[ 07 ] SIAPA DALANGNYA?

136 7 0
                                    

Suara burung berkicau di rumah mereka ber 7 yang sedang berterbangan mengelilingi Kana yang sedang duduk di kursi taman belakang rumah. Kini Kana sedang sendirian di rumah, temen-temennya kemana?

Temen-temen Kana lagi ke luar entah mau kemana mereka yang penting Kana pikir ngga ada yang ganggu dia sehari jadi dia gak jadi masalah in itu.

Tetapi yang Kana herannya tadi kenapa Aksa hanya pergi sendiri. Apakah Aksa tidak ikut mereka ber 6? Atau akh. Kana selalu memikirkan hal itu seakan setiap Kana memikirkan hal yang terlibat dengan Aksa kepala Kana terasa amat pusing bagaikan ditusuk paku.

Karna Kana merasa bosan sedari tadi duduk di taman di temani burung yang selalu terbang ria di atasnya, kini Kana beranjak dari kursi taman itu dan berjalan menuju halaman depan rumah untuk menghampiri motor kesayangannya.

Kini Kana tengah mengelus-elus Luce.

Luce? Siapa Luce?

Kalo kalian baca dari [ LB•06 ] PSIKOLOG, kalian bakal nemuin Luce itu siapa jadi jangan langsung loncat buat baca ke sini soalnya di sini ngga dijelasin lagi Luce itu siapa.

Kini Kana sudah jalan menuju sesuatu tempat, sedari tadi perasaan Kana tidak enak karena dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang.

"Kok kayak ada yang ngikutin gue ya dari belakang,"

Perasaan Kana kini campur aduk bagaikan kertas yang di tuang di air.

Sekarang Kana berhenti mendadak, untung dia ngga nyrusuk ke depan.

Kata Kana sih "untung Luce ga lecet gapapa gue yang lecet yang penting jangan Lo aja ya Luce,"

Definisi lebih sayang motor daripada diri sendiri.

Kini orang yang mengikuti Kana tadi turun dari mobil dan menghampiri Kana yang turun dari motornya.

Mata Kana membelalak ketika melihat seseorang yang mengikutinya tadi adalah orang misterius yang ada di rumah sakit waktu itu.

Mati kamu Kana cepet kaburr

Kana yang hendak kabur itu tidak bisa karena tangannya di cengkram oleh seseorang misterius itu.

Kenapa misterius? Karna penampilannya itu serba hitam dari kepala sampai kaki bahkan mukanya aja ditutup pakai kain dan hanya matanya aja yang kelihatan.

Kenapa ga sekalian pakai cadar banh?

"Lo siapa sih!"

"Diem kalo lo mau selamat." Ucap orang itu membuat Kana bungkam.

"L-lo siapa sih sebenarnya? Dari kemarin di rumah sakit Lo datengin gue sekarang lo datengin gue lagi, mau Lo apa hah!?"

Orang misterius itu tidak menanggapi ucapan Kana ia malah membuka penutup wajahnya dan berhasil membuat Kana melotot lagi dan lagi.

"A-aks-sa," tanya Kana pelan sambil gemetar.

"Yes,"

"Kenapa kok gemeter? Takut ya, Cemen lo,"

"Sekarang tau kan siapa dalang dibalik cerita kehidupan Lo? Btw udah lama sih gue ngincer Lo tapi gue tahan dulu, kalo sekarang? Oh tentu tidak bisa. Sekarang gue bakal habisi lo!"

"Kenapa bungkam? Kan tadi Lo yang banyak omong tapi sekarang kok diem?"

Banyak sekali pertanyaan yang Aksa lontarkan kepada Kana, membuat sang empu diam seribu bahasa.

"B-bukan nya Lo tadi ikut mereka y-ya?"

"Hmm, gue ngga ikut mereka tuh gue cuma izin sama Kaivan buat nongkrong di rumah temen kok ga lebih, tapi niat gue beda niat gue sekarang ada di sini. Di hadapan seorang KANAKA LUTHFAN GALENIO."

"Sekarang waktu yang tepat deh kayaknya,"

"G-gue mohon ja-jangan sa,"

"Kalo itu yang gue mau? Soo ga bisa nolak dong yaa?"

