03

1.1K 100 20
                                    

Siang ini para 3 member treasure berniat untuk membelikan baby ji susu cadangan, satu minggu yang lalu; susu yang di belikan sama manajer mereka habis. Jadi, dengan inisiatif dan tingkat kepekaan yang tinggi ketiganya, yakni Asahi, Yoshi, dan Doyoung pergi, sebelumnya mereka menggunakan pakaian tertutup agar tidak ada yang mengenalnya.

"Ini yosh uangnya"hyunsuk memberikan uangnya bahkan bisa di sebut lebih dari harga susu formula untuk bayi, ouh bahkan buat beli 10 aja masih sisa banyak.

Dengan senang hati yoshi menerima,"makasih ya hyung, semoga amalnya berkah"ujar yoshi lalu segera pergi agar mereka tidak terlalu kesorean.

Seperginya tiga orang itu, para member lain yang masih tersisa memilih bersantai, tidak ada yang membuka suara, hanya terdengar suara handphone yang ada di genggaman masing-masing.

Hingga suara nyaring dari kamar jihoon membuat seluruh member panik, bahkan tanpa berkata atau saling kode, mereka langsung melemparkan handphone ke meja dengan bersamaan, dan langsung lari ke kamar jihoon.

"BABY JIII, JANGAN NANGIS DULUUUU!!!"pekik semuanya.

Bayi ji menyerjap, air matanya saja berhenti, bayi mungil itu sekarang menggigiti jari telunjuknya, dengan tatapan polos dan kepala sedikit di miringkan.

"Bayii, jangan nangis dulu yaa, susunya masih di beliin sama yang lain"ucap jaehyuk selalu member yang sadar terlebih dulu.

Bayi ji berkedip cepat,"cuu li"ucapnya dengan cadel andalannya.

Hyunsuk terkekeh, ia berjalan mendekat tidak lupa membersihkan tangan mungil jari bayi ji,"iyaa, susunya masih di beli, jadi tunggu aja, oky"hyunsuk berkata dengan lembut, bahkan tangannya menyempatkan untuk mengusak rambut bayi ji.

"In ual"ucapan bayi ji membuat para member terdiam, mereka saling pandang karena bingung sama ucapan bayi ji.

"Ouhh, bayi ji bilang, main luar"sahut jeongwoo setelah beberapa menit hening.

"Kalau main luar bukannya publik yaa"haruto ikut menyahuti, lelaki itu duduk di nakas.

Jeongwoo menggeleng kecil, kepalanya lalu menoleh ke arah haruto,"maksudnya, tuh bayi pengen main di luar, tapi di ruang tengah atau dimana gitu"balas jeongwoo, sekarang ia kembali menatap bayi ji yang masih menatap polos seluruh manusia termasuk dirinya.

"Ayoo, aku gendong ke luar"ucap jeongwoo.

Bayi mungil itu ikut mengangkat kedua tangannya, kedua tangannya seperti minta peluk, ketika berada di gendongan jeongwoo, bayi ji segera melingkarkan tangannya di leher jeongwoo, kepalanya mendusal di bahu lebar jeongwoo.

Seluruh member berjalan di belakangnya, jeongwoo di depannya dengan tangan menyangga tubuh bayi ji yang sedikit bongsor,"woo teng"ucap bayi ji dengan polos.

"Anj, bayi lo buaya juga yaa"ucap jeongwoo,"tapi makasih loh yaa, udah ngakuin kalau aku ganteng"lanjut jeongwoo.

Member yang di belakang jeongwoo merasa kesal,"bayii, kalau aku ganteng nggak??"hyunsuk menyahuti bahkan kakinya melangkah cepat untuk mensejajari jeongwoo.

Bayi ji menyerjap polos, bibir mungilnya mengerucut kecil, tatapan polos itu memperhatikan hyunsuk,"cuk ndek"balas bayi ji.

Member yang lain hanya bisa menutup mulut menahan senyum,"pftt— sabar ya hyung"junkyu berucap dengan tangan kiri yang masih menutup mulutnya, menahan diri agar tidak tertawa lepas.

“untung bayi“bathin hyunsuk.

✧✧✧

Doyoung masih berkeliling di sekitar tempat jual mainan, netranya bahkan sudah tidak di satu tempat, banyaknya mainan anak-anak dan warna-warni yang memanjakan mata membuat ia jatuh cinta sama seluruh mainan itu.

Back To Being A Baby || Treasure × JihoonWhere stories live. Discover now