Maaf Dan Marah

12 2 2
                                    

Chan memimpin perjalanan kali ini. Ia berjalan di depan, dengan anak tertuanya Minho yang berjalan di belakang untuk menjaga yang lain.

Dengan tenang, rombongan wolf Chan dan beberapa rombongan wolf lainya berjalan menyusuri jalanan hutan yang bersalju tebal. Ditengah yang lain saling bercengkerama satu sama lain, Mark, wolf paling kecil itu terus berjalan menunduk lesu. Hyunjin yang menyadari kalau Mark terus diam itu pun mengajaknya berbicara.

"Hey, kenapa?" Tanyanya membuka suara.

Wolf Mark mendongak dengan tatapan yang masih lesu, kemudian menggeleng sembari kembali menunduk. "Tidak ada hyung." Cicitnya pelan.

Hyunjin menyenggol Mark pelan. "Kenapa wajah mu murung begitu jika tidak apa apa? Apa papa mu tidak memberikan uang saku?" Tebaknya yang dijawab dengan gelegar oleh Mark.

"Tidak, papa memberikan banyak uang pada Mark. Bahkan tuan Seo juga."

"Yak, lalu apa yang membuat mu sedih? Kau bawa mainan bebek mu?"

"Mark bawa. Tapi masalahnya bukan itu hyung..."

"Lalu?"

"Masalahnya adalah Haechan..."

"Haechan? Kenapa Haechan? Dia sakit?"

"Tidak, dia tidak sakit. Tapi dia mengacuhkan ku..."

"Mengacuhkan mu bagaimana? Ku pikir dia bukan tipe orang yang seperti itu jika bersama mu."

"Haechan mengacuhkan ku dan lebih memilih pekerjaan nya dan Lena daripada aku yang akan pergi berburu- bahkan dia tidak mendengarkan ku..." Suara Mark mulai bergetar menahan tangis.

Hyunjin dan lainya yang mendengar itu sontak menoleh dan berhenti mengelilingi Mark. Bahkan Chan sampai mendatangi Mark. Namun baru mereka akan menenangkan wolf paling kecil diantara mereka itu, terdengar sesuatu dari balik semak.

Suara itu terdengar sangat ramai, seperti ada banyak orang disana. Sontak mereka langsung melindungi Mark dengan mengelilinginya.

Dan saat goyangan dan suara dari semak semak itu semakin jelas dan terdengar semakin mendekat, para wolf itu berusaha mundur tanpa bersuara. Namun lagi lagi ada sebuah suara ribut dari sana sebelum semak itu kembali ribut.

"Ada vampir lain dan manusia mendekat!" Ujar Minho waspada.

Mark yang mendengar itu langsung berlindung diantara si kembar Jeongin dan Seungmin dengan ketakutan. Karena pesan dari Jeno, ia harus berhati hati dengan manusia selama pergi. Karena Jeno bilang, manusia sedang mengincar dirinya di luar sana.

Sekelompok serigala itu semakin waspada dan melindungi satu sama lain. Sampai akhirnya ada sosok yang keluar dari semak itu dengan penampilan yang berantakan.

Sontak semuanya langsung menggeram dan bersiap menyerang sosok itu sampai akhirnya sosok itu bersuara dengan sangat keras.

"MARK-EUUUU....!!"

"Wow... wow... wow... tenang, ini hanya aku Haechan!!" Serunya setengah panik saat ada banyak serigala yang akan menyerangnya.

"Haechan?" Mark melongok dari belakang.

"Yak Haechan! Kau mengagetkan kami!!" Protes Hyunjin dan Changbin.

"Hehehe maaf. Aku kesini untuk bertemu Mark, dimana dia?"

Chan menunjuk kebelakang. "Dia ada di-"

"HAECHAN!!"

Bruk!

"Akk..!"

"Kau menyusul ku?! Kau menyusul ku?! Kau menyusul ku?!" Girang wolf Mark sembari melompat lompat diatas tubuh Haechan yang sudah ia tubruk hingga jatuh ke tanah.

Axiomatic [Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang