Chapter 77 ♗

311 51 4
                                    

Dirinya kini berada di dalam struktur bangunan Palis. Marbel-marbel yang digunakan dalam konstruksi bangunan itu memberikan kesan bahwa mereka bukan dipergunakan secara seala kadarnya. Komponen apapun yang digunakan dalam pendirian bangunan tempat para petinggi Sinfhar berkumpul ini dipilih atas dasar pencapaian suatu tujuan tertentu. Valias belum tau tujuan seperti apa itu, pun, pemikiran itu berakar dari kewaspadaannya belaka. Bisa jadi dia hanya melebih-lebihkan dugaan-dugaan yang dia peroleh ketika melihat nampak dari bagian dalam sang bangunan Palis. Bisa jadi mereka hanya batuan-batuan bahan baku pembuatan bangunan yang tidak familiar baginya karena mereka bukan mineral-mineral yang biasa dipergunakan di Hayden, apalagi dunia tempat tinggal asalnya.

Di sampingnya dalam gerakan yang perlahan Alister mendekatkan bibir mulutnya ke telinga Valias, bahkan jika itu artinya dia harus sedikit menekuk pinggangnya merendah. "Anda menyadarinya, Tuan Muda? Kita saat ini berada di sangkar buatan lawan. Apapun yang tersimpan di bangunan ini merupakan kekuasaan mereka untuk mempergunakannya. Bersiaplah untuk kejutan macam apapun."

Dia tidak mengucapkan apapun lagi seraya Valias merasakan senyum yang dimiliki orang tua itu bersamaan sang pelayan yang kembali ke postur tegapnya.

Alister tidak perlu memberitahunya itu. Sedari awal dia juga sudah memiliki kewaspadaannya sendiri. Bahkan jika kewaspadaan itu tidak membuahkan apapun karena Valias tetap tidak memiliki sedikitpun kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri di dunia sihir ini.

Tidak lama setelah Valias mengikuti langkah para mage yang menuju ke arah tangga, di depan sana, di anak tangga paling atas, seorang mage mempertunjukkan dirinya.

Mage itu mengenakan setelan yang tidak jauh berbeda dari para mage yang ada di sekelilingnya. Namun kehadiran tiga buah batu permata yang ada di bagian kerahnya seolah memberitahu Valias bahwa mage yang satu itu akan menjadi salah satu mage yang berseberangan dengan kelompok protes Vetra.

Valias melihat mage itu tampak akan bicara. "Dalam tujuan apa kalian berbondong-bondong merangsek masuk ke dalam Palis seperti ini?"

"Merangsek? Itu terlalu liar. Kau lihat kami tidak merusak satu komponen pun tempat ini." Jaeha menunjukkan senyumannya.

Mage itu menaruh lirikannya pada Jaeha sebelum berpindah menempatkan atensinya pada Darius. "Ithnan Darius. Kau yang membukakan pintu pada mereka?"

Memandang mage yang ada di atas anak tangga itu Darius merendahkan suaranya. "Benar. Aku memihak mereka."

Mage itu sesaat membiarkan mata dinginnya tersangkut pada penjaga gerbang bangunan Palis itu. Namun kemudian mulutnya bergerak akan bicara. "Memihak mereka dalam hal apa? Apa yang sedang diinginkan oleh anak-anak yang kau bilang kau pihak ini?"

"Kami akan meminta Gubernur untuk mendengarkan apa yang ingin kami sampaikan, dan menjawab pertanyaan yang kami berikan." Jowan memajukan satu langkahnya ke depan. "Jika beliau menolak, kami berkenan melawan Palis."

Mage yang ada di atas tangga menaikkan sebelah alisnya tanpa merubah ekspresi. "Memangnya apa yang ingin kalian sampaikan pada Gubernur?"

"'Sampaikan pada Gubernur'. Maknanya Gubernur lah yang akan mendengar apa yang hendak kami sampaikan. Kau bukan Gubernur. Hal minimal yang bisa kau lakukan adalah memberitahu beliau tentang keberadaan dan tujuan kedatangan kami. Ketahuilah halangan apapun yang kalian orang-orang Palis hadirkan kami akan tetap memaksa untuk bertemu dengan Selim Jorel." Jaeha memasang muka jengkel.

Mage itu tidak menanggapi ujaran Jaeha. Namun berikutnya dia berbalik mengambil langkah menaiki tangga ke atas. "Koubun Jaeha. Sekarang aku ingat. Jadi kau tidak hanya ber-omong besar. Kau cukup gigih membangun pasukan kecilmu."

Jaeha mengambil langkah hendak ikut menaiki tangga dengan para mage didikannya mengikutinya di belakangnya. "Kalian meremehkan anak-anak ajaran kalian sendiri. Mereka lebih cerdas dari yang kalian kira. Jangan berpikir kalian berhasil menipu daya mereka, atau kalian akan memakan akibat dari keangkuhan kalian sendiri."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Où les histoires vivent. Découvrez maintenant