| 7 |

844 74 12
                                    

Yeayyy. Double up gais!!!
Gak akan banyak omong,
Cuman jangan lupa buat di vote ya teman-teman^^
See uuu



































~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~
























































"Ahahaha tentu saja karena pakaian yang Abang pilih itu selalu aneh, haiyaa lain kali kalau mau berbelanja sendiri ajak kami ya? Atau orang yang mengerti fashion," tambah Ying pedas.

"Iyalahhh," Ken hanya bisa pasrah, dan berakhir mereka bertiga tertawa bersama.

.
.
.

Malam harinya sesuai janji Fang mendatangi rumah Ying, ia bahkan membawakan cemilan untuk di santap sang pemilik rumah.

"Bagaimana kabarmu sekarang Fang?" Ayah Ying bertanya dengan lembut dan Fang tersenyum, "saya sudah lebih baik paman, maaf yaa membuat Putri paman kerepotan," ujar Fang dengan sopan.

Tawa Ayah Ying menggema, "tidak papa, dia juga melakukannya dengan senang hati."

"Itu benar, kau harus sering-sering main ke sini. Ah, bagaimana sup lobak merahnya? Apa pas dengan lidahmu?" sahut Ibu Ying, mereka memang sedang menyantap makan malam.

"Iya, sup ini sangat enak Bibi!"

"Haiyaa, Bagus kalau rasanya sama dengan seleramu maa," ucap Nenek Ying dengan senyuman.

"Fang, coba di tambah ini. Pasti akan sangat enak," Ying menyodorkan ikan pada Fang, "uhm baiklah!"

"Fang ini kalau di lihat-lihat tampan juga ya, seperti Ayah waktu muda," celetuk Ayah Ying, membuat semua yang ada di meja makan tertawa, termasuk Fang.

"Ahaha, paman apa saya memang tampan?"

"Tentu saja nak, kau tampan karena itu putriku dapat jatuh hati!" wajah Ying sudah seperti kepiting rebus, gadis itu mencubit pinggang sang Ayah.

"Aw! Astaga Ying, kenapa kau mencubit Ayah!" ringisnya, "padan muka! Coba aja goda Ying terus," tegur Ibu Ying pada suaminya.

"Alahhh gak parah pun godaannya,"

"Huh! Ayah bikin malu!" kecam Ying melihat perangai manja Ayahnya, Fang terkikik menyaksikan kehangatan keluarga itu.

"Haiyaaa sudahlah, kalian jangan bikin malu di depan Fang!" seru sang nyonya rumah.

.
.

"Boboiboy kenapa kau belum tidur?" Ochobot melayang di samping Boboiboy yang menghadap ke arah jendela, dimana suasana gelap Galaksi menjadi pemandangan.

"Ochobot, menurutmu apa yang harusnya kulakukan?" tanya Boboiboy sendu, Ochobot duduk di samping sang penguasa Elemental.

"Tentang Fang?" tebak robot bulat tersebut, Boboiboy mengangguk. "Ya,"

"Ying menghubungiku, katanya Komender menyuruh Fang untuk melapor, apa yang harus ku katakan pada Komender?" suara Boboiboy terjeda oleh tarikan nafas pendek.

"Apa aku harus jujur atau berbohong? Aku tidak tahu lagi, Fang awalnya mencoba menutupi semua ini, tapi karena Alzheimernya membuat ia sering keceplosan. Aku... Tidak tahu sekarang, apakah dia berniat memberitahu atasan atau tidak... Kalau sampai atasan Tapops tahu.. Bagaimana nasib Fang? Apa dia akan diberhentikan paksa? Kau tahu kan bagaimana berjuangnya ia agar bisa sampai di posisinya sekarang?"

Just a MomentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora