01.Burung merpati 🕊️

364 18 0
                                    

Sebagai anak bungsu yang baru saja lulus mungkin Meraka akan bersenang senang dulu menikmati masa muda Meraka dengan pergi ke Bar namun tidak dengan seorang pria bernama Lee Tae-yong, ia hanya bisa tertidur pulas, melansir rasa lelahnya, dengan rasa nyaman yang ada, ruangan yang bernuansa putih ini cahaya matahari memancarkan cahaya memasuki celah-celah jendela.

Pria manis yang tertidur mengunakan piyama karakter beruang putih berwana cream ini. Masih menyamankan dirinya di ranjang single miliknya, seakan tak terusik oleh apapun bahkan oleh cahaya matahari yang menyinari sebagian wajahnya, meski mata merasakan hangat akan itu.

Suara ketukan terus terdengar di pintu kamarnya, namun Taeyong memilih kembali melasirkan rasa lelahnya karna pekerjaan semalam, ia tak memperdulikan suara yang terus memanggil namanya.

" Tuan bubu bangun ini sudah pagi " ucap di balik pintu putih itu.

" tuan...ayo ini hari Minggu, tuan abu dan nyonya white sudah menunggu...."

" Beri waktu 5 menit lagi...hanya 5 menit!!" Teriak taeyong ia kembali menarik selimutnya kembali.

Ouhh ayolah ini hari Minggu hari dimana setiap orang istirahat dengan tenang dan damai, lagian hari ini aja taeyong bisa merebah dirinya dengan nyaman setelah beberapa hari lalu ia selalu mengikuti Daddy meeting out door lagi menambah rasa lelahnya meningkatkan dari biasanya, terdengar kembali suara ketukan pintu namun ini lebih terdengar keras.

" Heumm ini baru saja 1 menit bi, tenang saja " teriaknya lagi, ketukan itu berubah seperti pukulan kecil namun terdengar menyaring.

" Masih ada sekitar 4 menit lagi bi " teriaknya lagi sungguh ada apa dengan bibi yu biasanya ia selalu mengikuti perkataan ku. Taeyong menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimutnya. Terdengar lagi suara pukulan yang cukup keras dan penuh penekan. Taeyong hanya menyipitkan matanya menatap pintu kamarnya yang terus menimbulkan suara dobrak yang keras dan tanpa henti.

" Lee Tae-yong! " Suara berat di balik pintu.

" Daddy! " Taeyong seketika menundukkan dirinya, dan melonggong tak percaya ia pun segara beranjak dari ranjangnya namun saat hendak meloncati ranjang kakinya terlilit selimut sehingga.

Bught!

" Terjatuh lagi! Hah! "

" Ahhh aduh aduh, aghhh sakit " ia pun memegangi jari kakinya dan mendekati pintu dengan rintisan sakit, ia mencoba Manahan rasa sakit itu dan membuka pintu dengan cepat, dan benar saja seseorang sudah berdiri tegap menatap dingin ke arah Taeyong.

" Pagi dad, Daddy udah lama disitu? " Tanya masih tetap mengelus kakinya. Tuan Lee melihat jam yang terpasang di tangan kirinya.

" Terlambat 1 menit, kamu tau harus melalukan apa? " Tuan Lee menatap intens pada anak bungsu ini.

" Dad, hanya terlambat 1 menit kok, lagian dari kasur menuju pintu membutuhkan waktu 1 menit " taeyong dengan wajah melas agar sang ayah mau mengasihinya.

" Satu! "

" Weh- weh bentar dad!" Taeyong pun segara mengambil ancang-ancang push up. Jika Daddy sudah berhitung maka Tak ada kata ngelak jika ngelak waduh double skill deh.wkwkw.

" Dua" ....

"Tiga"....

"Empat" ....

"Lima"....." Uhhhhh"....

.
.
.
.
.
.

" Sepuluh " bruk

Teman kecilku [ Jaeyong ] Where stories live. Discover now