15

1.5K 126 12
                                    

.

.

Itachi menegakkan tubuhnya, sedikit membuat kursi kerjanya mundur karenanya. Grup yang iseng dibuatnya ramai, sangat ramai melebihi biasanya. Ribuan komentar tersemat di dalam postingan terbaru tersebut. Dengan terkejut, Itachi membuka komentar-komentar yang muncul.

Pengguna 1: Bohong. Sasuke sudah punya kekasih?! Lalu untuk apa ada grup ini?

Pengguna 2: Aku tidak peduli, tapi model lingerie? Serius? Namanya saja aku tidak tahu. Yakin bukan wanita panggilan?

Pengguna 3: Wow. Bukankah ini terlalu vulgar? Uchiha seperti menggali kuburan mereka sendiri.

Penguuna 4: Haha. Pantas saja Sasuke terobsesi pada lingerie akhir-akhir ini.

Pengguna 5: Mengerikan. Ini sudah tahap penguntitan, 'kan?

Lima komentar teratas menjadi highlight di mata Itachi. Kelima komentar tersebut memiliki jumlah suka dan balasan yang ramai juga. Tak sedikit komentar lain tentang ketidaklogisan grup yang mereka masuki ini. Sebagian yang lain masih membela Sasuke. Bersimpati karena menjadi korban dari adanya grup dan kasus penguntitan ini. Itachi sendiri, ia mulai merasa kejahilannya terlalu berlebihan.

BRAK

Pintu kerja Itachi dibuka paksa. Dari balik pintu muncul Sasuke yang terengah dengan wajah marah. "Apa ini, Itachi?!" kesal Sasuke. "Karin menunjukkan sesuatu padaku. Bukankah ini ulahmu?!" Sasuke mengangkat ponsel dengan layar menyala. Menyodorkannya pada Itachi yang sedikit tersentak. "Apa ini keisenganmu yang lain?!"

"Sasuke, tenanglah." Itachi berdiri setelah sekilas melirik layar ponsel yang disodorkan oleh Sasuke. Ya, postingan yang sama dengan yang ia lihat barusan. "Ini bukan ulahku. Aku tidak tahu apa-apa."

"Tidak tahu?!" Sasuke segera menyahut. "Kau tidak tahu atas grup yang kau buat sendiri?!" wajahnya yang biasa dingin kini sukses mengernyit sempurna. "Bukankah aku sudah bilang untuk berhenti menjahiliku? Aku baru mulai menikmati hidupku, Kak."

Nada suara Sasuke yang melembut dan sedikit bergetar membuat Itachi merasa bersalah lagi. Entah siapa pelakunya, sudah pasti orang yang paling tidak menginginkan Sasuke bahagia. "Sasuke, bisakah kau tenang? Aku juga baru tahu barusan, tepat sebelum kau masuk." Itachi bergerak perlahan, menuju sang adik. "Kau harus tenang agar kita bisa membicarakan ini sama-sama."

"Ah, benar. Kau ingin minum?" tawar Itachi. Pria itu segera bergerak menuju dispenser air khusus di ruangannya. Menyiapkan satu gelas kosong dan mengisinya. Lalu, ia menyerahkan gelas tersebut pada Sasuke. Dengan kasar, Sasuke meraih gelas yang Itachi sodorkan dan meminumnya tak sabaran.

Masih dengan posisi berdiri, Sasuke mengembalikan gelas pada Itachi setelah meneguk habis isinya. "Kalau bukan kau, siapa lagi, Kak?" Sasuke kembali membahas topik pembicaraan. "Lebih penting, kenapa grup konyol itu masih ada? Aku sudah punya Hinata. Kau tahu, 'kan?"

Benar. Salah Itachi karena pria itu lupa. Mustinya tepat setelah Sasuke mengenalkan Hinata padanya, Itachi langsung menghapus grup yang dibuatnya awal tahun baru itu. Grup yang awalnya ia iseng buat untuk membagikan fakta-fakta tentang sang adik. Siapa tahu bisa menyaring calon adik iparnya, pikir Itachi saat itu. Sembari kembali menaruh gelas di tempat semula, Itachi berpikir, kira-kira kenapa ya ia sampai lupa?

"Kalau itu, aku mengaku. Itu salahku karena lupa menghapusnya. Maafkan aku, Sasuke." kata Itachi tulus. "Terus terang aku baru tahu dan belum mencari tahu lebih jauh tentang foto yang beredar. Kalau fotomu yang tiduran memang ulahku, aku minta maaf. Tapi soal Hinata, aku tidak tahu menahu." Itachi mengedikkan bahu. "Aku bahkan tidak tahu soal keberadaanmu di luar rumah, selain kantor. Tidak mungkin aku menguntitmu 'kan? Kurang kerjaan. Ingat, kakakmu itu seorang direktur."

Look and Lock [SasuHina x Naruto]Where stories live. Discover now