[ 14 ] AMARAH AKSA

28 2 0
                                    

Nampak 7 orang remaja sedang berkumpul di ruang tamu tidak ada yang membuka suara, tetapi setelah nya ada satu orang yang angkat bicara. Kaivan.

Kaivan bertanya kepada Kana, ia sudah mengeraskan rahangnya kala ia melihat Kana yang baru balik entah dari mana setelah ia tidak pulang selama 2 hari. "Dari mana?"

Kana diam dan menunduk sambil memainkan jari-jarinya. Ia tidak takut, ia hanya memikirkan apa yang terjadi jika ia jujur? Apakah ia akan mati detik ini juga? Oh Tuhan Kana bahkan belum siap buat mati!

Mereka melempar kan tatapan tajam kearah Kana yang sedang menunduk, Kaivan pun di buat semakin geram ketika Kana tidak menjawab pertanyaannya.

Lalu ia bertanya lagi dengan nada yang sulit dikendalikan. "Dari mana Kana?!"

"Rumah temen." Jawab Kana dingin.

"Ke rumah temen kok dua hari gak pulang-pulang? Ngapain? Mau jadi bocah songong? Mau jadi pahlawan?"

Kali ini bukan Kaivan yang bertanya, larat Aksa. Sedari tadi ia gelisah ingin menghajar Kana detik itu juga tetapi ia harus mengontrol emosi nya.

"Kami semua nyari Lo udah kemana-mana dan Lo seenaknya bilang 'dari rumah temen'? Otak Lo kemana?!"

Lagi dan lagi Kana di buahkan pertanyaan yang beruntun dan bentakan, membuat hati mungil Kana terpotek-potek.

Slebew...
Skip...

"Jujur."

Kana menoleh kala Aksa berbicara dengannya.

Mereka berdua kini ada di gudang rahasia milik Aksa, ia membawa Kana ke gudangnya dengan beralaskan ingin mengantar Kana kontrol ke rumah sakit.

Padahal mau nyiksa anak orang wkwk
                                                                       ~Author~

Bugh

Aksa memukul wajah Kana hingga Kana tersungkur ke lantai, tubuhnya tidak seimbang dikarenakan Aksa memukulnya dengan tiba-tiba.

Bugh

Bugh

Bugh

Lagi dan lagi Aksa memukulnya tanpa rasa kasihan, Kana yang sudah terbaring lemah di lantai pun tidak bisa berbuat apa-apa selain memasrahkan diri sambil memikirkan bagaimana nasibnya habis ini.

Apa kali ini aku harus pulang Tuhan..
Aku mohon bawa aku pergi dari orang-orang jahat.. A-aku tidak kuat lagi untuk bertahan hidup..
Aku ingin hidup dengan bahagia bersama mama dan papa.. Batin Kana.

Ia tidak kuat untuk menerima pukulan dari Aksa, lebih baik ia mati daripada harus di siksa berkali-kali.

Aksa melirik Kana yang hendak duduk tetapi kembali terbaring kala ia tidak tahan untuk menopang tubuhnya.

Kana berbicara terbata-bata sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. "Ak-sa leb-bbih bb-aik bunnuh g-gue ll-langg-ssung dd-ari pp-da lo ss-siksa g-ue,."

Kana jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

Melihat itu Aksa dilanda kepanikan. Apa yang ia lakukan sampai membuat Kana pingsan?

Ia menggeram dan meremas kepalan tangannya. "Arghh!! Lo bodoh Aksa! Seharusnya Lo gak bikin dia kayak gini kalo
Lo benci?!"

~Ya gimana ya kalo buah udah matang tapi buruk masa harus tetap di makan~

Kana berbohong, ia sudah janji dengan dirinya kemarin kalau ada orang yang menyakiti nya akan ia lawan tapi ini apa?

Kana malah diam saja dan tidak berkutik? Apalagi sampai jatuh pingsan seperti saat ini? Itu sangat membahayakan diri Kana saja.

Kana hanya bisa berbicara tetapi tidak bisa di lakukan karena Kana anak yang baik-baik dan penurut, ia tidak tega untuk melukai orang-orang tetapi orang-orang selalu menyakitinya tanpa memikirkan hati Kana.

                                           ••••

Assalamualaikum HAII
Makin hari makin ga rame yaa tapi gpp yg penting dari kalian semua masih ada yg nunggu aku up kann.

Kali ini Ga sampe 1rb kata karna ini mumet banget pikiran, di tambah readers nya makin ilang.
Jgn lupa komen+vote+follow✔️

Sayang kalian banyak2💗💗





 Another LUKA [ On Going ]Where stories live. Discover now