07. one shoot 🌹🍑

101 13 0
                                    

Siang ini mereka berkencan ke tempat yang menurut orang-orang romantis, Namun taeyong hanya menggidik ngeri melihat semua pengunjung bersama dengan kekasihnya, bahkan mereka seperti tak ada rasa malu sedikit pun, ada yang berpelukan, berciuman padahal ini ditempat umum dan pasti banyak orang

" Jaehyun-ah kenapa kita harus kesini " taeyong dengan wajah kesal sebenarnya sedari tadi kita hanya berjalan santai saja apa yang disebut ' romantis' oleh semua orang.

" Ini kan tempat romantis, Dan katanya kalo kita kesini dengan pasangan, Cinta mereka akan abadi seperti danau jernih ini " jaehyun mengarahkan taeyong menatap danau yang begitu indah dan megah.

" Dan lu percaya gitu? " Jaehyun hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Tapi sayangnya kita bukan sepasang kekasih! Kita hanya terikat Karna pertunangan sialan itu "

" Jadi, kau hanya menganggap ini sebagai paksaan begitu? "

"Lah memang iya kan, Kita tak saling kenal dan juga Kita kenal hanya beberapa hari lalu dan tiba-tiba saja kita bertunangan! Apa itu bisa disebut sebagai sepasang kekasih? "

" Entah apa yang dijanjikan oleh ayahmu pada ayahku atas pertunangan ini " dengus kesalnya, taeyong menyadari semua orang menatapnya dan jaehyun menatap dingin pada taeyong, tiba-tiba saja taeyong merasakan takut akan tatapan pria dihadapannya ini tapi sebisa mungkin ia menutupinya

Jaehyun mengeraskan rahangnya mencoba untuk menahan emosinya, untuk tidak membentak Taeyong, jangan sampai taeyong menjadi takut padanya karna itu tidak baik untuk hubungan Mereka kedepannya

" Kalo gitu biarkan aku lebih mengenalmu"
Jaehyun menatap kekasihnya, taeyong pun menatapnya dengan tajam tapi kenapa tatapan jaehyun seperti menyimpan rahasia  yang membuat taeyong luluh

" Terserah kau saja " taeyong pun pergi melanjutkan perjalanannya, Jaehyun pun mengikuti dari belakang.

" Jadi kamu mengizinkanku lebih mengenalmu? " Jaehyun menyetarakan langkahnya dengan pria yang lebih pendek darinya, taeyong membalikan tubuhnya menatap pria dihadapnya dengan malas.

" Aku pengen jajan" ucapnya penuh tekanan. Jaehyun tersenyum lebar.

" Sesuai keinginanmu nyonya Jung " Taeyong menatap sekitar jangan sampe ada yang mendengar perkataan pria sialan ini.

" Ck!...tak punya rasa malu" ucapnya memutarkan bola matanya, Lalu meninggalkan jaehyun yang seperti bocah kegirangan.

Merekapun melanjutkan kencan (?) Tidak ini bukan kencan melainkan awal dari kisah mereka, kisah yang sempat berakhir 14 tahun yang lalu

Apapun yang Taeyong lihat dengan sigap jaehyun membelikannya, Bahkan jika taeyong menyukai sesuatu pria itu akan membeli dengan enteng bahkan mungkin ini cukup untuk penghuni rumah, bahkan mungkin tersisa banyak, taeyong sempat kesal akan tingkah jaehyun

Tapi ada untungnya juga sekarang dia kesusahan membawa semua plastik jajan Taeyong, Lagian siapa suruh beli tanpa memikirkan habis atau tidak, dan sekarang bagiamana taeyong menghabiskan semua jajan itu

" Yak! Lo lambat sekali sih buruan ini mau sore " Taeyong yang sudah di ujung gerbang, Namun jaehyun di belakang dengan kedua tanganya penuh dengan plastik Snack di tangannya

" I-iyaa...tunggu dulu sayang " Taeyong menghentikan langkahnya lalu menatap jaehyun yang kesusahan.

" Kenapa? " Jaehyun dengan  watah tanpa dosanya atau hanya pura pura tak ingat akan ucapannya.

" Tidak ada... Aku hanya ingin itu " tunjuknya kearah Sebuah pedangan yang menjual gula kapas (aromanis), yang begitu banyak berbagai  bentuk sungguh sangat lucu

Teman kecilku [ Jaeyong ] Where stories live. Discover now