Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Roseanne meraih ponsel milik Jeffian dengan panik, ia melihat jam yang tertera di layar ponsel berwarna hitam itu, waktu telah menunjukkan pukul 9 pagi.
"Duh, gue ada kelas jam 11 nanti!"
Dengan jempol yang sedikit gemetar karena rasa panik yang melanda, Roseanne membuka ponsel Jeffian yang untungnya tidak terkunci itu dan segera mencari kontak nya untuk menelpon ponselnya yang sudah pasti berada pada Jeffian yang kini ada di dalam tubuh Roseanne.
"Jeff, angkat!" gumam gadis itu tidak tenang, ia terus menerus berjalan mondar-mandir dalam kamar yang didominasi warna abu-abu dan putih itu.
Gadis itu berulang kali mengecek layar ponsel, memastikan bahwa panggilan masih tersambung tetapi Jeffian tidak kunjung mengangkat telponnya.
"Masa masih tidur sih?!" gerutu Roseanne kesal saat panggilan akhirnya tidak terjawab.
Gadis itu kembali menghubungi nomornya, kali ini sembari berkaca, masih tidak mempercayai bahwa wajah cantiknya tergantikan oleh wajah Jeffian.
"Duh, apa gue ke rumah ya? Mama papa biasanya juga sudah berangkat sih jam segini," ucap Roseanne sembari menimbang-nimbang.
Namun tiba-tiba muncul sebuah perasaan tidak nyaman, Roseanne memegang perutnya dengan terkejut.
"Shit, kenapa gue malah sakit perut?!"
Roseanne pun mencoba tenang, kembali duduk di ranjang Jeffian agar rasa sakit di perutnya itu hilang sehingga ia tidak perlu ke kamar mandi.
"Angkat, Jeff ...."
Gadis itu memegang perutnyaㅡ perut Jeffian dan menyadari sesuatu yang terasa berbeda di balik kaos yang ia pakai.
IS THAT A FREAKING ABS???!!!
Roseanne segera meraih bantal agar tangannya tidak langsung merasakan perut pemuda itu, memeluk bantal itu dan menekuk tubuhnya menjadi dua.
Duuud ....
Roseanne baru saja buang angin, tetapi gadis itu segera menutup hidungnya kala mencium bau.
"Anjing, Jeffian makan apaan kentutnya bau begini!!!" omel Roseanne yang kemudian berlari menuju jendela kamar dan membukanya sekalipun AC masih menyala.
"Bau bangkai, sialan."
•••
Sementara itu di sisi lain, Jeffian yang masih memejamkan matanya tidak begitu ingat apakah ia pernah mengunduh lagu Taylor Swift.
Mengapa sedari tadi lagu Enchanted milik penyanyi berambut pirang itu terus terdengar dari ponselnya?
Dengan masih menutup mata, tangan Jeffian bergerak mencari ponselnya yang ia yakin berada di dekatnya.
