| 10 |

1K 72 14
                                    

Yo, saya up lagi!!
Ada yang rindu?
Ahahaha maaf yaa baru up!
Makasih banyak buat kalian yang Setia menunggu!

See uudi chapter depan!
Jangan lupa, akan ada couple baru~
Hihi, saya makin bersemangat!
Babayyy
Jangan lupa vote sama komen gaisss...




































~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~





















































"Fang..." sebuah suara lembut mengalun masuk pada pendengarannya, perlahan wajah itu mendongak.

Ia di sambut oleh seorang wanita cantik yang memiliki rambut sama sepertinya, tengah tersenyum lembut.

"Bu-bunda... HUAAA BUNDAAAA!!!"

.
.
.

Drapp... Drapp... Drapp...

Suara langkah tergesa mengusik tidur Kaizo, kala membuka mata ia melihat Ken dan beberapa suster masuk terburu ke dalam ruang ICU.

Sontak matanya terbuka sempurna, "Ken! Ada apa?!" Kaizo menahan lengan Ken di ambang pintu, "tunggu sebentar Kaizo, pasien mengalami kejang!" setelahnya Ken masuk ke dalam.

Tubuh Kaizo tersentak, di hadapan matanya tubuh dari balik kaca itu mengejang dan ditangani oleh dokter.

"Pang..." bisik Kaizo khawatir, selama 15 menit tubuh Fang semakin brutal, Kaizo yang berusaha tenang hampir meledak. Ia ingin masuk ke sana dan menenangkan adiknya namun tidak bisa.

"Kenapa? Pang kenapa?" air mata Kaizo kembali lolos, ia tak kuasa melihat adiknya di dalam sana. Kesakitan.

Tanpa sadar Kaizo menahan nafas di saat Ken telah selesai, tubuh adiknya pun kembali tenang.

"Kaizo," panggil Ken pada temannya yang diam bak patung, "Kaizo!" kali ini Ken tepuk pundak kokoh tersebut.

"Ah, ada apa?"

Ken melempar senyum simpul, "kau tenang saja, Fang telah berhasil melewati masa kritisnya. Dalam beberapa hari ia bisa di pindahkan ke ruang rawat inap."

Di detik itu Kaizo merasa semua keberuntungan berpaling padanya, tubuhnya bergetar dan air mata terus berjatuhan.

"Be-benarkah? Adikku akan bangun?"

"Itu kita lihat nanti, beri dia semangat untuk tetap berjuang Kaizo. Aku tinggal dulu,"

Kaizo menaruh seluruh atensinya untuk sang adik, ah, beberapa hari ini Kaizo jadi mudah sekali menangis. Fang, kau sukses membuat Kakakmu menjadi cengeng.

.
.

Sesuai perkataan Ken, beberapa hari kemudian Fang di pindahkan ke ruang rawat inap, VVIP, request dari Kaizo. Masalah Biaya? Jangan tanya, begini pun mereka adalah bangsawan kaya.

"Fang, aku bawakan kau nasi lemak khas buatan ibuku!" Gopal berseru dan menyimpan barang bawaannya di atas nakas, "terimakasih Gopal," ucap Kaizo.

Gopal hanya mengangguk, nasik lemak itu akan di makan oleh Kaizo nanti. "Kapten, biar kami yang menjaga Fang siang ini. Bagaimana kalau Kapten ke Tapops-U sebentar? Komender bilang ada yang harus dibicarakan,"

Kaizo menghela nafas kemudian mengangguk, "Kapten tenang saja, kami akan menjaga Fang dengan baik," ucap Yaya disertai senyuman.

Ying tak banyak bicara, gadis itu terus mengelus punggung tangan Fang, memberikan sebuah sinyal agar si pria segera bangun dari tidur panjangnya.

Just a MomentWhere stories live. Discover now