia remaja sekarang.

Patut di kasih A+. Kana bertahan demi mencapai cita-citanya, dan ingin membahagiakan mama dan papanya walaupun Kana dengan orang tuanya sudah beda alam.

Setiap hari juga Kana selalu di hantui dengan bisikan-bisikan setan yang mengganggunya, bisikan-bisikan itu seakan-akan menyuruh Kana untuk menyerah. Kana ada berniat untuk bundir, tetapi ia urungkan. Masih banyak impiannya yang belum tercapai, bahkan Kana belum membalas perbuatan jahat dari keluarga papa nya.

"Malang sekali.. tapi kamu kabur dari rumah asisten pribadi papa kamu itu ada alasan terpenting bukan?"

"Iya semua yang aku lakukan itu ada hal yang tersembunyi bahkan aku bingung cara mengatasinya, maka dari itu aku berniat untuk menggantung diri tetapi aku masih teringat kalau aku masih belum cukup dewasa untuk menerima ini semua."

"Do you want me to help with this problem? Kalau kamu keberatan boleh kok kalau aku bantu,"

"Are you serious, cahaya putih?"

"Apakah wajahku tampak tidak serius?"

"Huh, gimana aku bisa melihat wajahmu sedangkan seluruh tubuhmu semuanya putih," ucap Kana kesal.

Cahaya putih hanya tertawa lepas melihat wajah cemberut Kana, ia tampak menggemaskan jika sudah seperti ini.

"Hahaha kamu menggemaskan sekali, jika sudah waktunya aku bakal tunjukkan rupa wajah ku,"

"Are you serious?!"

"Yes."

"Terimakasih cahaya putih, kamu selalu ada di saat aku sedang nggak baik-baik aja."

"Sama-sama anak baik." Ucap cahaya putih sekilas, bahkan Kana tidak dapat mendengarnya.

                                              ••••

Haiii
Selamat tahun baruuu, mff nih baru ngucapin
And maff jg klo aku br up, sebenernya gk ad urusan penting sih tp nondrakor jg urusan penting bukan?😁

Maff jg klo makin kesini makin ngebosenin alurnya, kalian boleh skip kokk,,aku cuma butuh support kalian ajaa nggk lebihhh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Another LUKA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang