Belum selesai bro
Ya kali seorang Annanda Rai membuat cerita sad endingCukup kisah kita di dunia nyata aja yang sad, di dunia fiksi jangan
HAPPY READING ❤
•••••
"SAYANG!"
Meow
"Aww..."
Wanita berhijab abu-abu tua itu meringis saat mendapat cakaran dari kucing peliharaannya, Oliv. Parahnya setelah memberi cakaran indah di punggung tangan babunya, Oliv langsung berlari keluar rumah.
Wanita bernama Nara itu menatap punggung tangannya mulai mengeluarkan darah. Tadinya ia sedang santai menonton TV sambil mengelus Oliv yang berada di pangkuannya. Tapi karena teriakan seorang manusia malah membuat Oliv kaget dan refleks mencakarnya.
Seorang pria datang sambil menenteng sebuah novel seketika langsung terbelalak ketika melihat tangan sang istri berdarah.
"SAYANG, ITU KENAPA?!" Pria itu refleks membuang novel yang dipegangnya, lalu beralih memegang tangan sang istri.
"Siying iti kinipi." Cibir Nara. Sudah jelas-jelas bekas cakaran kucing masih aja nanya.
Laki-laki itu berdecak. Ingin marah, tapi ia pending dulu karena takut lukanya jadi infeksi. Ia pun segera mengambil kotak P3K di lemari yang menjadi pembatas antara ruang makan dan ruang tamu. Setelah itu, ia mengobati luka di punggung tangan istrinya.
"Lama-lama aku buang majikan kamu itu." Ucap laki-laki itu di sela-sela kegiatannya.
Mendengar hal itu, Nara sontak saja langsung mencubit perut suaminya. "Kalau berani buang Oliv, kamu juga bakal aku buang!"
Laki-laki itu menatap Nara dengan bibir cemberut.
"Kucing di bela, suami sendiri di lupa."
"Lagian salah siapa teriak kaya gitu? Si Oliv jadi kaget tau."
Laki-laki itu terdiam. Ia lupa niat awalnya mendatangi Nara adalah ingin protes. Setelah selesai memakaikan perban untuk Nara, laki-laki itu mengambil novel yang tadi ia lempar sembarangan.
"Aku nemu novel ini di lemari." Dengan mengacungkan novel tersebut dihadapan wajah sang istri, laki-laki tersebut berdecak tidak percaya. "Ini novel tentang cerita kita kan?"
Nara menatap suaminya dan novel buatannya bergantian. Beberapa saat kemudian, ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan suaminya.
"Nama aku itu Khalid. K-H-A-L-I-D! Tapi kenapa malah Zaky yang kamu jadiin tokoh utama? Zaky itu nama temen aku, Ra. T-E-M-E-N!"
Nara menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa dengan tangan terlipat di depan dada. Ia hanya diam menyimak segala unek-unek suaminya sebelum klarifikasi.
"Tokoh utama perempuannya pakai nama kamu, tapi giliran tokoh utama laki-lakinya pake nama si Zaky. Gak ikhlas aku!"
Reaksi Nara sangat santai seolah tidak merasa bersalah. Hal itu membuat Khalid semakin kesal.
"Mana dibuat sad ending lagi. Kalau si Zaky nya yang mati sih gapapa, tapi kenapa malah kamu?" Nada bicara Khalid jadi lirih saat di akhir kalimat.
"Udah selesai?" Tanya Nara karena Khalid tidak lagi bersuara dan hanya diam menatapnya. Beberapa saat kemudian, tubuhnya mematung saat Khalid tiba-tiba memeluknya.
Nara mengelus kepala Khalid dengan lembut. "Marah?"
Zaky mengangguk beberapa kali di ceruk leher Nara.

YOU ARE READING
Unexpected Destiny of Love [TAMAT]
RomanceMelihat tanpa menyapa, memandang tanpa berkata dan mencintai tanpa berkomunikasi. Itu yang Nara rasakan selama 3 tahun mengagumi Zaky. Seseorang yang tidak mengenalnya, bahkan mengetahui keberadaannya pun tidak. Bisakah rasa yang hadir di hatinya d...