09

662 78 9
                                    

Asahi yang sedang mengaduk kuah ramen yang baru saja ia buat untuk makan bersama malah dibuat kepayahan. Hari ini di drom hanya ada dirinya dan dua anak serta satu Bayi yang kini ia hak pateni menjadi miliknya.

Sebenarnya sih gapapa, tapi kalau ada dua anak… sebut aja Jeongwoo dan Haruto, mereka berdua sekarang punya kebiasaan baru, yaitu mengganggu bayi Ji, dan bakal berhenti kalau bayi mungil dan gemesin itu nangis.

"HUEEEEEEEEEEE"tangisan kencang membuat Asahi berdecak kesal, ia berjalan menuju ruang tengah dimana kedua anak setan dan anak tercintanya berada, spatula di tangannya ia angkat, tangan kirinya berkacak pinggang seperti ibu-ibu yang mau mengamuk anaknya.

"WATANABE HARUTO!!. PARK JEONGWOO!!!"sentaknya membuat dua anak itu kicep, keduanya terkekeh dan kembali lempar guling yang lagi-lagi membuat bayi Ji nangis karena bolanya di ambil.

"AAAA AMPUN HYUNGGGG!!!"pekik dua anak itu ketika getokan spatula, dan jeweran di telinga mereka dapat.

Tetapi pekikan mereka berhenti ketika mendengar tawa bayi, ketiganya menoleh ke arah bayi Ji yang menertawakan mereka, bayi Ji terlihat senang melihat Jeongwoo dan Haruto yang tadi mengganggunya tersiksa.

"Bayiiiiii, bantuan aku donggg!!!"Haruto merengek kecil, dan bayi Ji menurut, ia mendekat dan minta gendong Haruto.

"Tck, kalau kalian bikin ribut lagi, kuah ramen yang ada di kom—"

"Hyung, makasih makanannya, Junghwan kenyang banget"saut seseorang yang keluar dari area dapur dengan senyum merekah, bahkan mengusap-usap perutnya karena kenyang.

"SO JUNGHWANNN!!!"sentak ketiganya, dan bayi Ji tertawa sampai tertidur di karpet, membuat ketiganya cengo.

"Nggak waras nih bayi"ucap Jeongwoo lalu menggelitiki bayi itu hingga semakin tertawa.

"Owu kal, owu kal, owu kal!!!"pekik bayi Ji yang mana membuat ketiganya tertawa, tanpa ingat kalau mereka tadi marah-marah karena makanannya dimakan sama manusia jelmaan sapi.

***

Saat jam makan siang trejo sudah lengkap, Bayi Ji juga selesai makan dengan Doyoung yang menyuapi, sedangkan member lain masih menyelesaikan karena belum selesai makan.

"Oyunggg"

Doyoung yang sedang mencuci alat makan bayi menoleh, senyum polos nan menggemaskan itu membuat dirinya tidak akan bisa marah, meski panggilan sudah di rubah.

"Apa bayi??"ia berjongkok menatap bayi mungil yang menunduk memainkan jarinya.

Bayi Ji menatap doyoung dengan polos,"antu di akang oyung… telbang inggi"ucapnya.

Doyoung terdiam, memikirkan apa yang di ucap bayi mungil itu.

"Hantu di belakang doyoung terbang tinggi…"doyoung langsung menatap bayi itu yang kini masih tenang menggigiti jarinya.

"Wahh, kalau gitu ayo lari bayi"ucap doyoung, tanpa ingat kalau nyuci belum selesai, ia langsung menggendong bayi Ji menuju ruang tengah, agar bisa sembunyi dengan hantu yang dimaksud bayi Ji.

"Oyunggg antu telbanggg!!!"pekik bayi Ji, doyoung semakin ketakutan hingga pukulan di lengan ia dapat.

"Apa sih junkyu hyung, ngagetin tau nggak!!"sentaknya dengan wajah sudah merah karena hampir menangis mengira hantu yang menepuknya.

"Yang di maksud tuh bayi, hantu yang ada di jaket kamu doyounggg"ucap Junkyu dengan gemas.

"Terus kenapa terbang tinggi!!"sentak Doyoung dengan wajah merengut sebal.

"Ck, sekolah lagi coba!!"sentaknya karena kesabarannya sudah habis,"gambarnya kan terbang doy, nah nih bayi nanya!!, Doyoung hantu terbang tinggi. Itu nanya!! Bukan ngasih tau!!"ucap Junkyu judes, yang mana membuat Doyoung mengulum bibirnya malu.

