10. Setelah itu ??

93 7 0
                                    

Taeyong sudah seperti anak perawan yang di pingit, ia hanya berdiam diri kamarnya membuat semua orang rumah khawatir akan nya termasuk jaehyun, namun taeyong tak memperdulikan kekhawatiran Meraka, taeyong hanya ingin menenangkan dirinya dan menyakinkan dirinya hal yang terjadi sebelumnya seharusnya hal bisa yang di lakukan pasangan bukan? tapi entahlah baginya itu sebuah pemaksaan.

Taeyong hanya menatap arah Jendela membiarkan angin pagi terus menebus wajahnya, Sesekali menarik nafas beratnya. Sebenarnya taeyong tak ingin seperti ini, ia juga merindukan suasana di luar bermain dengan tuan abu dan nyonya white (sepasang merpati). Pintu yang terkunci rapat kembali terbuka. Taeyong menatap arah pintu menatap seseorang wanita yang sudah melipatkan lengannya. Seperti ibu kosan.

" Mommy! Kenapa mommy bisa masuk? Bubu kan udah kunci pintunya " Nyonya Lee mengangkat lengannya menampilkan sebuah kunci serep, Bahkan taeyong tak tau jika mommy nya itu memiliki kunci cadangan.

" Kau ini kenapa lagi! Bubu Kau mendiami calon suamimu lagi? " Taeyong menatap penuh pada sang mommy.

" Mommy tidak tau apa yang dia lakukan pada Bubu " dengan kesalnya, ayolah siapa yang tak kesal hampir setiap hari mommy itu menanyakan hal yang sama, dan tak pernah mengerti perasaan anaknya ini.

" Mommy memang tidak tau apa yang dilakukan jaehyun padamu, tapi tolong bicarakan baik baik padanya! Kau kan sudah dewasa seharusnya kau tau harus berbuat apa! "  Taeyong terdiam lagi lagi semua menyalahkan semuanya padanya bahkan daddy memarahiku dua kali lipat, belum lagi abangnya itu.

" Jadi ini semua ini salah bubu gitu! Bubu juga  berhak marah padanya! Atas apa yang dia lakukan padaku! Tapi kenapa semua orang menyalahkan ku! "

Taeyong menundukkan kepalanya mencoba menghapus air matanya yang Sendari tadi ia menangis, memang benar kenapa semuanya menyalahkan padannya, disini kan yang salah jaehyun, pria itu dengan sesuka hati masuk ke kamarnya lalu dengan entengnya ia menindih dan lagi menciumku begitu saja tanpa permisi.

" Hufttt....kau mana mengerti nak" nyonya Lee menghampiri Taeyong mendudukkan dirinya di samping anak bungsu

" jaehyun merasa tersiksa saat kamu mendiaminya, beberapa hari ini dia tak menganggu mu kan? "  Nyonya Lee menghapus air mata anaknya yang membasahi pipi gembulnya.

" dan lagi mommy, Daddy, Abang Taeil tak pernah menyalahkan mu, entah ini kesalahan siapa, tapi dia membiarkan bubu menenangkan dirimu dan memilih menyiksa nya sendiri " taeyong menatap sang mommy dan mencoba mencerna perkataannya.

"M-menyiksa?" nyonya Lee tersenyum pada taeyong, tentu saja taeyong dengan wajah herannya itu.

" Kau tau beberapa hari ini  jaehyun selalu datang ke rumah hanya inggin tau kabarmu, bahkan dia tertidur di sofa menunggumu keluar, dia lakukan itu hanya ingin meminta maaf tapi apa yang taeyong lakukan, malah mengabaikannya dan mengusir nya kan  " taeyong membulatkan matanya terkejut apa yang ia dengar.

" Dia menunggu ku? " Nyonya Lee mengangguk. Taeyong hanya terdiam lalu menatap arah jendela, rasa kesalnya kembali memuncak apa pria itu melakukan ini hanya ingin mendapatkan simpati dari keluarganya.

" aku tidak peduli " nyonya Lee tak bisa menahan kesal pada anaknya itu.

" kau ini! Ikut mommy " nyonya Lee menarik lengan taeyong dengan paksa keluar kamar.

" Mommy sakit! Tangan bubu! Akan lepas ahhh! "

" Mommy! Auhh sakit tangan bubu! " Taeyong terseret keluar.

"Mommy pelan-pelan "

Terdengar cukup keras teriak kesakitan taeyong membuat jaehyun berdiri dari tempat duduknya, dengan perasaan penuh khawatir, sungguh teriak kesakitan itu masih terdengar olehnya, jaehyun melihat dari kejauhan, Nyonya Lee menarik tangan taeyong dengan sedikit paksaan.

Teman kecilku [ Jaeyong ] Where stories live. Discover now