Part 7

632 76 2
                                    

"Kau menyukai Zayn?"

"Apa?"

"Kau menyukai Zayn. Benar bukan?"

"K-kau ini. Kau b-bicara apa?"

"Kau tau aku bicara apa Styles."

Julie terdiam.

"Talk to me. You love him?"

"I don't know Louis. Stop asking me!" Pekik Julie.

Air mata yang sedari tadi Julie tahan tak dapat terbendung lagi.

Julie menangis.

Kini, giliran Louis yang diam.

Tak lama, Louis mendekap Julie dekat. Membelai puncak kepala Julie.

Awalnya Julie diam. Ia bingung. Apa ia harus membalas pelukan Louis? Atau menepisnya?

Tidak. Julie tak mau munafik. Ia menyukai posisi ini.

Julie memeluk Louis pada akhirnya. Ia membalas pelukan Louis dengan pelan.

Mereka berpelukan sampai keduanya melepas diri mereka masing masing.

Louis kemudian menangkup pipi Julie dengan kedua tangannya. Louis mengelus pipi Julie dengan jarinya. Mengeringkan air mata Julie.

Hal itu membuat mata mereka bertatapan. Membawa sensasi hangat dalam diri mereka masing masing.

Louis menikmatinya. Perlahan, ia mendekat.

Louis bahkan tak tahu kenapa ia mendekat. Matanya Louis tertuju ke bibir Julie. Lalu segera membuang tatapannya ke arah mata Julie.

Perlahan tapi pasti.

Louis mengecup bibir Julie.

Louis William Tomlinson mengecup bibir Julie Stewart Styles.

Julie hanya diam. Tak membalas. Juga tak menolak.

Hei. Siapa yang dapat menolak lelaki setampan Louis?

Julie merasa badannya tidak berfungsi secara normal sekarang. Tangan Louis masih berada di pipi Julie. Louis duduk disamping kanan Julie. Tangan Julie hanya menggenggam kursi kayu yang Ia duduki di balkon lantai 3 rumah mereka itu.

Pemandangan malam hari dari lantai 3 ini ditambah dengan dua remaja yang sedang berciuman membuat semua orang yang melihatnya tentu terpukai.

Tapi, Julie sadar.

Mereka hanya teman.

Ia mendorong Louis menjauh.

Louis kaget.

"S-sorry. I got caught in moment." Ujar Louis.

"Umm. I-It's okay." Jawab Julie gugup.

Louis hanya menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Err. K-kau mau turun?" Kata Louis sambil berdiri dan menawarkan tangannya.

"Kurasa tidak. Kau saja yang turun." Jawab Julie.

Louis terdiam. Lalu kembali duduk dengan polosnya.

"Kau saja yang tu-"

"Meninggalkanmu sendiri? Tidak." Potong Louis.

Julie diam. Menunduk. Pipinya bersemu merona. Ia tak menyangka Louis akan peduli kepadanya.

"Hei. K-kau blushing?"

Louis tertawa. Kuat sekali.

"Diam."

Louis tertawa lagi.

Tell No One [Louis Tomlinson]Where stories live. Discover now