Ayahku Gangster [ END ] ✓

🎗️ Sebelas - Kebahagiaan dan Kegelapan. (Spesial)

«••·••»

Kekacauan yang terjadi di sekitar pantai membuat salah satu anggota Panthera Acinonyx menyadarinya. Ia langsung memberitahu pada rekannya yang lain. Semua langsung bertindak, beberapa orang terjun dari tebing ke arah laut untuk menangkap Nana, dan ada pula yang menyiapkan medis untuk memberikan pertolongan pertama untuk Nana. Walaupun terlihat sangat ramai, Panthera Acinonyx tentu menyembunyikan keberadaan mereka sembari melakukan tugas mereka.

Jika mereka hanya diam saja, mereka akan mati di tangan George. Walaupun terlihat sederhana, itu semua yang George inginkan dari terbentuknya Panthera Acinonyx.

Seseorang itu kemudian melihat jika George berusaha menyelamatkan hartanya. Degup jantungnya terasa berdenyut nyeri. Dirinya mengerti jika George sangat menyayangi harta satu-satunya sebelum Panthera Acinonyx. Namun, setelah ia menyadari jika tubuh Nana semakin hilang dari permukaan air, ia langsung memerintahkan Panthera Acinonyx yang memiliki tugas untuk menangkap Nana di laut untuk bergerak lebih cepat.

Sementara itu, di sisi lain ....

Byur!!

Ombak yang begitu besar menerjang tubuh Nana hingga Nana kehilangan keseimbangannya dan terjatuh. George yang mengetahui itu langsung melempar nampannya yang berada di tangannya dan berlari ke arah Nana. Benar saja jika jantungnya semakin berdetak kencang. Jarak di antara George berdiri dan bibir laut begitu jauh. Ditambah lagi, pasir-pasir yang menghalangi membuat pergerakan George melambat.

"Kali ini, hanya untuk kali ini saja. Jangan ambil duplikat istriku, Tuhan. Aku mohon ...," batin George yang berlari. Namun, dirinya teringat akan sesuatu. "Pembunuh seperti aku tidak mungkin dikabulkan doanya ...." Ia melambatkan berlarinya dan perlahan berjalan mendekat ke arah Nana dengan tatapan kosong menatap ke arah bibir pantai.

Akan tetapi, ketika George melihat tubuh Nana yang sudah menghilang dari permukaan laut, ia langsung kembali berlari. Tak peduli dengan pakaian yang ia kenakan, dirinya langsung menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Nana. Untuk kali ini, biarkan dirinya yang bertindak. Tidak akan ia biarkan anak buahnya menyentuh Nana seperti sebelumnya.

Sementara itu, tubuh Nana semakin tenggelam dalam gelapnya lautan. Tubuhnya benar-benar lemah terombang-ambing ombak lautan yang semakin ganas. Padahal dahulu dirinya selalu menangkap ikan di sungai dengan berenang, tetapi kenapa sekarang dirinya tidak bisa berenang? Arus lautan begitu berat untuk tubuh sekecil Nana berenang secara bebas. Kedua matanya tertutup dan seluruh tubuhnya tenang perlahan tenggelam.

Tidak ada sedikitpun ketakutan di dalam diri Nana. Gadis itu sudah menyerahkan seluruh tubuhnya pada lautan. Dia pasrah dengan keadaannya selanjutnya. Tidak peduli apakah dirinya akan bagaimana nantinya-yang terpenting, ketenangan laut yang gelap tak bisa Nana hindari. Ketenangan yang akhirnya Nana dapatkan tak bisa Nana tolak secara paksa. Kedamaian di dalam lautan yang gelap begitu membuat tubuh Nana tak berdaya.