"Kali ini Lo bisa lolos dari gue inget untuk kedepannya gue ngga akan bikin Lo lolos dari emosi gue!"

"Mulai sekarang Lo yang jadi pelampiasan di saat gue merasa terancam maupun emosi, paham!"

"P-paham,"

"Bagus seorang pembantu harus nurut,"

"Gue pergi dulu,"

"Eitss gue hampir lupa, soal masalah ini maupun omongan yang gue lontarkan sama Lo tadi jangan pernah Lo kasih tau sama siapapun inget?"

"Iya,"

"Awas kalo Lo ingkar janji, gue bakal bikin Lo tinggal nama saat itu juga,"

"Awas ilang nanti kalo ilang Kaivan bakal sedih adik kesayangannya ilang, hati-hati kalo ketemu sama om-om pedo, oh ya kalo Lo ilang juga bagus ga ada beban kami lagi dan lebih bagus kalo Lo ikut papa mama Lo,"

Setelah mengucapkan itu Aksa langsung pergi dari hadapan Kana dan meninggalkan Kana berdiri seorang diri di jalan yang sepi sore hari itu.

Kini Kana tengah berjalan menuju pantai yang lumayan ngga jauh di posisi nya sekarang.

Kana duduk di atas bebatuan tepi pantai itu sambil melamun dan meluapkan segala emosinya yang memuncak sedari tadi.

"Arghhhh!!"

"Kenapa Tuhan ga adil banget sama gue! Gue juga berhak bahagia Tuhan! Gue juga mau di peradilkan seperti mereka semua kenapa nasib gue kayak gini!!"

Lagi dan lagi Kana berteriak sambil menangis, jujur emosi sambil nangis itu ga enak banget. Dimana kita sedang emosi dan emosi itu melanda membuat kita frustasi dan menjadi beban pikiran.

"Tuhan ga sayang sama Kana ya? Kalo Tuhan ga sayang sama Kana kenapa Tuhan ga ambil nyawa Kana aja.." lirih Kana yang masih menangis.

"Tuhan kali ini aja kabulin perkataan apa yang Kana mau, Kana mau hidup bahagia kalo Kana ga bahagia di dunia ini biarin Kana bahagia di surga bersama papa sama mama,"

Menangis, menangis, dan menangis.

Hanya itu yang mampu membuat Kana meredam emosinya yang kini melanda.

"Gue cuma pengen satu aja permintaan kenapa susah banget? Kalo nasib gue kayak gini di dunia mungkin gue gak mau lahir di dunia ini Tuhan,"

"Semua orang berhak bahagia gue juga lebih dari kata berhak.."

Kini langit berubah menjadi hitam matahari pun sudah tenggelam dan digantikan oleh bulan yang baru muncul menandakan bahwa hari sudah malam, tetapi Kana tidak ada niat untuk beranjak pulang sebelum emosi nya benar" habis di pantai ini.

Kana tidak mau kalau emosi nya memuncak di rumah nanti, ia juga sedikit takut dengan ancaman yang di bilang Aksa tadi. Bukan takut tapi itu menyangkut nyawa nya sendiri, Kana memang udah gak kuat lagi hidup di dunia bukan berarti Kana mau mati dengan kehidupannya yang masih terpikat sekolah dan belum sukses.

Beberapa menit kemudian...

Kini jam di tangan Kana menunjukkan arah jarumnya ke angka 06:30. Saat melihat jam di tangannya segera Kana beranjak dari bebatuan itu dan berjalan menuju ke arah Luce.





Assalamualaikum semua
Maaf kakak baru up dan maaf juga sekali up kakak langsung bikin adegan yang sedikit menyinggung Kana.

Cukup hari ini aja ya kakak up nya soalnya hari ini kakak bad mood banget:((
Jdi kepikiran buat bikin adegan yang kayak gitu maaf yaa

Soalnya tadi dsklh ad kerja kelompok trus ga ada yg mau satu kelompok sama kakak jadi kakak ga dpt nilai:(((

Tiap hri kakak digtuin sama mereka kakak juga makin ga betah sklh di situ, ada rasa kembli buat kakak mau pindah ke pondok:))

 Another LUKA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang