03. let it go

1.8K 255 166
                                    

Melihat akun milik seorang [Name] tersebut, Ice jadi gundah hati. Ragu untuk mengirim acc pertemanan kepadanya, apalagi, nanti Ia dikira stalker gitu.

"Bodo amatlah."

Dengan penuh ragu raguannya, Ia memberanikan diri untuk mengarahkan jarinya untuk menyentuh keyboard-nya. Raut wajahnya agak agak tidak yakin, apakah bertemu dengan [Name] itu benar atau salah.

Tapi yang pasti, jalani aja dulu. Pikirnya, begitu.

You send a friend request.

"Huuh.."

Setelah melegakan dirinya, Ice menghela nafasnya berat. Lelah sekali rasanya, padahal stream beberapa jam Ia tak merasakan lelah seberat ini. Apa karena dia sudah lama tak berinteraksi dengan seseorang, ya? pikirnya.

═ᐯIᖇTᑌᗩᒪ———————

Menunggu lamanya di acc sang gadis, Ice sampai rela begadang demi menunggu notif pertemanannya diterima.

Yap, jam satu malam.

Di sana, Ice terus-terusan menatap layar game-nya di friendlist miliknya. Tetapi tak ada apa apa, kadang, Ia habiskan waktunya untuk menguli kesana sini juga, tetapi tetap saja di imbangi perasaan penasaran.

"Acc gueee [Nameee]."

Sedikit berangan-angan kesal, Pria itu menyerah dan berniat mematikan PC-nya lalu Ia tinggal tidur lagi.

Nit nit.

"Huh?"

Tiba tiba saja, ketika dirinya berbicara sendiri begitu. Panjang umurnya ada notif dari profilenya, lalu menuju ke friendlist. Ternyata itu [Name], [Name] sungguhan.

[Name] • online.

"Chat gak, ya..?"

Oke, setelah di ambang kekhawatiran, kini dirinya ditimpa kebingungan. Antara mau senang, atau takut dirinya di anggap stalker beneran.

[Name] send you message!

"Waduh."

Tidak, Ice tak berani meng-read pesannya. Pasti kali ini [Name] berangan aneh aneh lagi kepadanya, selain malu—Ice juga denial sedikit. Otomatis, dia harus memikirkan alasan mengapa dirinya meng-add akun milik [Name] ke friendlist.

Nah, mulailah Ice berani membuka pesan messagenya.

[Name] • online.

: Iceeeeee!!!! aaaaa akhirnyaaa T_T

: kangen, yaa? :p

Melihatnya, tampak sekali mulut Ice melengkungkan senyumannya. Wajahnya juga terlihat merah merah sedikit di pinggir, matanya seperti tersenyum ketika melihat pesan itu. Bahkan jantungnya seperti dag dig dug serr bergejolak ketika [Name] muncul.

Ia langsung mengarahkan kedua jarinya bergerak, membiarkan mengetik di keyboardnya sendiri.

[Name] • online.

: kangen, yaa? :p

kok beneran di kik? :

: ITUTUUU! :((( aku
gasengajaaa! mmafkan aku
╥⁠﹏⁠╥

wkwk, kirain. :

: mmaafkan ak ya Om,
ak cm brcnda aja hehe.
dimaafin, kan? (⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ

virtual. ✓Where stories live. Discover now