07

713 78 11
                                    

Seorang lelaki menunduk ketika dua perempuan di depannya menatapnya dengan nyalang, ia mendengarnya tetapi ia tidak akan bisa menuruti keinginan kedua gadis itu.

"Kak!!, Lo jangan bikin gue jelek deh!!, Yang di curigain bukan lo nantinya tapi malah gue!!"sentaknya tetapi lelaki itu tak acuh.

"Bukan urusan kalian"balasnya dengan datar, lalu ia pergi tanpa menghiraukan panggilan dari para adiknya.

Pesan masuk

Si Kim
Ramuannya hampir habis, jadi nanti malam aku nggak bisa gabung ya sama rapat.
Aku mau campur susu itu bayi.

Seringainya muncul ketika ia membaca pesan tersebut dari jendela notifikasi, ia tidak membuka pesan itu tetapi tentu saja ia akan memberi tau yang lain atas ketidak hadiran temannya itu.

"Mari kita lanjut bermain."

.

.

.

Jeongwoo hanya bisa mendengus pasrah ketika di tumbalkan untuk menjaga bayi ji. Sejujurnya ia senang saja, tetapi entah kenapa hawa hari ini rasanya tidak enak. Ketika sudah sampai di dalam kamar, ia melihat baby ji menatap kosong atap-atap kamarnya, ia menyernyit heran tetapi tidak mendapati apa pun yang bisa ia curigai.

"Ada apa??"jeongwoo bertanya kediri sendiri, netra serigalanya terus melihat sekeliling kamar dan mendapati sesuatu yang aneh, sejak kapan jihoonie hyung punya kamera pengintai??.

Karena kekepoan yang ia tahan, jeongwoo segera menghampiri kamera itu, ia mengambilnya dan terdapat memori di sana. Setelah dirasa kamera itu mati jeongwoo segera memasukan memori tadi ke saku jaket yang sengaja ia pakai karena hawa dingin yang sangat menusuk.

Pesan masuk

Harutoto
Woo, turun dulu, makan malam bareng.
Kebetulan aku tadi masak ramen.

Pesan masuk itu tidak segera membuat jeongwoo beranjak, ingatanya mengingat bahwa teman seumurannya tadi sudah terlelap bahkan tertidur dengan damai.

Jeongwoo bingung, memilih pergi dan meninggalkan bayi ji di kamar, atau tetap disini. Karena bimbang akhirnya jeongwoo pergi ke dapur dengan bayi ji ia gendong ke bawah agar tidak sendirian, ia merasa berat meninggalkan bayi sendirian.

Di dapur jeongwoo hanya mendapati kekosongan, tidak ada tanda-tanda haruto memasak atau apa pun itu. Kaki jeongwoo terasa kaku hingga samar-samar telinganya mendengar ada orang lain berbicara di sana, ketika ia ingin mendekat bayi ji langsung nangis histeris, hyunsuk saja yang kamarnya di atas sampai keluar bahkan haruto bangun dari tidurnya.

"Woo!!, Astagaa!!, Jaga bayi aja nggak bisa!!"pekik asahi dan menarik bayi ji ke gendongannya.

Jeongwoo masih linglung, ia menatap haruto yang baru bangun.

"Besok, hp kita di kasih ke manager saja"ucapnya dengan mantap.

Hyunsuk mengerutkan kening bingung,"kalau di kasiin manager hyung… yang ada kita nggak bisa kabar-kabar woo"ucapnya membuat yang lain mengangguk.

"Pokoknya apapun alasannya, kita jangan bawa ponsel atau iPad hyung, ini demi keselamatan kita dan mungkin… jihoonie hyung segera balik"ucapnya lagi.

Mendengar nada datar dan dingin dari yang lebih muda membuat beberapa yang lain ikut takut, mereka memang menginginkan seluruh magic ini segera selesai agar bisa segera bebas dari segala pertanyaan yang fans ajukan.

"Aku setuju"junkyu dari belakang menyahuti,"sekarang aku jadi ngerasa nggak aman, masa tadi sore aku ada panggilan ke agensi tapi pas aku tanya ke manager hyung malah nggak ada panggilan apapun, bahkan staff yang ngirimin itu ngerasa nggak pernah kirim apa pun ke aku"ujar junkyu dengan nada serius, terasa dari suaranya yang terdengar berat.

Tidak ada yang berani membantah, ponsel di hilangkan mungkin membuat semuanya mati bosan, tetapi ini demi kebaikan dan kenormal-an situasi ini.

"Oke"sahut hyunsuk.

Tidak ada yang sepesial dari hidup tanpa handphone, semuanya pasti sudah kecanduan, tetapi jangankan ingin membuka ponsel, ingin nonton tv bahkan komputer atau laptop saja sudah takut.

Kini para member trejo benar-benar berhenti dengan benda kotak yang bisa membuat mereka terhibur, mereka malah menghabiskan hari dengan memasak atau olahraga bersama, tak jarang membuat lelucon dari dunia nyata.

"Ternyata tanpa ponsel kita bisa seru-seruan juga"ucap sang maknae yakni junghwan dengan tawa yang belum berhenti dari tadi, perutnya terasa kram.

"Keinget tmap nggak sih"ucap jaehyuk di angguki sama seluruh member.

"Jadi kangen kijoring…"ucap yoshi dengan lesu.

"Andai yedam masih disini"sahut jaehyuk.

Junkyu mengangguk cepat,"bener banget!!, Ahh tau deh"junkyu langsung beranjak ke dapur untuk mengambil minum.

Di dapur junkyu terdiam sesaat setelah melihat botol berisi susu, perasaannya tidak nyaman menatap botol itu, seperti ada yang janggal.

Oleh karena itu, dibanding segera mengambil minum junkyu malah berbalik ke arah ruang tengah: tempat ia dan teman-teman grupnya kumpul.

"Tadi ada yang ngerasa buat susu??".

Pertanyaan itu membuat kedelapan temannya menoleh, bila dihitung ada sembilan anak yang menoleh.

Asahi menoleh kanan kiri tetapi tidak ada yang mengangguk,"emang ada apa hyung??"ia bertanya dengan heran, untuk apa junkyu bertanya kalau sudah pasti jawabannya tidak ada, lagian… di antara kesembilan member itu… hanya hyunsuk, yoshi, doyoung, dan kadang asahi sendiri. Yang paling sering cuma hyunsuk dan yoshi kalau tentang buat susu.

"Terus ini buatan siapa??"junkyu mengangkat botol susu yang dari tadi ia bawa.

Hyunsuk melotot melihat botol itu,"itu darah jun?!!"pekiknya membuat junkyu memeriksa botol itu, ia melemparkan botol itu saking paniknya ia melempar dengan keras hingga pecah, bau anyir membuat beberapa hampir mual.

Jeongwoo diam sejenak, ia mengeluarkan botol kecil dan menyiram ke darah itu dan ajaibnya segera hilang bau anyir itu, bahkan tidak ada air apa pun, padahal tadi sudah jelas kalau darah membuat lantai kotor.

"W-woo??"haruto menatap jeongwoo dengan pandangan kaget plus kebingungan.

"Yang jelas ini sihir hyung, sihir ini dari angin, mangkannya kita lihatnya botol itu isi susu, padahal aslinya isi magic"jelas jeongwoo, ia lalu mengeluarkan beberapa botol lagi di kantongnya,"ini pencegahnya… kebetulan aku dapet dari anak yang saat itu aku tanyain hwan"jelas jeongwoo lagi membuat junghwan menyernyit heran.

"Kok dia tau kalau kita lagi begini hyung??"junghwan bertanya dengan bingung.

"Dia udah tau, karena yang ngebuat jihoonie hyung jadi gini itu kenalannya, jadi dia sampai nyuri-nyuri buat mempelajari penyangkalnya"ucap jeongwoo membuat beberapa temannya terkejut.

"Dan gadis yang pernah aku mimpiin itu masih rahasia buat kalian, yang jelas gadis ini harus kita hindari"ucap jeongwoo membuat beberapa anak terdiam.

"Kenapa hp aku minta di serahin ke manager hyung dan larang para staff kita dan manager hyung buka hp atau apa pun untuk sekarang, itu ada alasannya"ucap jeongwoo.

"Bukan jihoonie hyung yang jadi bayi, tapi ada mantra yang ngebuat kita lihat jihoonie hyung jadi bayi"jelas jeongwoo.

"Jangan ada yang minum atau makan, makanan di kulkas, nanti kita bisa makan itu setelah ini selesai"ucap jeongwoo lagi membuat yang lain menurut.

Benar… yang penting sekarang… jihoonie hyung segera balik.



------
------

Cerita ini aku percepat dikit…

Ada yang kangen book ini??.

Vote dan komen sayangkuuu 🤗🤗.

Back To Being A Baby || Treasure × JihoonWhere stories live. Discover now