"Hehehe… maaf nggak bisa bahasa bayi Hyung"ucapnya membuat Junkyu jengah sendiri.

Junkyu menggendong bayi Ji dan membawanya ke tengah karpet, ia mendusal di dada bayi mungil itu membuat Bayi Ji menggeliat karena geli.

"Jun junnnn~"rengeknya menghasilkan kekehan gemas dari Junkyu.

Doyoung terdiam, ia melirik hyungnya yang mengerjai bayi Ji, kepalanya tertunduk berharap agar hyung satu ini bukan pelakunya, begitu pun yang lainnya, Doyoung hanya takut kalau mereka akan bertengkar.

"Hyunggggg"sentak Jeongwoo yang entah dari kapan duduk di sebelahnya, bahkan Jeongwoo menatap Doyoung dengan pandangan kesal.

"Uwooooo!!!"pekik bayi Ji girang.

Jeongwoo menoleh, memperhatikan bayi yang berjalan mendekat ke arahnya, bahkan setelah sampai mendusal manja di tubuhnya.

"Uwo ateng, adi pacal atu yaa"ucapnya lalu mencium pipi Jeongwoo yang kini masih loading.

"Heh!!, Mana bisa!!, Kalau nyari pasangan buat generasi penerus yang bener dikit dong Nak!!!"sentak Asahi membuat beberapa member tertawa dan Jeongwoo merasa dirinya sepesial karena bayi Ji sampai ingin menjadi kekasihnya.

.

.

.

Ketika hari sudah malam, bayi Ji tidur bareng Haruto dan Yoshi. Bayi mungil itu belum tidur juga, malah asik guling sama guling sini.

"Bayi, nggak pengen tidur"suara Haruto sudah lemah, mata tajamnya dari tadi sudah buka tutup, Yoshi yang tidur di sisi kanan bayi Ji sampai terkekeh melihat adik kesayangannya.

"Yaudah, kamu tidur aja, biar kakak yang jaga nih bayi"ucapnya, ia mengusak rambut Haruto dan tanpa menunggu lama lelaki bermarga Watanabe itu sudah tertidur dengan lelap.

"Ociii".

Suara itu membuat Yoshi menunduk, menatap mata bulat bayi Ji yang kini menatapnya dengan pandangan berbinar.

"Onton inchan!!!"rengeknya.

Yoshi terdiam sejenak,"nggak ada hp"balasnya,"tapi…"ia langsung bangkit ketika ingat sesuatu.

"Jeongwoo!!"panggilnya, bahkan mengambil ponsel Jeongwoo yang kini di letakan dalam laci.

"Pinjem, bayi Ji pengen nonton shinchan"ucapnya.

Junkyu ikut bangkit,"ck, kamu kok bawa hp, katanya HP-nya di kasiin manajer dulu!!"sentak Junkyu dan memilih ke kamar bayi Ji, pundung dia.

"Ck, nggak tau apa-apa juga"decak Jeongwoo memilih mengikuti kemana ponselnya di bawa.

“thank you”ucap seseorang, ia menatap orang itu.

"Berhenti…"ucapnya namun kesadarannya langsung hilang.

Dan orang itu terkekeh sinis, menghilang bahkan tawa jahat ikut menyusul setelah ia sampai di ruangannya yang temaram, hanya di beri bias cahaya lampu 5 watt.

"Aku belum puas Jihoonie…"ucapnya, ia menatap seorang lelaki yang kini ia ikat, bahkan mengelus lembut pipi anak itu.

"Jihoonieku… sangat cantik"ucapnya dan ia kembali tertawa kencang, ia berhasil memiliki lelaki manis pujaannya ini.







#$#$#$#$#$

TBC

Yang kangen bayi Ji tahan dikit yaa, soalnya ini udah mendekati permasalahan yang berat.

Dan di komen sebelumnya… ada beberapa yang bener, ada yang tepat sasaran siapa member yang pengen Jihoon jadi bayi.

Kalian tau, ada beberapa clue di sebelumnya.

Ada si pelaku menginginkan…

Ada pelaku yang tau tapi diam…

Ada pelaku yang membantu…

Dan ada pelaku… yang mengetahui segalanya, sampai yang membuat bayi Ji ada…

Back To Being A Baby || Treasure × JihoonWhere stories live. Discover now