18- Belajar Memasak

14.1K 932 23
                                    

Setelah selesai melakukan ritual mandi, kini kedua pasangan tersebut berada di dapur. Niat awal Agatha ingin memasak, namun Zora mencegah Agatha untuk memasak. Justru ia ingin memasak untuk Agatha.

"Lo yakin bisa masak? Gue curiga sama lo." ucap Agatha, sedari tadi Zora hanya melihat ponselnya dan sesekali menyentuh bahan masakan yang akan ia masak.

"Bisa lah! Lo jangan ngeremihin gue ya Tha." jawab Zora dengan menoleh ke belakang sebelum melanjutkan masaknya.

"Ya gimana yah, lo dari tadi cuma liat hp terus nyentuh bahan doang. Kapan lo masaknya!" ucap Agatha yang sudah jengah.

"Lo bikin susu aja gak bisa sok-sokan masak." ledek Agatha.

Zora meletakan ponsel miliknya dan juga sayuran dengan kasar. Ok sudah cukup Agatha membuatnya kesal. Zora pun membalikan badannya dan berjalan menuju Agatha yang duduk di bangku meja makan.

"Tha lo tuh cerewet banget tau gak. Lo ngeremehin gue banget." ucap Zora dengan menatap Agatha intens.

Agatha merasa gugup saat ditatap seperti itu oleh Zora, namun ia pun membalas menatap Zora yang mana semakin membuat Zora kesal dengan Agatha.

"Lah kok sewot? Kan yang gue omongin itu bener. Lo bikin susu aja gak bisa kan?" ucapnya dengan membelai dada Zora sensual.

Zora menelan ludahnya kasar kala Agatha sengaja menggodanya. Zora menahan tangan Agatha yang masih mengelusnya.

"Agatha gimana kalo kita taruhan?" tanya Zora, Agatha dibuat bingung dengan maksud dari Zora.

"Taruhan? Maksud lo?" Agatha bertanya dengan alis yang terangkat.

"Iya, taruhan dan taruhannya! Kalo masakan gue enak, kita ngelakuin apa yang udah seharusnya kita lakuin dari dulu. Tapi kalo ternyata masakan gue gak enak, lo minta apa aja dari gue, gue turutin." ucap Zora dengan nada rendahnya yang terdengar seksi di telinga Agatha.

Agatha dibuat menelan ludah kala mendengar nada rendah dari Zora. Menurutnya, itu terdengar sangat seksi. Apalagi saat mendengar kata 'hal yang harus dilakukan mereka sejak dulu'. Agatha tau apa itu, dan Agatha juga tau pasti Zora sudah lama menahannya.

"Apa aja?" tanya Agatha memastikan.

"Iya sayang. Lo minta apa aja pasti gue turutin." balas Zora dengan mengecup pelan pipi Agatha.

Agatha yang dipanggil sayang oleh Zora pun memalingkan wajahnya ke samping dengan wajah yang memerah.

"Ciee pipinya merah. Pasti salting ya pas dipanggil sayang." goda Zora, membuat pipi Agatha semakin memerah.

"Ihh apaan sih lo! Sana katanya mau masakin gue! Awas aja kalo gak enak." usir Agatha membuat Zora terkekeh pelan.

Zora pun kembali melanjutkan acara belajar memasaknya. Ia membuka aplikasi You Tube dan mulai mengetik di pencarian masakan apa yang akan ia ketik.

Zora mulai memasak sesuai dengan apa yang vidio itu katakan. Dirinya akan membuat capcai, sebisa mungkin Zora harus membuat masakannya enak. Tidak hanya Capcai saja, Zora juga memasak tempe, tahu dan juga ikan goreng sebagai pendamping makannya.

Akhirnya setelah berperang dengan alat masak, masakan Zora kini sudah matang. Zora menyajikan makanan hasil buatanya di atas meja.

Agatha yang melihat semua makanan yang dimasak Zora pun merasa tergiur. Apakah makanan itu enak?

"Gue cobain ya Zor." ucap Agatha dengan mengambil nasi beserta lauk-lauknya.

"Makan aja, gue yakin pasti lo bakalan ketagihan dengan makanan yang gue bikin ini." ucap Zora dengan bangga, yang juga duduk di depan Agatha.

Agatha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang