02

1.3K 103 3
                                    

Para member treasure membagi tugas, ada yang membereskan barang seperti pakaian jihoon dan ada pula yang menyimpan bahan makanan dan susu untuk bayi mungil mereka. Kegiatan itu berlangsung sampai jam 3 sore, hyunsuk, yoshi, dan doyoung bertugas merapikan kulkas, setelahnya mereka mendudukan bokongnya ke sofa.

"Huftt, akhirnya selesai juga"ucap hyunsuk menyusul kedua temannya untuk duduk, tidak ada percakapan dari ketiganya karena mereka sibuk dengan handphone mereka.

"Btw gimana"yoshi membuka suara, tangannya masih sibuk mensecrol aplikasi sportif berniat mencari lagu yang bisa ia putar.

Hyunsuk menoleh ke arah yoshi, beberapa detik dia tak paham setelah paham dia mematikan handphonenya dan mengembalikan ke dalam saku celananya.

"Sebenernya ini yang aku fikirin dari tadi yosh"ucapnya lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa,"di antara kesepuluh member kenapa harus jihoon?, Di antara banyaknya keajaiban aneh kenapa harus bayi??"hyunsuk berkata seraya matanya menatap kedua membernya yang ikut memikirkan perkataannya.

"Gimana kalau dia fans jihoonie hyung??"suara lain dari arah lain membuat ketiganya menoleh,"maksud aku, bisa aja dia ngelakuin itu karena pengen lihat sisi lain biasnya"lanjutnya.

"Tapi woo, biasanya kan orang yang benci atau iri yang ngelakuin kayak gitu"ucap doyoung yang sedari tadi diam mematung.

"Atau dia tueme tapi cuma jihoon yang tidak di sukain"sahut yoshi di balas anggukan sama doyoung.

"Ck, gini hyung, jihoonie hyung pasti juga punya fans dan fans itu ada dua sisi, ada fans yang setia apa maunya ada juga fans yang fanatik sama artisnya"ucap jeongwoo masih dengan wajah seriusnya.

Ketiga hyungnya terdiam,"tetapi kenapa harus di jadiin bayi??"suara berat mengintrupsi pembicaraan keempatnya, jeongwoo menoleh dan melihat teman seumurannya yang terlihat baru selesai dengan beberes baju bayi,"bukan maksud aku menjelekan orang loh ya, kalau ngebicarain fans aku juga banyak yang suka, ada yang fanatik sama aku dan ada juga yang selalu welcome. Tapi sefanatik-fanatiknya orang pasti masih bisa berfikir jernih kan??"lanjut haruto.

Hyunsuk memijat pelipisnya, perubahan jihoon ini sangat mendadak, untung saja manajernya bisa di ajak bicara baik-baik jadi mereka di izinkan libur sementara jihoon masih jadi bayi.

"Pasti ada caranya kan??, Gak mungkin setiap hal yang di lakuin mereka dan nggak ada cara agar jihoon kembali"ucap yoshi di balas gedikan bahu tidak tau.

"Btw sore nanti kita masak aj—"perkataan hyunsuk berhenti ketika mata dia tak sengaja melihat orang lain di dalam drom mereka, kepalanya menoleh dan berlari niatnya mengejar tetapi orang itu sudah tidak ada jadi ia kembali ke tempat duduknya.

"Kenapa hyung??"haruto bertanya dengan heran.

"Kayak ada orang tapi ternyata nggak ada siapa-siapa"balasnya di angguki oleh para adik-adiknya.

✧✧✧

Hyunsuk mondar-mandir seperti setrika yang sedang menghaluskan pakaian, kuku di jarinya ia gigiti, bahkan para member yang lain sampai pusing melihat tingkah leadernya yang satu itu.

"Hyung, hwannie pusing"keluh junghwan, hyunsuk berhenti mondar-mandir, ia langsung mendudukan dirinya dengan kasar, helaan nafasnya terdengar sangat jelas.

"Gimana kalau emang iya hyung?, Tapi bukannya kalau nggak gunain pin pintu drom nggak kebuka ya??"asahi langsung angkat bicara mengenai pembicaraan hyunsuk yang tadi.

Hyunsuk kembali menatap lurus asahi yang baru saja angkat bicara,"masalahnya, itu orang cuma sekelebat aja Sa, hyung aja nggak tau itu orang cewek apa cowok"ucap hyunsuk.

Seluruh member terdiam,"gimana kalau dia sebenernya kirim mata-mata?"jaehyuk membuka bicara, seluruh bola matanya memandang membernya satu persatu.

"Maksud kamu salah satu member kita mata-matanya??"junkyu bertanya dengan kening menyernyit bingung,"jangan ngaco deh jae, mana mungkin kita ngelakuin itu"lanjutnya.

"Mereka punya kekuatan sihir mungkin"celetuk junghwan dan membuat seluruh member menoleh ke arahnya,"kan itu kayak di film-film hyung, saat mereka ngegunain kekuatan menghilang terus tinggal poff hilang deh tanpa harus membuka pintu kan"tambahnya dengan tampang polosnya.

Jeongwoo mengangkat kepalanya, dia melirik arah belakang,"bisa jadi sih, sebenernya kalau di tanya aku masih percaya tentang sihir apa enggak cuma kejadian ini jadi mikir kalau kekuatan sihir masih ada"ucap jeongwoo, bola matanya kembali menatap lurus ke depan, dari layar televisi yang mati ia bisa melihat pantulan dirinya yang sedang duduk, bahkan dia juga bisa melihat seluruh temannya yang ada di pantulan layar televisi yang mati.

Jeongwoo melihat haruto yang ikut meliriknya,"ini bayi ji kita tinggal gitu aja??, Kalau dia kebangun dan nangis gimana??"pertanyaan yang keluar dari mulut haruto membuat doyoung bangkit dari duduknya.

"Biar dobby yang ambil"ucapnya lalu melesat pergi ke arah kamar jihoon.

"Kira-kira gimana caranya agar jihoonie hyung bisa segera kembali??"suara dari asahi membuat seluruh member yang masih di sana menatapnya.

"Yang jelas ayo kita cari caranya"ucap jaehyuk di balas angguka setuju dari seluruh membernya.

✧✧✧

Malam kian larut, baby ji udah tidur lagi, sebotol susunya juga udah habis, junkyu malam ini yang bertugas menjaga bayi mungil itu hanya bisa memandangi wajah bayi itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hahh, sebenernya meski orangnya asli sama aja lucu dan manis, hanya saja ototnya yang ngebuat orang nggak percaya jihoon bisa selucu itu"ucap junkyu masih dengan mata memperhatikan jihoon yang tidur, bibir mungil bayi itu mengerucut, pipi tembamnya menjadi pelengkap kesan lucu untuk si kecil.

Dari pada ikut tidur di jam 8 malam junkyu memilih menghidupkan ponselnya, memutar vidio musik atau apapun itu yang membuatnya terasa lebih santai. Keheningan melanda, baby ji juga tidak terusik sama sekali dari tidurnya, bahkan bayi mungil itu malah semakin mimpi indah.

Sudah jam 1 dini hari, tetapi rasa kantuk belum datang, lalu dia meraih segelas teh yang ada di atas meja, setelah menghabiskan isi gelas itu junkyu kembali fokus dengan ponselnya, sekitar 5 menit tubuh junkyu berubah kaku, matanya melirik ke atas nakas lalu tubuhnya menegang sempurna.

Di saat itu juga matanya mulai memberat, sebelum netranya benar-benar tertutup sempurna samar-samar ia mendengar seseorang bicara dan masuk ke dalam kamar jihoon lalu gelap.

.
.
.

Yoshi datang ke kamar jihoon ketika jam baru menunjukkan pukul 3 pagi, bukan apa-apa dia hanya pengen ngechek kalau junkyu bisa menjaga bayi mungil itu dengan benar, dan saat dia melewati ruang tengah ia samar-samar mendengar suara orang berbicara dengan bisik-bisik, selain itu ia seperti mendengar pin pintu dromnya berbunyi, yoshi berjalan mendekat, kakinya melangkah dengan pelan lalu menengok ke arah pintu dan kosong tidak ada siapapun.

"Apa perasaan aku doang ya?"tanyanya pada diri sendiri, kepalanya menoleh kesana kemari,"kayaknya aku emang kurang tidur"lanjutnya lalu segera kembali ke kamar, sudah tidak ingat sama niatnya yang mau melihat jihoon dan junkyu.

#$#$#$#$#$

TBC

Haiii, di jam 22:31 aku up, entah ada yang baca apa enggak, yang iya aku up cerita ini karena tanganku gatel pengen buat cerita kayak beginian 😂😂.

Yang suka boleh vote dungss.

See u next chappp......

Back To Being A Baby || Treasure × JihoonWhere stories live. Discover now