12. maju satu langkah ☄️

66 7 0
                                    

Suara dering ponsel berwarna hitam itu terus berbunyi tanpa ada niat sedikit pun dari pemiliknya untuk menjawab panggilan, seakan terganggu akan hal itu taeyong segera mematikan ponselnya dan menunggu dengan sedikit gelisah sehingga terdengar suara pintu lift  terbuka dengan sedikit cukup bersusah payah taeyong membawa paper bag berlari di lorong dengan tergesa-gesah.

Menaruh semua paper bag besar itu dilantai dengan begitu panik ia mencari kunci hotel, ayolah bukanya apa taeyong takut pria didalam sudah menyelesaikan mandinya, pintu pun terbuka segara taeyong menarik semua bawaannya namun baru saja satu langkah taeyong terdiam kaku menatap pemandangan yang tak lazim, rambut yang basah dengan wajah tampan, tubuh kekar dada bidang yang sangat seksi, siluet otot lengan yang tertampak jelas dan terlebih lagi hanya ada sehelai handuk kecil yang menutupi bagian bawahnya.

" Kamu dari mana saja! Aku hampir gila kamu tak ada disini " tegas jaehyun.

" Bisa gak sih! Jangan marah marah dulu aku hanya pergi membeli beberapa pakaian! Lagian masa kita pakai baju kotor "

taeyong menyerahkan paper bag itu dengan kasar pada jaehyun, ada apa dengan pria itu marah marah tak jelas, taeyong menutup pintu dengan kasar, lalu pergi melewati jaehyun yang terlihat bersalah, dengan rasa kesalnya taeyong menutup pintu balkon dan menyalakan televisi, dan mengabaikan keberadaan jaehyun.

" Lagian kenapa kamu pergi Sendiri, kan bisa aku antar "

" Gue bukan bocah lagi jaehyun! Gue juga bisa sendiri kok! Harusnya Lo berterima kasih sama gue "  jaehyun menghampiri taeyong yang masih sibuk menatap televisi.

" baik, terima kasih aku hanya khawatir padamu, takutnya kau kenapa kenapa karna tak menjawab teleponku " taeyong terdiam lalu mengangguk.

Jaehyun pun mulai mengeluarkan pakaian yang di beli calon istrinya, jaehyun terdiam terbelenggu saat ia menemukan sepasang celana dalam tapi anehnya itu seperti couple CD, taeyong yang melihat itu tersentak kaget lalu mengambil salah satu CD itu dengan panik.

" I-itu t-tadinya, ada diskon untuk CD couple " kikuk taeyong, wajah memerah karna malu, entah berapa kali taeyong mengutuk dirinya didalam hati karena kebodohannya.

" Y-yaudh sih pake ajh yang ada! "

" Celana dalam biru itu cocok untukmu " celetuk jaehyun.

" Berisik! Cepet pakai baju sana! " Jaehyun terkekeh kecil lalu masuk dengan beberapa Pakaian.

Namun taeyong menghentikan langkahnya dan mengambil pakaian yang dibawa jaehyun, dengan talenta ia melihat setiap pakaian yang jaehyun bawa, ayolah karna aku tadi kesal pada pria ini sampai lupa bilang bahwa di paper bag itu juga ada pakaian miliknya juga.

" Ini baju milik gue! Lo yang satunya lagi! Karna gue ngga tau Lo ukuran apa, jadinya gue beli size L "

" Ternyata, calon istriku ini tau ukuran pakaian suaminya " 

" Jadi gue bener? " Jaehyun mengangguk

sang empuh hanya tersenyum bangga pada dirinya sendiri, pasalnya tebakkan nya tak meleset sedikit pun, namun ia menatap aneh pada jaehyun pria itu terus tersenyum, bahkan jaehyun terlihat salah tingkah, bahkan dia  tersenyum gila, taeyong berdengus kesal pasti pria itu kegirangan karna kepedean yang berlebihan.

" Biasa ajh kali senyumnya, jangan kepedean karna gue perhatian ke Lo! Anggap ajh ini sebagai hmmm....apa ya..." Taeyong berpikir sejenak menang benar ini bisa dibilang perhatian untuk apa.

" Hmm untuk kebaktian gue sebagai calon istri Lo " 

jaehyun terkekeh lalu memeluk tubuh mungil kekasih nya, sang empuh hanya terdiam syok saat ia menyentuh tubuh kekar ini, ayolah taeyong bisa merasakan sentuhan kulit pria dihadapan ini terlebih lagi taeyong merasakan bongkahan dada bidang jaehyun, wangi maskulin tercium oleh hidungnya jujur karna harum tubuhnya membuat taeyong nyaman dalam dekapannya, seperti merasakan sesuatu yang telah hilang, taeyong tersentak kaget saat pipi gembul merasakan tetesan air mata, taeyong bertanya-tanya pada batinya, kenapa saat di dekapan pria asing ini membuat sedikit emosional

Teman kecilku [ Jaeyong ] Where stories live. Discover now