Mark

14 1 0
                                    

"Ouh, jadi itu mate mu?- ya dia memang cantik, dia lucu, dan dia juga tampak lugu dan polos. Tapi tetap saja, dia hanya manusia rendahan. Dia tidak akan sebanding dengan diri mu yang merupakan salah satu vampir dengan kasta tertinggi."

"Aku tidak bodoh untuk tau kalau mate adalah mutlak. Tapi aku tidak rela jika kau menjadi milik orang lain selain aku."

"Tidak ada yang boleh ada orang lain yang menjadikan mu miliknya. Tidak seorang pun, kecuali aku."

"Jadi...mari kita lihat, apakah dia mampu bertahan untuk menjadi pendamping mu. Ataukah aku yang akhirnya akan menggantikan posisinya untuk berada disisi mu selamanya."

"Kita lihat nanti."

.

"Nara."

"Ya?"

"Tugas mu dan Aeri sudah selesai kan?"

"Sudah."

"Kalian juga sudah makan, kan?"

"Sudah tuan, ada apa?"

"Bisa tolong bantu aku?"

"Tentu, tentu kami bisa. Tuan ingin meminta tolong apa?"

"Ikut aku."

"..."

"Jadi tuan, kami harus melakukan apa? Kenapa kita ke taman belakang?"

"Begini, aku harus pergi kesuatu tempat menemani tuan Jhony, aku ingin menitip makhluk besar ini pada kalian bisa?"

Jaemin menunjuk kearah wolf Mark yang sedang duduk tenang ditengah tengah taman.

"Makhluk itu!- bisa tuan!" Riang Nara dan Aeri.

"Nah bagus. Kalian tidak perlu melakukan banyak hal, hanya ajak dia bermain jika dia ingin. Atau temani dia melihat bintan dan menangkap kunang kunang. Dia sedang rindu pada papa nya."

"Ouh....kasihan sekali. Baik tuan, kami akan menjaganya dengan baik sampai tuan kembali." Sahut Aeri.

"Terimakasih, tapi sebelumnya aku ingin memberitahu kalau namanya adalah wolf Mark. Jadi panggil saja dia dengan nama itu."

"Uhm."

"Yasudah aku harus pergi sekarang."

"Iya tuan, hati hati."

"Oke."

.

"Dimana mereka, kenapa tidak juga muncul?? Kita sudah menunggu disini selama dua hari! Sangat membuang buang waktu."

"Sabar Haechan, mereka sedang dalam perjalanan. Mereka selalu berburu saat dalam perjalanan jauh." Nasihat Bangchan.

"Tapi ini sudah dua hari, tuan. Dua hari!"

"Iya, kami tau. Tapi kau harus tetap tenang. Jangan gunakan emosi mu sekarang atau kau akan melakukan hal gegabah nanti." Sahut Chanyeol, vampire lain yang merupakan ketua dari kasta tertinggi kalangan vampire.

"Mark..."

"Kenapa? Apa ada masalah dengan Mark?" Tanya Changbin saat Jeno tampak menyendiri dan terus menatap selatan, dimana rumahnya berada.

"Aku melihat Mark terus murung. Padahal aku tau pasti kalau dia sudah melupakan ku sejak kemarin."

"Apa masalah pada ingatannya semakin buruk? Ku rasa, selama kami melakukan perburuan kemarin, ingatannya baik baik saja."

"Aku juga tidak tahu. Dia ingat apapun, tapi kecuali aku, papa nya- Dia hanya akan ingat jika aku menyebut diriku sebagai papa nya."

"Bukankah kau bisa membaca masa lalu? Kau sudah pernah coba membaca masa lalu Mark?"

Axiomatic [Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang