| 12 |

857 48 3
                                    

Haiii gaiiisss, ada yang kangenn??
Sorry yaaa baru bisa up~
Sorry bangett...
Tapi makasih buat kalian yang masih dukung Book ini, aku beneran makasihhh~

Semoga kalian suka sama chapter ini~
See uuu~















































~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~









































































Dengan enggan Kirana menarik kembali piringnya, "sudahlah," Kirana memaksakan makanan itu agar masuk ke dalam mulutnya. "Hmm, tidak buruk, aku memang penggila daging." gumam Kirana yang kini menikmati makanannya.

.
.
.

Setelah perjalanan panjang yang memakan satu hari dua malam akhirnya Kirana sampai di Bumi, ini masih Pagi hari. Kirana memarkirkan kapal luar angkasanya tidak jauh dari Kedai Tok Aba, ya dimana lagi memang? Tentu nantinya akan berpindah ke parkiran bawah tanah.

"Kirana?" sapa Ochobot saat tahu siapa yang datang, "ah Ochobot! Dimana Pang?!"

"Fang... Dia di Rumah Sakit, kau sudah tahu kondisinya?"

"Iya! Cepat antar aku ke Rumah Sakit!" seru Kirana cepat, ia bahkan memegang tangan robot milik bola Kuasa itu, "tapi... Kedai sedang sibuk," sesal Ochobot.

"Ayo kesini dulu, Boboiboy bisa mengantarmu," Ochobot tarik gadis bersurai merah ke depan kedai, nampak dua orang terkejut karenanya.

"Eh, Kak Kirana," sapa Boboiboy dengan senyuman, "Boy! Cepat antar Kakak ke RS!" seru Kirana tanpa basa-basi.

"Eh, tapi Boboiboy sedang agak.."

"Sudahlah Boy, kau antar saja dulu, kemudian kembali dengan kekuatan Halilintar," saran Tok Aba yang kasihan melihat wajah memelas Kirana.

"Benar! Benar! Ayo cepat aku ingin bertemu Pang!" rasa cemas Kirana sudah tak terbendung, ia bahkan sudah akan menangis.

"Oke Kak, Boboiboy antar pakai kekuatan ya? Kasihan Tok Aba kalau harus Boboiboy tinggal sendirian," Kirana mengangguk, Boboiboy pun berpecah menjadi 3.

Gempa serta Taufan menjaga Kedai dan Halilintar mengantar Kirana. "Tok Aba terimakasih, kami pergi dulu ya!" ucap Kirana tulus, Tok Aba pun balas mengangguk.

Hanya butuh beberapa menit mereka sampai di Rumah Sakit, dari pintu masuk Kirana pergi sendiri dan Halilintar kembali ke Kedai.

Gadis itu berjalan sampai pada meja Resepsionis, "ada yang bisa kami bantu mba?" tanya seorang perawat yang menyambut di meja.

"Ah, itu... saya mau pergi ke ruangan atas nama Fang, dimana ya mba?" tanya Kirana tak sabar, nampak perawat itu mencari data.

"Tuan Fang ada di ruang VVIP-5, anda bisa lurus dari sini kemudian naik Lift ke lantai 4, di sana ada dua ruangan, milik tuan Fang adalah ruangan dengan angka 5." Kirana mengangguk mengerti, ia mengucapkan terimakasih lantas bergegas pergi.

"Ruangan VVIP-5... Ah ini!" mata Kirana berbinar, segera saja pintunya di buka. Hal pertama yang Kirana lihat di dalam ruangan adalah seorang Remaja di atas kasur tengah memainkan Konsol Game.

"PANG!" Kirana berteriak keras ia langsung menerjang si empu dengan pelukan kuat, sampai dua orang penghuni kamar itu terkejut.

"E-eh..." Fang nampak kesulitan karena pelukan kuat sedangkan pria di atas sofa menghela nafas, ia berjalan mendekat.

Just a MomentWhere stories live. Discover now