Desa yang di cari

76 14 12
                                    

Pagi-pagi sekali Kyojurou dan Sakura berpamitan ke ibu mucikari dan Yume agar melanjutkan kembali perjalanan mereka, dari informasi baru yang di dapat oleh Yume jika kesana dengan berjalan kaki kemungkinan sampainya besok

Sebaiknya berhati-hati belum lagi cuaca disana tidak menentu apalagi di musim dingin ini disana lebih sering turun hujan salju lebat dan yang terpenting jangan sampai malam tiba juga jangan melanjutkan perjalanan, sebaiknya segera mencari tempat berlindung yang aman jika sudah mau sore hari apalagi disana banyak binatang liar berkeliaran jika sudah menjelang malam belum lagi jika memang ada iblis disitu

Keduanya mengangguk mengerti dengan nasehat dan saran dari Yume walaupun wanita itu tau keduanya ini pemburu iblis dan juga keduanya ini kuat tapi tidak ada salahnya mengingat kan mereka untuk jaga diri dan berhati-hati, setelah menerima bekal yang cukup banyak di berikan Yume untuk perjalanan mereka nantinya, keduanya berterima kasih kembali sudah memberikan mereka tempat untuk menginap, diberikan makanan gratis serta bekal lagi

•••

Perjalanan itu mereka barengi dengan percakapan mengenai misi Sakura di rumah bordil itu bagaimana dia bisa kenal apalagi dengan pria bernama Osama itu

Cukup ribet juga misinya pada waktu itu iblis yang dia hadapi pandai menyembunyikan diri apalagi iblis itu mudah sekali bergaul dengan orang-orang disekitar dan target dari iblis itu ialah para pendatang yang datang ke kota, dia akan berubah wujud sebagai wanita lalu menggoda para pendatang untuk ikut bersamanya setelah itu orang yang kurang beruntung itu akan dimakan oleh nya

"Begitulah dia mencari mangsa nya aku butuh waktu tiga hari untuk menemukan nya dan kebetulan dia sedang merayu para pria pendatang untuk dijadikan mangsa, hahaha cuma menghabisi iblis seperti itu saja butuh waktu 3 hari untuk membunuhnya aku sadar kemampuan ku masih rendah dan aku masih belum kuat waktu itu"

"Jangan katakan itu... Kau itu sudah kuat Sakura" bantah pria itu

"Fufu jika aku kuat aku pasti secepatnya menyusul mu kesana dan kau pasti tidak akan menerima luka parah seperti sekarang" ujarnya mulai sedih dan mulai kembali menyalahkan dirinya

Sebuah tangan besar berada di kepalanya sambil mengusap-usap nya

"Jangan menyalakan dirimu lagi Sakura... Luka ku ini tidak ada hubungannya dengan mu, ini memang sudah resiko ku dan kupikir jika disaat itu aku bisa menahannya lebih lama lagi sampa matahari terbit"

"Waktu itu aku tidak memperdulikan diriku lagi aku hanya fokus untuk memenggal kepalanya sambil menahannya namun aku tidak bisa melakukannya sampai matahari terbit, tapi ketika aku mulai sekarat kilasan kenangan muncul di ingatan ku mengenai perkataan ibu lalu... Kehadiran dirimu Sakura"

"Aku yang sudah pasrah untuk mati kemudian disaat yang tepat kau datang di depan ku, dirimu datang bagaikan sebuah cahaya harapan baru yang datang padaku. Dan aku merasa bersyukur akan kedatangan mu itu, terimakasih telah menolong ku dan memberikan harapan hidup baru Sakura" ucapnya tersenyum lembut menatap nya

Kini kedua mata itu saling memandang satu sama lain angin dingin meniup kedua surai mereka disertai salju yang kembali turun.
Tangan yang berada di kepala Sakura kian menurun tepat di pipinya lalu mengelus permukaan kulitnya yang lembut dan dingin disertai rona merah di kedua pipinya

Sayup-sayup angin berhembus seperti memainkan sebuah seluring tanpa kata ia menyampaikan kondisi kedua hati insan itu, hati yang telah tenggelam oleh akan cinta satu sama lain

Begitu manis wajah nya dilihat pria itu dia memperbaiki surai rambutnya yang di tiup angin agar tidak menutupi wajahnya yang cantik dan tidak menghalanginya untuk terus menatap nya, Sakura tidak dapat berkata-kata ia terdiam di tempat apalagi dengan perlakuan lembut dari pria itu padanya sungguh membuat hatinya berdebar

My Lovely Cherry Blossom {Rengoku Kyojurou}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang