Part 5

744 74 11
                                    

"Louis! Kau harus tanggung jawab!"

"Iya iya. Aku tahu!"

Lalu terdengar seperti suara gaduhnya tutup pintu.

Uh. Apa ini? Kepala ku sakit sekali. Aku dimana? Astaga.

"Julie. Kau sudah sadar?" Tanya seseorang.

Julie mencoba untuk membuka matanya. Akhirnya, ia mencerna. Julie melihat Kenni, Zayn, dan Harry.

Tunggu. Tadi aku jelas jelas mendengar nama Louis. Apa benar tadi dia disini? Maksudku, untuk apa dia disini?

"Err. I-ini dimana?" Tanya Julie.

"Astaga, ini diruang kesehatan Jul. Tadi kau pingsan." Jawab Harry panik.

"Kok aku bisa pingsan?"

"Karena tadi Louis melemparimu sepatunya. Tepat mengenai kepalamu." Jelas Kenni.

"Astaga. Dimana keparat itu sekarang?" Jawab Julie.

"Dia barusan keluar. Entah kemana." Sekarang Zayn yang menjawab.

Deg.

Oh no. Perasaan ini muncul lagi. Kenapa kau tak bisa diam saja Zayn? Astaga. Apa apaan sih aku ini?

"Jadi, sekarang kau tak apa?" Tanya Zayn lain.

This is really damn! Stop perhatian mu itu Zayn! Aku bisa mati hanya karena itu.

"Err. Kurasa aku tak apa." Jawab Julie.

"Baiklah kalau begitu. Sebentar lagi Louis akan kembali. Kami pergi dulu ya." Kata Zayn sambil merangkul Kenni lalu beranjak keluar.

Damn! Eh? Dimana Harry?

"Har. Kau dimana?"

"Kau sudah bangun ternyata." Kata seseorang.

Julie mengira orang itu adalah Harry. Jadi ia langsung mengoceh

"Har. Kau kemana saj- Louis?!"

"Ya. Aku. Apa?"

"Tunggu. Kau yang melempar sepatu kearahku, bukan?"

"Lalu?"

"Fuck you." Kata Julie sambil melempar Louis sepatu yang ada didekatnya.

"Impas." Lanjutnya.

"Oi! Art! Ini sakit kau tau?!" Pekik Louis.

"Kau kira aku tak sakit, hah?!" Pekik Julie tak kalah dari Louis.

Tiba tiba Louis mendekat ke arah Julie. Lalu menekan kepala Julie. Tepat dimana benjolan kecil terdapat disana karena ulah Louis.

Julie langsung berteriak dan spontan menampar Louis. Membuat Louis hampir terjungkal.

"Kau. Bodoh!" Teriak Julie.

"Dasar jalang kasar!"

"Katakan itu sekali lagi. Akan ku pastikan kau tak akan punya keturunan!"

Louis langsung terdiam. Mencerna perkataan Julie.

Lalu segera mundur 2 langkah. Menjauh dari Julie.

"Haha! Kau takut?" Ejek Julie.

"Hei. Kalian ngapain?" Tanya seseorang yang baru masuk.

Jantung Julie serasa mau copot, mendengar suara orang itu, melihatnya berada didepan Julie sekarang, membuat Julie tak kuasa menahan senyumnya. Senyumnya pun mengembang.

Tapi ternyata, lelaki itu membawa perempuannya. Zayn membawa Kenni.

Julie baru sadar satu hal.

Tell No One [Louis Tomlinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang