27- Terkejut

12.5K 961 34
                                    

Pagi hari, seperti biasa Agatha bangun terlebih dahulu. Ia membuka matanya perlahan guna menyesuaikan cahaya yang ada. Agatha yang akan beranjak dari tempat tidurnya harus terhenti karena sebuah tangan yang menahannya.

"Mau kemana sih." ucap Zora, yang mengeratkan pelukannya.

"Ya, mau bangun lah. Ini udah pagi. Kan kita harus sekolah, emang gak mau sekolah?" tanya Agatha.

Zora membuka matanya dan menatap Agatha yang berada di depannya, "Bolos aja yuk. Lagian juga pasti punya kamu masih sakit." jawab Zora, dengan memejamkan matanya kembali.

Agatha membelakan matanya, ia segera melepaskan tangan Zora yang masih melingkar di pinggangnya.

"Enak aja bolos! Hari ini aku ada ulangan harian mapel si botak." ucap Agatha dan segera bangun dari atas kasur.

Agatha segera mengambil selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Zora hanya terkekeh melihat Agatha yang kesusahan saat berjalan. Apakah semalam ia bermain terlalu kasar?

"Gak usah ditutup juga kali Tha. Kan aku udah liat semua." ucap Zora, Agatha membalikan tubuhnya dan menatap Zora sengit.

"Diem kamu." katanya dan segera berjalan masuk ke dalam.

Zora tertawa melihat reaksi dari Agatha. Ia pun memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia harus mengenakan pakaian kan selagi menunggu Agatha selesai mandi?

15 menit Agatha keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang cemberut. Zora mengerutkan keningnya melihat Agatha yang cemberut.

"Kok mukanya cemberut?" tanya Zora dengan menghampiri Agatha.

Saat Zora sudah di hadapannya, Agatha memukul Zora pelan. Membuat Zora terkejut.

"Kok aku dipukul sih?" tanya Zora tidak mengerti.

"Bisa-bisanya kamu masih nanya kenapa muka aku cemberut? Ya jelas karena kamu lah." jawab Agatha.

Zora mengerutkan keningnya, kenapa ia yang disalahkan. memang apa salahnya?

"Loh emang aku salah apa?" tanya Zora, yang mana membuat Agatha semakin kesana dengan tingkah Zora yang amat menyebalkan.

"Masih nanya salah kamu apa? Lihat." jawab Agatha, dengan menunjuk pada lehernya yang terdapat tanda buatan Zora.

"Kenapa? Leher kamu bagus kok." ucap Zora memandang leher Agatha yang penuh akan tanda buatannya.

Zora merasa bangga pada dirinya sendiri saat melihat leher Agatha yang penuh tanda buatannya.

"Ihh kamu mah! Kamu buat tanda banyak banget Zora! Gimana caranya aku nutupin tanda ini!" ucap Agatha dengan kesal.

Zora terkekeh mendengar ucapan dari Agatha. Jadi karena tanda buatannya yang membuat Agatha cemberut toh.

"Ya, gak usah ditutup lah. Gampang kan? Biarin aja semua orang lihat kalo di leher kamu ada tanda buatan aku." ucapan Zora membuat Agatha semakin dibuat kesal dengannya.

"Ihh tau ah." ucap Agatha dan segera pergi dari hadapan Zora.

Zora terkekeh melihat Agatha yang kesal padanya. Zora pun memilih untuk pergi saja ke kamar mandi. Sedangkan Agatha, ia masih saja mengerutu kesal dengan Zora. Sudah miliknya sakit karena ulah Zora, lehernya pun banyak sekali tanda buatan Zora.

"Zora bangsat! Bikin tanda gak kira-kira! Gimana cara gue nutupin tanda ini coba." ucap Agatha dengan kesal dan tangan yang menggosok-gosokan tanda cinta tersebut.

Akhirnya Agatha menemukan ide untuk menutupi tanda buatan Zora dengan foundation. Agatha mengoleskan foundation ke seluruh permukaan kulit lehernya. Setelah dirasa semua tanda sudah tertutup sempurna. Agatha segera turun ke bawah menuju dapur.

Agatha (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora